Follow Us :              

Bagikan Bansos ke Petani, Gubernur Minta Tepat Sasaran dan Tidak Disalahgunakan

  19 September 2022  |   13:00:00  |   dibaca : 1087 
Kategori :
Bagikan :


Bagikan Bansos ke Petani, Gubernur Minta Tepat Sasaran dan Tidak Disalahgunakan

19 September 2022 | 13:00:00 | dibaca : 1087
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

KLATEN - Pertanian menjadi salah sektor yang mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam penanggulangan inflasi. Bantuan sosial senilai total Rp.950.880.000 sudah mulai dibagikan untuk 2.264 Gapoktan. 131 diantaranya diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Gapoktan Kabupaten Klaten, Senin (19/9/2022). 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan apresiasi langkah pemerintah kabupaten/kota yang memberikan rekomendasi-rekomendasi terkait bantuan BBM. 

"Sehingga betul-betul bisa tepat sasaran. Dan tidak ada yang menyalahgunakan. karena perbandingan harganya tinggi antara subsidi dengan yang tidak subsidi," ungkapnya. 

Seluruh program bantuan sosial bagi petani, termasuk untuk Kabupaten Klaten, dilaksanakan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Selain bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM), bantuan juga diberikan dalam bentuk alat. 

"Ada bantuan cultivator (traktor tangan) untuk para kelompok tani, sekaligus kemarin kita menghitung bantuan BBM. Sebenarnya para petani yang membutuhkan BBM kan banyak," ujarnya di sela acara penyaluran bantuan di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten. 

Menurutnya, masih banyak petani yang membutuhkan BBM untuk menjalankan berbagai mesin untuk pertanian. Beberapa diantaranya seperti mesin traktor, pompa air dan lain sebagainya. 

"Tapi karena ini terbatas (BBM) Pemprov sudah mengalokasikan anggaran. Hari ini coba kita data satu per satu. Tadi kita berikan bantuan cultivator sekaligus kita catat Gapoktan itu Insyaallah akan kita bantu BBM-nya agar meringankan mereka. Dan inilah yang satu per satu kita lihat di lapangan kita cek agar datanya presisi," jelasnya. 

Selain membahas bantuan bagi petani, saat itu Gubernur juga menyampaikan apreasiasi pada keberhasilan Kabupaten Klaten yang telah berhasil mengembangkan padi unggulan, Srinuk. 

"Dan ini satu lagi ini produknya menarik karena hasil rekayasa. Kalau dulu ada Raja Lele itu legend di Delanggu. Kalau orang Jawa makan nasi Raja Lele mesti orang kaya. Top markotop. Enak, wangi luar biasa. Dan karena dulu pernah hilang, sekarang dikembalikan dengan riset yang baru dikasih nama Srinuk," terangnya. 

Sebagai bentuk dukungan pada hasil upaya tersebur, pemerintah kabupaten setempat telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli 10 kg beras Srinuk tiap sebulan. 

"Yuk kita bantu dengan ikhlas. Kalau ini kita dampingi ketahanan pangan kita kuat, sambil tentu saja kalau Jateng (Jawa Tengah) beras sudah bagus dan surplus. Kita kembangkan pendamping beras. Karena banyak umbi, jagung dan komoditas lain yang bisa menggantikan," pungkasnya.


Bagikan :

KLATEN - Pertanian menjadi salah sektor yang mendapat perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam penanggulangan inflasi. Bantuan sosial senilai total Rp.950.880.000 sudah mulai dibagikan untuk 2.264 Gapoktan. 131 diantaranya diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Gapoktan Kabupaten Klaten, Senin (19/9/2022). 

Pada kesempatan itu, Gubernur menyampaikan apresiasi langkah pemerintah kabupaten/kota yang memberikan rekomendasi-rekomendasi terkait bantuan BBM. 

"Sehingga betul-betul bisa tepat sasaran. Dan tidak ada yang menyalahgunakan. karena perbandingan harganya tinggi antara subsidi dengan yang tidak subsidi," ungkapnya. 

Seluruh program bantuan sosial bagi petani, termasuk untuk Kabupaten Klaten, dilaksanakan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Selain bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM), bantuan juga diberikan dalam bentuk alat. 

"Ada bantuan cultivator (traktor tangan) untuk para kelompok tani, sekaligus kemarin kita menghitung bantuan BBM. Sebenarnya para petani yang membutuhkan BBM kan banyak," ujarnya di sela acara penyaluran bantuan di Desa Kepanjen, Kecamatan Delanggu, Klaten. 

Menurutnya, masih banyak petani yang membutuhkan BBM untuk menjalankan berbagai mesin untuk pertanian. Beberapa diantaranya seperti mesin traktor, pompa air dan lain sebagainya. 

"Tapi karena ini terbatas (BBM) Pemprov sudah mengalokasikan anggaran. Hari ini coba kita data satu per satu. Tadi kita berikan bantuan cultivator sekaligus kita catat Gapoktan itu Insyaallah akan kita bantu BBM-nya agar meringankan mereka. Dan inilah yang satu per satu kita lihat di lapangan kita cek agar datanya presisi," jelasnya. 

Selain membahas bantuan bagi petani, saat itu Gubernur juga menyampaikan apreasiasi pada keberhasilan Kabupaten Klaten yang telah berhasil mengembangkan padi unggulan, Srinuk. 

"Dan ini satu lagi ini produknya menarik karena hasil rekayasa. Kalau dulu ada Raja Lele itu legend di Delanggu. Kalau orang Jawa makan nasi Raja Lele mesti orang kaya. Top markotop. Enak, wangi luar biasa. Dan karena dulu pernah hilang, sekarang dikembalikan dengan riset yang baru dikasih nama Srinuk," terangnya. 

Sebagai bentuk dukungan pada hasil upaya tersebur, pemerintah kabupaten setempat telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli 10 kg beras Srinuk tiap sebulan. 

"Yuk kita bantu dengan ikhlas. Kalau ini kita dampingi ketahanan pangan kita kuat, sambil tentu saja kalau Jateng (Jawa Tengah) beras sudah bagus dan surplus. Kita kembangkan pendamping beras. Karena banyak umbi, jagung dan komoditas lain yang bisa menggantikan," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu