Follow Us :              

Gubernur Dorong Petani Bawang Gunakan Pupuk Organik untuk Atasi Kerusakan Tanah

  02 November 2022  |   14:00:00  |   dibaca : 773 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Dorong Petani Bawang Gunakan Pupuk Organik untuk Atasi Kerusakan Tanah

02 November 2022 | 14:00:00 | dibaca : 773
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BREBES - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendorong para petani bawang di Brebes beralih ke model pertanian organik. Saat ini kondisi lahan pertanian mereka mulai rusak akibat sudah terlalu  banyak menggunakan bahan kimia. 

Hal itu disampaikan Gubernur saat mengikuti panen bawang bersama petani Brebes, Rabu (2/11). Pada acara itu, ia mendengarkan keluhan para petani mulai dari soal air, harga bawang dan lainnya, termasuk soal pupuk. 

Terkait soal pupuk, Gubernur mengatakan, bahwa pupuk subsidi memang jumlahnya terbatas. Untuk itu, ia mengajak para petani beralih ke organik untuk meningkatkan kualitas hasil panen. 

"Pupuk itu subsidinya kurang, makanya kita ajak mereka untuk pindah ke organik, dan petani setuju. Cuma memang harus pelan-pelan. Jadi kalau sudah masuk masa tanam, masa pemupukan, kita perlu untuk segera mengambil tindakan cepat, telepon. Nanti kita turunkan tim," katanya. 

Peralihan ke organik selain baik untuk tanaman, pupuk ini juga berguna untuk memperbaiki kualitas lahan. Saat ini, tanah pertanian di Brebes mengalami kerusakan. Tanahnya retak-retak dan unsur haranya tinggal sedikit. 

"Saya juga mau ajak beberapa orang yang kemarin punya produk yang katanya bisa me-recover, tadi mau kita ajak untuk membuat demplot di sini. Dengan satu harapan tanah yang sudah keras coba kita recover agar unsur haranya muncul kembali," katanya. 

Gubernur mengatakan, pihak yang telah bersedia bekerjasama tersebut memiliki produk nutrisi yang bisa digunakan sebagai pupuk organik.  

"Sambil pelan-pelan saya mau ajak (petani) ke organik, ternyata semua mau. Tinggal pemerintah musti bantu," tegasnya. 

Posisi Brebes sebagai penghasil bawang merah harus dipertahankan dengan kualitasnya yang semakin baik. Selain kialitas proses menanamnya ditingkatkan, ragam produk olahan bawang juga perlu ditingkatkan. 

"Termasuk tadi soal meningkatkan nilai tambah pasti akan sangat bagus, diolah. Di Brebes sudah ada olahannya, pasta, ada bawang goreng, bawang goreng crispy yang dibina oleh oleh Bank Indonesia juga, sudah ada yang ekspor. Jadi sebenarnya ditambah tidak hanya menanam saja tetapi memproses untuk produksi yang lain," ucapnya. 

Terkait persoalan pengendalian air, Ganjar mengatakan akan koordinasi dengan Pemkab Brebes. Pemkab diminta menghitung dan mengecek secara detil persoalan yang ada agar daerah pertanian bawang tidak banjir. 

Wakil Bupati Brebes, Narjo yang mendampingi Gubernur berjanji pihaknya akan langsung menindaklanjuti persoalan itu. 

"Terkait persoalan petani yang disampaikan tadi pasti kita tindaklanjuti sesuai arahan pak Gubernur. Kami akan terjunkan tim untuk menangani persoalan tanggul air agar daerah pertanian ini tidak banjir," ucapnya.


Bagikan :

BREBES - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendorong para petani bawang di Brebes beralih ke model pertanian organik. Saat ini kondisi lahan pertanian mereka mulai rusak akibat sudah terlalu  banyak menggunakan bahan kimia. 

Hal itu disampaikan Gubernur saat mengikuti panen bawang bersama petani Brebes, Rabu (2/11). Pada acara itu, ia mendengarkan keluhan para petani mulai dari soal air, harga bawang dan lainnya, termasuk soal pupuk. 

Terkait soal pupuk, Gubernur mengatakan, bahwa pupuk subsidi memang jumlahnya terbatas. Untuk itu, ia mengajak para petani beralih ke organik untuk meningkatkan kualitas hasil panen. 

"Pupuk itu subsidinya kurang, makanya kita ajak mereka untuk pindah ke organik, dan petani setuju. Cuma memang harus pelan-pelan. Jadi kalau sudah masuk masa tanam, masa pemupukan, kita perlu untuk segera mengambil tindakan cepat, telepon. Nanti kita turunkan tim," katanya. 

Peralihan ke organik selain baik untuk tanaman, pupuk ini juga berguna untuk memperbaiki kualitas lahan. Saat ini, tanah pertanian di Brebes mengalami kerusakan. Tanahnya retak-retak dan unsur haranya tinggal sedikit. 

"Saya juga mau ajak beberapa orang yang kemarin punya produk yang katanya bisa me-recover, tadi mau kita ajak untuk membuat demplot di sini. Dengan satu harapan tanah yang sudah keras coba kita recover agar unsur haranya muncul kembali," katanya. 

Gubernur mengatakan, pihak yang telah bersedia bekerjasama tersebut memiliki produk nutrisi yang bisa digunakan sebagai pupuk organik.  

"Sambil pelan-pelan saya mau ajak (petani) ke organik, ternyata semua mau. Tinggal pemerintah musti bantu," tegasnya. 

Posisi Brebes sebagai penghasil bawang merah harus dipertahankan dengan kualitasnya yang semakin baik. Selain kialitas proses menanamnya ditingkatkan, ragam produk olahan bawang juga perlu ditingkatkan. 

"Termasuk tadi soal meningkatkan nilai tambah pasti akan sangat bagus, diolah. Di Brebes sudah ada olahannya, pasta, ada bawang goreng, bawang goreng crispy yang dibina oleh oleh Bank Indonesia juga, sudah ada yang ekspor. Jadi sebenarnya ditambah tidak hanya menanam saja tetapi memproses untuk produksi yang lain," ucapnya. 

Terkait persoalan pengendalian air, Ganjar mengatakan akan koordinasi dengan Pemkab Brebes. Pemkab diminta menghitung dan mengecek secara detil persoalan yang ada agar daerah pertanian bawang tidak banjir. 

Wakil Bupati Brebes, Narjo yang mendampingi Gubernur berjanji pihaknya akan langsung menindaklanjuti persoalan itu. 

"Terkait persoalan petani yang disampaikan tadi pasti kita tindaklanjuti sesuai arahan pak Gubernur. Kami akan terjunkan tim untuk menangani persoalan tanggul air agar daerah pertanian ini tidak banjir," ucapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu