Follow Us :              

Mendukung Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi, Gubernur Resmikan Learning Center Bawang Putih di Tegal

  12 August 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 734 
Kategori :
Bagikan :


Mendukung Ketahanan Pangan dan Pengendalian Inflasi, Gubernur Resmikan Learning Center Bawang Putih di Tegal

12 August 2022 | 10:00:00 | dibaca : 734
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

TEGAL - Kebangkitan produksi bawang putih di Jawa Tengah (Jateng) terus didorong. Learning Center (pusat pelatihan) Bawang Putih di Kabupaten Tegal telah diresmikan. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin learning center tersebut menjadi tempat belajar yang dinamis dan menjadi pusat belajar bagi siapa pun dan dari mana pun. 

"Diharapkan Learning Center ini tidak menjadi ruang mati yang statis tapi menjadi ruang dinamis. Hasil pelatihan bisa juga diunggah agar bisa diakses banyak orang. Nantinya akan benar-benar menjadi tempat belajar tidak hanya yang di Kabupaten Tegal tetapi bagi siapa pun yang mau," kata Gubernur usai panen bawang putih bersama petani dan peresmian Learning Center Bawang Putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jumat (12/8/2022). 

Turut dijelaskan, learning center tersebut berhasil diwujudkan atas kolaborasi antara Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), serta pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/kota. Selanjutnya tinggal kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah agar dapat mencapai target pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri. Saat ini produksi bawang putih dalam negeri masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baru sekitar 20 persen. 

"Terima kasih BI dan IPB telah memfasilitasi. Tadi benih-benihnya sudah kelihatan betul bahwa ini sudah diuji coba dan hasilnya juga sudah kelihatan. Tinggal kita melihat trend-nya. Harapan kita, capaian atau target yang diinginkan produksinya mendekati kebutuhan, bisa mencukupi di atas 50 persen, wajib menurut saya. Kalau sekarang baru 20 persenan, menurut saya itu terlalu kecil," jelasnya. 

Keberadaan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Langkah ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk melengkapi gerakan nasional pengendalian inflasi oleh pemerintah pusat yang fokus pada bantuan benih cabai. 

"Ini ada bawang putih, nasionalnya cabai, dan kita akan  coba berdayakan nanti ke rumah tangga-rumah tangga untuk menanam sehingga ini menjadi aksi nyata. Kami terima kasih kolaborasinya antara BI, IPB, kabupaten/kota di daerah, Kementerian menurut saya bagus. Tinggal genjot. Tempatnya dipilih, kasih penugasan di sana agar terukur. Terakhir kita pikirkan off taker-nya (pembelian hasil panen) agar petaninya tersenyum," ungkapnya. 

Mengenai off taker, Gubernur mengarahkan agar dapat memakai kekuatan-kekuatan instansi seperti dari pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD seperti yang selama ini dilakukan Pemprov Jateng. "Itu bisa kita lakukan atau bisa juga dengan cara diolah. Sebenarnya olahan-olahan itu yang bisa menjaga (harga). Kadang kita makan cabai itu maunya yang fresh. Itu butuh kebiasaan saja. Kalau itu bisa dilakukan maka kontrol inflasinya bisa lebih baik," jelasnya. 

Sebelum peresmian Learning Center Bawang Putih, Gubernur lebih dulu ikut memanen bawang putih bersama petani. Acara panen tersebut juga dihadiri Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, Rektor IPB Arif Satria, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra. 

Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, mengatakan angka inflasi di Indonesia cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya bersumber dari komoditas pangan atau holtikultura. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini merupakan perintah dari Presiden untuk menjaga inflasi di Indonesia. Gerakan ini dimulai dari Pulau Jawa bulan ini. Berikutnya akan dilakukan di Sumatra, Sulawesi dan Papua, Kalimantan, dan terakhir di Bali-Nusa Tenggara. 

"Inflasi kita yang hampir mencapai lima persen itu, 11,47 persennya dari pangan. Jadi seperti kata Pak Gubernur Ganjar, ini masalah perutnya bangsa makanya kita perlu menjaga," ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, menambahkan hari ini juga diberikan bantuan berupa 17.845 benih cabai. Bantuan itu diberikan kepada kelompok wanita tani, subsistem, pesantren, dan kelompok tani di Jateng agar ditanam di pekarangan dan lahan masing-masing. 

"Cabai merah ada di Blora dan Pati, bawang merah antara Brebes dan Demak. Bawang putih di Tegal dan Temanggung," pungkasnya.


Bagikan :

TEGAL - Kebangkitan produksi bawang putih di Jawa Tengah (Jateng) terus didorong. Learning Center (pusat pelatihan) Bawang Putih di Kabupaten Tegal telah diresmikan. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin learning center tersebut menjadi tempat belajar yang dinamis dan menjadi pusat belajar bagi siapa pun dan dari mana pun. 

"Diharapkan Learning Center ini tidak menjadi ruang mati yang statis tapi menjadi ruang dinamis. Hasil pelatihan bisa juga diunggah agar bisa diakses banyak orang. Nantinya akan benar-benar menjadi tempat belajar tidak hanya yang di Kabupaten Tegal tetapi bagi siapa pun yang mau," kata Gubernur usai panen bawang putih bersama petani dan peresmian Learning Center Bawang Putih di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jumat (12/8/2022). 

Turut dijelaskan, learning center tersebut berhasil diwujudkan atas kolaborasi antara Bank Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), serta pemerintah daerah, baik Provinsi maupun Kabupaten/kota. Selanjutnya tinggal kolaborasi antara Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah agar dapat mencapai target pemenuhan kebutuhan bawang putih dalam negeri. Saat ini produksi bawang putih dalam negeri masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baru sekitar 20 persen. 

"Terima kasih BI dan IPB telah memfasilitasi. Tadi benih-benihnya sudah kelihatan betul bahwa ini sudah diuji coba dan hasilnya juga sudah kelihatan. Tinggal kita melihat trend-nya. Harapan kita, capaian atau target yang diinginkan produksinya mendekati kebutuhan, bisa mencukupi di atas 50 persen, wajib menurut saya. Kalau sekarang baru 20 persenan, menurut saya itu terlalu kecil," jelasnya. 

Keberadaan learning center bawang putih di Kabupaten Tegal merupakan bagian dari perintah Presiden Joko Widodo untuk menjaga ketahanan pangan dan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. Langkah ini merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk melengkapi gerakan nasional pengendalian inflasi oleh pemerintah pusat yang fokus pada bantuan benih cabai. 

"Ini ada bawang putih, nasionalnya cabai, dan kita akan  coba berdayakan nanti ke rumah tangga-rumah tangga untuk menanam sehingga ini menjadi aksi nyata. Kami terima kasih kolaborasinya antara BI, IPB, kabupaten/kota di daerah, Kementerian menurut saya bagus. Tinggal genjot. Tempatnya dipilih, kasih penugasan di sana agar terukur. Terakhir kita pikirkan off taker-nya (pembelian hasil panen) agar petaninya tersenyum," ungkapnya. 

Mengenai off taker, Gubernur mengarahkan agar dapat memakai kekuatan-kekuatan instansi seperti dari pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD seperti yang selama ini dilakukan Pemprov Jateng. "Itu bisa kita lakukan atau bisa juga dengan cara diolah. Sebenarnya olahan-olahan itu yang bisa menjaga (harga). Kadang kita makan cabai itu maunya yang fresh. Itu butuh kebiasaan saja. Kalau itu bisa dilakukan maka kontrol inflasinya bisa lebih baik," jelasnya. 

Sebelum peresmian Learning Center Bawang Putih, Gubernur lebih dulu ikut memanen bawang putih bersama petani. Acara panen tersebut juga dihadiri Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, Rektor IPB Arif Satria, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwi Saputra. 

Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman, mengatakan angka inflasi di Indonesia cukup tinggi dalam beberapa bulan terakhir. Salah satunya bersumber dari komoditas pangan atau holtikultura. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini merupakan perintah dari Presiden untuk menjaga inflasi di Indonesia. Gerakan ini dimulai dari Pulau Jawa bulan ini. Berikutnya akan dilakukan di Sumatra, Sulawesi dan Papua, Kalimantan, dan terakhir di Bali-Nusa Tenggara. 

"Inflasi kita yang hampir mencapai lima persen itu, 11,47 persennya dari pangan. Jadi seperti kata Pak Gubernur Ganjar, ini masalah perutnya bangsa makanya kita perlu menjaga," ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, menambahkan hari ini juga diberikan bantuan berupa 17.845 benih cabai. Bantuan itu diberikan kepada kelompok wanita tani, subsistem, pesantren, dan kelompok tani di Jateng agar ditanam di pekarangan dan lahan masing-masing. 

"Cabai merah ada di Blora dan Pati, bawang merah antara Brebes dan Demak. Bawang putih di Tegal dan Temanggung," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu