Follow Us :              

Gubernur Jateng Imbau PTS Adaptif Jawab Tantangan Zaman

  05 September 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 630 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Jateng Imbau PTS Adaptif Jawab Tantangan Zaman

05 September 2022 | 13:00:00 | dibaca : 630
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, ingin inovasi dan adaptasi dari perguruan tinggi swasta (PTS) bisa mengimbangi perkembangan zaman. Hal itu diperlukan untuk menyiapkan generasi muda yang sesuai dengan tantangan bangsa ke depan. 

"Saya sampaikan tadi tantangan bangsa ini menjadi semakin berat. Saya berharap inovasi dan adaptasi dari perguruan tingginya juga secepat perkembangan zamannya. (Perguruan Tinggi) Swasta sebenarnya lebih luwes dalam arti lebih improve dalam beberapa kegiatan yang bisa sesuai dengan perkembangan zaman," kata Gubernur usai membuka Musyawarah Wilayah V Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Jateng, Senin (5/9/2022). 

Musyawarah Wilayah ABP-PTSI dan seminar nasional yang diselenggarakan di STIE Bank Jateng Kota Semarang itu, dihadiri hampir seluruh pengelola PTS se-Jateng. Dalam kesempatan itu Gubernur berpesan kepada para pengelola PTS untuk menyiapkan perguruan tingginya dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam operasional pembelajaran. 

"Perguruan Tinggi swasta hari ini harus lebih adaptif, tetapi (universitas) negeri juga sebenarnya. Ini pertemuan pengelola perguruan tinggi swasta dan ini dari yayasan. Maka mereka sebenarnya adalah owner-nya (pemilik). Maka kita harapkan para owner atau pengelola ini nantinya juga bisa men-drive (gerakkan) yang bertanggung jawab pada belajar-mengajar harian, study operation," katanya. 

Menurut Gubernur, inovasi, adaptasi, dan improvisasi itu bisa berkaitan dengan era digital dan munculnya ilmu-ilmu khusus di luar bidang keilmuan yang sudah ada. Bisa juga berupa jurusan atau fakultas yang sesuai dengan kebutuhan ke depan.  

"Umpama PT Pos punya universitas logistik dan bisnis. Itu bicaranya soal logistik saja dikaitkan dengan artifisial inteligen, dikaitkan dengan robotik, karena ke depan pengelolaan logistik akan bagaimana. Sekarang orang berbisnis tidak hanya nongkrong di mall, di toko, bisa buka online dan dikirim. Artinya manajemen logistiknya di situ," ungkapnya. 

Selain persoalan logistik, tantangan lainnya adalah terkait transportasi, bisnis digital, serta kebutuhan pangan dan energi. Dua itu ke depan akan menjadi kebutuhan penting masyarakat yang harus mulai diatasi. 

"Perguruan Tinggi mempunyai peluang jauh lebih banyak untuk mengambil peran masing-masing itu. Sekarang para pengelola berkumpul, mudah-mudahan bisa merespons semua ini dengan cepat," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, ingin inovasi dan adaptasi dari perguruan tinggi swasta (PTS) bisa mengimbangi perkembangan zaman. Hal itu diperlukan untuk menyiapkan generasi muda yang sesuai dengan tantangan bangsa ke depan. 

"Saya sampaikan tadi tantangan bangsa ini menjadi semakin berat. Saya berharap inovasi dan adaptasi dari perguruan tingginya juga secepat perkembangan zamannya. (Perguruan Tinggi) Swasta sebenarnya lebih luwes dalam arti lebih improve dalam beberapa kegiatan yang bisa sesuai dengan perkembangan zaman," kata Gubernur usai membuka Musyawarah Wilayah V Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Jateng, Senin (5/9/2022). 

Musyawarah Wilayah ABP-PTSI dan seminar nasional yang diselenggarakan di STIE Bank Jateng Kota Semarang itu, dihadiri hampir seluruh pengelola PTS se-Jateng. Dalam kesempatan itu Gubernur berpesan kepada para pengelola PTS untuk menyiapkan perguruan tingginya dalam menjawab tantangan zaman, termasuk dalam operasional pembelajaran. 

"Perguruan Tinggi swasta hari ini harus lebih adaptif, tetapi (universitas) negeri juga sebenarnya. Ini pertemuan pengelola perguruan tinggi swasta dan ini dari yayasan. Maka mereka sebenarnya adalah owner-nya (pemilik). Maka kita harapkan para owner atau pengelola ini nantinya juga bisa men-drive (gerakkan) yang bertanggung jawab pada belajar-mengajar harian, study operation," katanya. 

Menurut Gubernur, inovasi, adaptasi, dan improvisasi itu bisa berkaitan dengan era digital dan munculnya ilmu-ilmu khusus di luar bidang keilmuan yang sudah ada. Bisa juga berupa jurusan atau fakultas yang sesuai dengan kebutuhan ke depan.  

"Umpama PT Pos punya universitas logistik dan bisnis. Itu bicaranya soal logistik saja dikaitkan dengan artifisial inteligen, dikaitkan dengan robotik, karena ke depan pengelolaan logistik akan bagaimana. Sekarang orang berbisnis tidak hanya nongkrong di mall, di toko, bisa buka online dan dikirim. Artinya manajemen logistiknya di situ," ungkapnya. 

Selain persoalan logistik, tantangan lainnya adalah terkait transportasi, bisnis digital, serta kebutuhan pangan dan energi. Dua itu ke depan akan menjadi kebutuhan penting masyarakat yang harus mulai diatasi. 

"Perguruan Tinggi mempunyai peluang jauh lebih banyak untuk mengambil peran masing-masing itu. Sekarang para pengelola berkumpul, mudah-mudahan bisa merespons semua ini dengan cepat," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu