Foto : Sigit (Humas Jateng)
Foto : Sigit (Humas Jateng)
SULAWESI BARAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memenuhi undangan Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik, untuk datang ke provinsinya guna berbagi pengalaman tentang penanganan stunting. Tidak hanya itu, dia juga meminta Gubernur Jawa Tengah untuk berbagi kiat dalam membangun pemerintahan berintegritas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan kedatangannya di kompleks kantor Pemprov Sulbar hanya untuk berbagi pengalaman. Dia meyakini sebenarnya Sulawesi Barat juga memiliki pengalaman yang baik terkait penanganan stunting dan integritas.
"Jawa Tengah sebenarnya juga tidak hebat-hebat amat. Tapi kita bisa bercerita karena situasi kondisinya pasti masing-masing berbeda. Kemarin waktu ke Jawa Tengah Pak Akmal ingin kami sharing session lah pengalaman. Satu terkait dengan penurunan stunting, yang kedua terkait dengan membangun integritas," katanya dihadapan sejumlah Bupati/Wali Kota serta jajaran OPD Sulawesi Barat.
Gubernur Jawa Tengah meyakini, Sulawesi Barat akan bisa mengatasi dua persoalan itu. Sebab, meskipun provinsi baru Sulawesi Barat memiliki potensi yang hebat, termasuk SDM-nya.
"Tinggal kita butuh sepakat metode dan metodologi untuk lari cepat. Yang penting satu, kalau stunting berarti data. Dua; treatment, tiga; kolaborasi antar OPD. Kalau membangun integritas harus dimulai dari contoh. Contoh itu mesti konsisten. Bagaimana tidak korupsi, tidak menerima gratifikasi, pengelolaan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," pungkasnya.
Pj Gubernur Sulawesi Barat mengaku gembira atas kunjungan balasan Gubernur Jawa Tengah.
"Saya berterimakasih sekali Pak Ganjar benar-benar datang ke Sulbar (Sulawesi Barat). Saat saya ke Jateng (Jawa Tengah), saya memang minta beliau untuk datang dan berbagi tentang cara penanggulangan stunting dan soal integritas ke Sulbar, beliau janji datang. Karena kami menilai, capaian Jateng terkait dua hal itu sangat luar biasa, terbaik nasional. Kami senang Bapak hadir bersama jajaran kepala dinas untuk berbagi," katanya.
Pemprov Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi muda di Indonesia. Usianya baru 18 tahun. Masih banyak hal yang harus dipelajari, khususnya pada daerah yang lebih maju.
"Kami ingin belajar pada Jateng. Kami yakin Pak Ganjar dan teman-teman bisa memberikan best practice pada kami agar kami lebih baik. Meski tidak bisa melampaui Jateng, tapi setidaknya bisa setengah saja sudah sangat baik," ucapnya.
Pj Gubernur Sulawesi Barat meyakini, kolaborasi dan sinergitas antar daerah semacam ini sangat penting dilakukan. Kolaborasi dan sinergitas seperti ini kemajuan Indonesia bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Makanya kami undang Pak Ganjar ke sini, sehingga kita bisa mengambil best-best practice yang sudah dilakukan oleh Jawa Tengah. Langkah-langkah yang tadi diberikan kunci oleh Pak Ganjar itu juga akan kita terapkan di sini secepatnya. Kami juga akan kolaborasi lintas sektor termasuk dengan DPRD dan dengan bupati. Kita akan kawal," pungkasnya.
SULAWESI BARAT - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memenuhi undangan Pj Gubernur Sulawesi Barat, Akmal Malik, untuk datang ke provinsinya guna berbagi pengalaman tentang penanganan stunting. Tidak hanya itu, dia juga meminta Gubernur Jawa Tengah untuk berbagi kiat dalam membangun pemerintahan berintegritas.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan kedatangannya di kompleks kantor Pemprov Sulbar hanya untuk berbagi pengalaman. Dia meyakini sebenarnya Sulawesi Barat juga memiliki pengalaman yang baik terkait penanganan stunting dan integritas.
"Jawa Tengah sebenarnya juga tidak hebat-hebat amat. Tapi kita bisa bercerita karena situasi kondisinya pasti masing-masing berbeda. Kemarin waktu ke Jawa Tengah Pak Akmal ingin kami sharing session lah pengalaman. Satu terkait dengan penurunan stunting, yang kedua terkait dengan membangun integritas," katanya dihadapan sejumlah Bupati/Wali Kota serta jajaran OPD Sulawesi Barat.
Gubernur Jawa Tengah meyakini, Sulawesi Barat akan bisa mengatasi dua persoalan itu. Sebab, meskipun provinsi baru Sulawesi Barat memiliki potensi yang hebat, termasuk SDM-nya.
"Tinggal kita butuh sepakat metode dan metodologi untuk lari cepat. Yang penting satu, kalau stunting berarti data. Dua; treatment, tiga; kolaborasi antar OPD. Kalau membangun integritas harus dimulai dari contoh. Contoh itu mesti konsisten. Bagaimana tidak korupsi, tidak menerima gratifikasi, pengelolaan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)," pungkasnya.
Pj Gubernur Sulawesi Barat mengaku gembira atas kunjungan balasan Gubernur Jawa Tengah.
"Saya berterimakasih sekali Pak Ganjar benar-benar datang ke Sulbar (Sulawesi Barat). Saat saya ke Jateng (Jawa Tengah), saya memang minta beliau untuk datang dan berbagi tentang cara penanggulangan stunting dan soal integritas ke Sulbar, beliau janji datang. Karena kami menilai, capaian Jateng terkait dua hal itu sangat luar biasa, terbaik nasional. Kami senang Bapak hadir bersama jajaran kepala dinas untuk berbagi," katanya.
Pemprov Sulawesi Barat merupakan salah satu provinsi muda di Indonesia. Usianya baru 18 tahun. Masih banyak hal yang harus dipelajari, khususnya pada daerah yang lebih maju.
"Kami ingin belajar pada Jateng. Kami yakin Pak Ganjar dan teman-teman bisa memberikan best practice pada kami agar kami lebih baik. Meski tidak bisa melampaui Jateng, tapi setidaknya bisa setengah saja sudah sangat baik," ucapnya.
Pj Gubernur Sulawesi Barat meyakini, kolaborasi dan sinergitas antar daerah semacam ini sangat penting dilakukan. Kolaborasi dan sinergitas seperti ini kemajuan Indonesia bisa benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Makanya kami undang Pak Ganjar ke sini, sehingga kita bisa mengambil best-best practice yang sudah dilakukan oleh Jawa Tengah. Langkah-langkah yang tadi diberikan kunci oleh Pak Ganjar itu juga akan kita terapkan di sini secepatnya. Kami juga akan kolaborasi lintas sektor termasuk dengan DPRD dan dengan bupati. Kita akan kawal," pungkasnya.
Berita Terbaru