Follow Us :              

Wagub Ajak Sosialisasikan Bahaya Narkoba ke Masyarakat, Sehingga Sadar Kenapa Dilarang

  14 September 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 584 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Ajak Sosialisasikan Bahaya Narkoba ke Masyarakat, Sehingga Sadar Kenapa Dilarang

14 September 2022 | 09:00:00 | dibaca : 584
Kategori :
Bagikan :

Foto : Rinto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Rinto (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak organisasi masyarakat (ormas) untuk gencar kampanye antinarkoba. Terutama kalangan generasi muda, anak sekolah dan pesantren dengan melibatkan kepolisian, tokoh agama, Badan Narkotika Nasional, dan pihak terkait lainnya. 

"Saya yakin peran ormas sangat tinggi dalam hal menceritakan kisah (sosialisasi) pelarangan narkoba. Masyarakat kita ajak sadar dulu, karena kalau kesadaran itu muncul, baru kemudian kita bicara pelarangan," kata Wagub di Aula Kantor BPN Kota Semarang, Rabu (14/9/2022). 

Dalam seminar dengan tema ”Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba” yang diselenggarakan oleh DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah, Wagub menjelaskan peran ormas, termasuk ormas berbasis Islam dalam menyampaikan bahaya dan hukum mengkonsumsi maupun mengedarkan narkoba. Terlebih semua agama telah sepakat hukum mengkonsumsi narkoba adalah haram. 

"Apalagi umat islam ya jelas tadi saya sampaikan bahwa tahapan-tahapan pelarangan antinarkoba itu bertahap. Mulai diterangkan dengan bahayanya" jelasnya. 

Menurutnya, peran ormas dalam pencegahan penyebaran narkoba dapat dilakukan dalam berbagai momen. Antara lain melalui penyuluhan dan kampanye antinarkoba di sekolah, pesantren, maupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Terlebih peredaran narkoba itu sekarang juga menyasar di lembaga-lembaga pendidikan umum maupun pendidikan berbasis agama. 

Ketua DPD Geram Provinsi Jateng, Hafidz Sungkar mengatakan, yayasan pegiat antinarkoba GERAM Provinsi Jateng bekerjasama dengan Forum Kewaspadaan Diri Masyarakat (FKDM) menyelenggarakan seminar yang melibatkan semua agama dalam pencegahan narkoba. 

"Saya panggil semua agama, Islam, kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghucu. Hasilnya sepakat bahwa yang namanya narkoba diharamkan oleh semua agama. Saya ingin dari semua ormas, terutama 4 ormas Islam saya undang untuk sama-sama bicara mengenai bahaya narkoba di Indonesia yang semakin hari kian bertambah," katanya. 

Ia menjelaskan, narkoba adalah musuh besar bangsa, selain korupsi dan radikalisme. Bahkan di antara 3 musuh bangsa tersebut, musuh yang paling dahsyat adalah narkoba. Hal itu karena mulai anak-anak hingga orang tua bisa terkena narkoba. 

"Jadi peran aktif ormas ini dibutuhkan. Selalu memberikan penyuluhan, jangan berhenti, selalu mengingatkan. Yang diingatkan saja masih susah, karena itu kita selalu mengingatkan terus. Kami selaku pegiat antinarkoba akan selalu bekerjasama dengan Polda Jawa Tengah juga BNN selalu memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Karena mitra kami adalah kepolisian dan BNN," katanya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengajak organisasi masyarakat (ormas) untuk gencar kampanye antinarkoba. Terutama kalangan generasi muda, anak sekolah dan pesantren dengan melibatkan kepolisian, tokoh agama, Badan Narkotika Nasional, dan pihak terkait lainnya. 

"Saya yakin peran ormas sangat tinggi dalam hal menceritakan kisah (sosialisasi) pelarangan narkoba. Masyarakat kita ajak sadar dulu, karena kalau kesadaran itu muncul, baru kemudian kita bicara pelarangan," kata Wagub di Aula Kantor BPN Kota Semarang, Rabu (14/9/2022). 

Dalam seminar dengan tema ”Peran Aktif Ormas Islam dalam Pencegahan Bahaya Narkoba” yang diselenggarakan oleh DPD Gerakan Rakyat Anti Madat (Geram) Jawa Tengah, Wagub menjelaskan peran ormas, termasuk ormas berbasis Islam dalam menyampaikan bahaya dan hukum mengkonsumsi maupun mengedarkan narkoba. Terlebih semua agama telah sepakat hukum mengkonsumsi narkoba adalah haram. 

"Apalagi umat islam ya jelas tadi saya sampaikan bahwa tahapan-tahapan pelarangan antinarkoba itu bertahap. Mulai diterangkan dengan bahayanya" jelasnya. 

Menurutnya, peran ormas dalam pencegahan penyebaran narkoba dapat dilakukan dalam berbagai momen. Antara lain melalui penyuluhan dan kampanye antinarkoba di sekolah, pesantren, maupun lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Terlebih peredaran narkoba itu sekarang juga menyasar di lembaga-lembaga pendidikan umum maupun pendidikan berbasis agama. 

Ketua DPD Geram Provinsi Jateng, Hafidz Sungkar mengatakan, yayasan pegiat antinarkoba GERAM Provinsi Jateng bekerjasama dengan Forum Kewaspadaan Diri Masyarakat (FKDM) menyelenggarakan seminar yang melibatkan semua agama dalam pencegahan narkoba. 

"Saya panggil semua agama, Islam, kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghucu. Hasilnya sepakat bahwa yang namanya narkoba diharamkan oleh semua agama. Saya ingin dari semua ormas, terutama 4 ormas Islam saya undang untuk sama-sama bicara mengenai bahaya narkoba di Indonesia yang semakin hari kian bertambah," katanya. 

Ia menjelaskan, narkoba adalah musuh besar bangsa, selain korupsi dan radikalisme. Bahkan di antara 3 musuh bangsa tersebut, musuh yang paling dahsyat adalah narkoba. Hal itu karena mulai anak-anak hingga orang tua bisa terkena narkoba. 

"Jadi peran aktif ormas ini dibutuhkan. Selalu memberikan penyuluhan, jangan berhenti, selalu mengingatkan. Yang diingatkan saja masih susah, karena itu kita selalu mengingatkan terus. Kami selaku pegiat antinarkoba akan selalu bekerjasama dengan Polda Jawa Tengah juga BNN selalu memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba. Karena mitra kami adalah kepolisian dan BNN," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu