Follow Us :              

Gubernur Minta Penanganan Waduk Mrica-DAS Serayu dan Sumber Air Bersih di Karimunjawa Dipercepat

  19 August 2022  |   16:00:00  |   dibaca : 651 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Minta Penanganan Waduk Mrica-DAS Serayu dan Sumber Air Bersih di Karimunjawa Dipercepat

19 August 2022 | 16:00:00 | dibaca : 651
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin beberapa pekerjaan penting dilakukan percepatan. Hal ini untuk mendukung target Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan semua proyek strategis nasional di tahun 2024. Pekerjaan yang dimaksud antara lain penanganan Waduk Mrica, Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, dan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa. 

"Hari ini tim dari Kemenko Marves (Maritim dan Investasi) datang untuk berkoordinasi soal itu, agar kita bisa merencanakan untuk disiapkan rencana anggarannya. Jadi nanti akan dibantu oleh (pemerintah) pusat," kata Gubernur Jateng usai menemui tim dari Kemenko Marves di rumah dinas Puri Gedeh, Jumat (19/8/2022). 

Gubernur menjelaskan, penanganan di sekitar sungai Serayu sampai saat ini sudah dilakukan pemetaan lapangan. Awalnya ada protes dari masyarakat terkait dugaan pencemaran karena banyak ikan yang mati. Setelah didalami ternyata itu disebabkan sedimentasi aliran sungai sehingga ikan tidak bisa bernafas dalam lumpur dan mati.  

"Kita coba selesaikan. Sedimentasi yang ada di Mrica kita minta untuk diselesaikan. Juga seluruh jalur mulai dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas sampai muaranya di Cilacap dibersihkan," jelasnya. 

Tim dari Kemenko Marves sudah turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan sejumlah kepala daerah yang dilewati sungai Serayu. Hasil pertemuan itu semua bupati mendukung adanya penanganan sedimentasi DAS Serayu.  

"Sekarang kita membuat rencana aksi untuk menyelesaikan itu. Menurut saya ini gagasan yang bagus sampai ditarik ke hulunya di Wonosobo dan beberapa di Temanggung. Maka kita musti kerja sama untuk membereskan itu. Ini yang hari ini musti kita kerjakan secara bersama-sama," katanya. 

Selain Waduk Mrica dan DAS Serayu, koordinasi juga dilakukan terkait dengan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa yang sampai saat ini masih terkendala pengadaan tanah. Selama ini pembagian tugas sudah dilakukan dan untuk pengadaan tanah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Jepara. 

"Kedua terkait dengan Karimunjawa. Di sana masih ada satu PR yang menjadi perhatian pemerintah pusat, khususnya Menko Marves ini adalah suplai air bersih di sana. Kita minta untuk dilakukan percepatan. Memang pembagian tugasnya kemarin untuk pembebasan tanahnya dari Pemkab Jepara. Jadi ini memang agak lama karena baru akan dilakukan tahun depan," ungkapnya. 

Maka dari itu Gubernur meminta agar segera dilakukan percepatan. Paling tidak tahun ini sudah dimulai sehingga pada tahun 2023 proyek sudah bisa dikerjakan dan selesai pada tahun 2024 sesuai dengan arahan pemerintah pusat. 

"Kalau itu bisa dilakukan sekarang, maka tahun 2023 sudah bisa dieksekusi semuanya. Kalau baru 2023 direncanakan, maka 2024 baru terlaksana. Padahal Kemenko Marves ingin semua pekerjaan yang menjadi proyek strategis nasional musti selesai di tahun 2024 semuanya. Ini beberapa yang penting-penting akan berusaha dibereskan," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, Gubernur juga berpesan kepada tim dari Kemenko Marves untuk bersama-sama membereskan area-area yang terkena rob. Salah satu di antaranya adalah penyelesaian tol Semarang-Demak dan pekerjaan di Pekalongan. 

"Tadi saya titipkan juga untuk kita membereskan area-area yang terkena rob. Bagaimana kita mengelola area-area yang ada di sekitarnya. Penduduknya, vegetasi di sana, nilai ekonomi yang musti ditumbuhkan di sana, termasuk pelibatan masyarakat. Itu yang penting," ungkapnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ingin beberapa pekerjaan penting dilakukan percepatan. Hal ini untuk mendukung target Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan semua proyek strategis nasional di tahun 2024. Pekerjaan yang dimaksud antara lain penanganan Waduk Mrica, Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu, dan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa. 

"Hari ini tim dari Kemenko Marves (Maritim dan Investasi) datang untuk berkoordinasi soal itu, agar kita bisa merencanakan untuk disiapkan rencana anggarannya. Jadi nanti akan dibantu oleh (pemerintah) pusat," kata Gubernur Jateng usai menemui tim dari Kemenko Marves di rumah dinas Puri Gedeh, Jumat (19/8/2022). 

Gubernur menjelaskan, penanganan di sekitar sungai Serayu sampai saat ini sudah dilakukan pemetaan lapangan. Awalnya ada protes dari masyarakat terkait dugaan pencemaran karena banyak ikan yang mati. Setelah didalami ternyata itu disebabkan sedimentasi aliran sungai sehingga ikan tidak bisa bernafas dalam lumpur dan mati.  

"Kita coba selesaikan. Sedimentasi yang ada di Mrica kita minta untuk diselesaikan. Juga seluruh jalur mulai dari Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas sampai muaranya di Cilacap dibersihkan," jelasnya. 

Tim dari Kemenko Marves sudah turun ke lapangan untuk mengumpulkan data dan sejumlah kepala daerah yang dilewati sungai Serayu. Hasil pertemuan itu semua bupati mendukung adanya penanganan sedimentasi DAS Serayu.  

"Sekarang kita membuat rencana aksi untuk menyelesaikan itu. Menurut saya ini gagasan yang bagus sampai ditarik ke hulunya di Wonosobo dan beberapa di Temanggung. Maka kita musti kerja sama untuk membereskan itu. Ini yang hari ini musti kita kerjakan secara bersama-sama," katanya. 

Selain Waduk Mrica dan DAS Serayu, koordinasi juga dilakukan terkait dengan pengadaan sumber air bersih di Karimunjawa yang sampai saat ini masih terkendala pengadaan tanah. Selama ini pembagian tugas sudah dilakukan dan untuk pengadaan tanah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Jepara. 

"Kedua terkait dengan Karimunjawa. Di sana masih ada satu PR yang menjadi perhatian pemerintah pusat, khususnya Menko Marves ini adalah suplai air bersih di sana. Kita minta untuk dilakukan percepatan. Memang pembagian tugasnya kemarin untuk pembebasan tanahnya dari Pemkab Jepara. Jadi ini memang agak lama karena baru akan dilakukan tahun depan," ungkapnya. 

Maka dari itu Gubernur meminta agar segera dilakukan percepatan. Paling tidak tahun ini sudah dimulai sehingga pada tahun 2023 proyek sudah bisa dikerjakan dan selesai pada tahun 2024 sesuai dengan arahan pemerintah pusat. 

"Kalau itu bisa dilakukan sekarang, maka tahun 2023 sudah bisa dieksekusi semuanya. Kalau baru 2023 direncanakan, maka 2024 baru terlaksana. Padahal Kemenko Marves ingin semua pekerjaan yang menjadi proyek strategis nasional musti selesai di tahun 2024 semuanya. Ini beberapa yang penting-penting akan berusaha dibereskan," jelasnya. 

Pada kesempatan itu, Gubernur juga berpesan kepada tim dari Kemenko Marves untuk bersama-sama membereskan area-area yang terkena rob. Salah satu di antaranya adalah penyelesaian tol Semarang-Demak dan pekerjaan di Pekalongan. 

"Tadi saya titipkan juga untuk kita membereskan area-area yang terkena rob. Bagaimana kita mengelola area-area yang ada di sekitarnya. Penduduknya, vegetasi di sana, nilai ekonomi yang musti ditumbuhkan di sana, termasuk pelibatan masyarakat. Itu yang penting," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu