Follow Us :              

KTNA Gelar Pameran Produk Pertanian, Gubernur : Kita Bantu Apa Problem Mereka

  24 August 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 1213 
Kategori :
Bagikan :


KTNA Gelar Pameran Produk Pertanian, Gubernur : Kita Bantu Apa Problem Mereka

24 August 2022 | 14:00:00 | dibaca : 1213
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengapresiasi kreativitas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Semarang yang mampu menggelar pameran produk secara mandiri. Pameran itu diharapkan dapat digelar secara berkelanjutan agar menjadi wadah promosi hasil pertanian. 

"Caranya kreatif meskipun skalanya kecil. Ini bisa dilakukan terus dan berulang sehingga nanti kalau ini dikenal orang, pembeli dapat melihat, dan petani saling berbagi ilmu," katanya usai membuka Expo KTNA di Pasar Bunga Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (24/8/2022). Pada kunjungan tersebut Gubernur didampingi Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. 

Menurut Gubernur, kreativitas para petani dapat dilihat dari berbagai produk yang dipamerkan. Produk mereka mulai dari pangan seperti buah-buahan, sayuran, pembibitan, sampai pada produk olahan dan pupuk buatan.  

"Mereka menampilkan produk-produk yang bagus, termasuk yang organik. Ternyata mereka bisa membuat enzim sendiri, bisa bertanam sendiri. Ini butuh pendampingan. Hari ini secara mandiri mereka memamerkan produknya," katanya. 

Meskipun para petani telah mampu membuat pameran secara mandiri tetapi itu dinilai belum cukup. Menurut Gubernur, harus ada tindak lajut dari gerakan yang dilakukan oleh para petani itu. Salah satunya adalah pendampingan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan yang masih mereka hadapi.


"Setelah ini kita follow up, kita bantu apa problem mereka. Biasanya akan dihadapkan masalah packaging dan membesarkan skala usaha. Kita dampingi mereka untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas," jelasnya. 

Turut ditegaskan, pendampingan Pemerintah Provinsi Jateng mulai dari hulu sampai hilir. Mulai dari persoalan produksi, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Peningkatan itu tentu diharapkan dapat menambah nilai jual produk pertanian yang dihasilkan. 

"Inilah yang kemudian dari hulu sampai hilirnya bisa disampaikan. Masyarakat bisa belanja (produk pertanian) termasuk bunga-bunga karena ini pasar bunga. Produk-produk itu harus bagus dan menghasilkan. Itulah tugas kami mendampingi membantu para petani itu," katanya. 

Gubernur berharap pameran seperti ini terus berkelanjutan sehingga akan muncul produk-produk unggulan lainnya. Misalnya dalam pameran tersebut  Gubernur melihat potensi pasar buah alpukat yang satu buahnya dapat dijual sampai Rp50 ribu. Selain itu para petani bisa saling belajar dan mereplikasi program yang sudah berjalan bagus. 

"Mudah-mudahan bisa belajar satu per satu. Kalau itu bagus bisa direplikasi sehingga harapannya petani bisa belajar. Termasuk tadi produk alpukat yang lumayan mahal, sekilonya Rp40 ribu, satu biji bisa Rp50 ribu. Menarik sekali dan bisa dijadikan produk lokal untuk menjadi komoditas unggulan," pungkasnya.


Bagikan :

KAB. SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengapresiasi kreativitas Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Semarang yang mampu menggelar pameran produk secara mandiri. Pameran itu diharapkan dapat digelar secara berkelanjutan agar menjadi wadah promosi hasil pertanian. 

"Caranya kreatif meskipun skalanya kecil. Ini bisa dilakukan terus dan berulang sehingga nanti kalau ini dikenal orang, pembeli dapat melihat, dan petani saling berbagi ilmu," katanya usai membuka Expo KTNA di Pasar Bunga Jetis, Bandungan, Kabupaten Semarang, Rabu (24/8/2022). Pada kunjungan tersebut Gubernur didampingi Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. 

Menurut Gubernur, kreativitas para petani dapat dilihat dari berbagai produk yang dipamerkan. Produk mereka mulai dari pangan seperti buah-buahan, sayuran, pembibitan, sampai pada produk olahan dan pupuk buatan.  

"Mereka menampilkan produk-produk yang bagus, termasuk yang organik. Ternyata mereka bisa membuat enzim sendiri, bisa bertanam sendiri. Ini butuh pendampingan. Hari ini secara mandiri mereka memamerkan produknya," katanya. 

Meskipun para petani telah mampu membuat pameran secara mandiri tetapi itu dinilai belum cukup. Menurut Gubernur, harus ada tindak lajut dari gerakan yang dilakukan oleh para petani itu. Salah satunya adalah pendampingan dari pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan yang masih mereka hadapi.


"Setelah ini kita follow up, kita bantu apa problem mereka. Biasanya akan dihadapkan masalah packaging dan membesarkan skala usaha. Kita dampingi mereka untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas," jelasnya. 

Turut ditegaskan, pendampingan Pemerintah Provinsi Jateng mulai dari hulu sampai hilir. Mulai dari persoalan produksi, pengolahan, pengemasan, hingga pemasaran. Peningkatan itu tentu diharapkan dapat menambah nilai jual produk pertanian yang dihasilkan. 

"Inilah yang kemudian dari hulu sampai hilirnya bisa disampaikan. Masyarakat bisa belanja (produk pertanian) termasuk bunga-bunga karena ini pasar bunga. Produk-produk itu harus bagus dan menghasilkan. Itulah tugas kami mendampingi membantu para petani itu," katanya. 

Gubernur berharap pameran seperti ini terus berkelanjutan sehingga akan muncul produk-produk unggulan lainnya. Misalnya dalam pameran tersebut  Gubernur melihat potensi pasar buah alpukat yang satu buahnya dapat dijual sampai Rp50 ribu. Selain itu para petani bisa saling belajar dan mereplikasi program yang sudah berjalan bagus. 

"Mudah-mudahan bisa belajar satu per satu. Kalau itu bagus bisa direplikasi sehingga harapannya petani bisa belajar. Termasuk tadi produk alpukat yang lumayan mahal, sekilonya Rp40 ribu, satu biji bisa Rp50 ribu. Menarik sekali dan bisa dijadikan produk lokal untuk menjadi komoditas unggulan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu