Follow Us :              

Terima Pengurus IPEMI Jateng, Wagub Minta Pendampingan UMKM Yang Terkendala Bahasa Asing

  03 November 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 557 
Kategori :
Bagikan :


Terima Pengurus IPEMI Jateng, Wagub Minta Pendampingan UMKM Yang Terkendala Bahasa Asing

03 November 2022 | 10:00:00 | dibaca : 557
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Jawa Tengah diminta memberikan pendampingan lebih kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, pendampingan bisa dilakukan bagi pelaku UMKM yang memiliki kendala dalam bahasa asing saat berkomunikasi dan penawaran transaksi. 

"Sehingga pendampingan itu nanti apa saja yang perlu disampaikan, ditawarkan itu bisa langsung direspon dengan cepat dan itu akan menambah kepercayaan pengusaha dari luar negeri," kata Taj Yasin usai menemui Ipemi Jateng di ruang kerja Wagub, Kamis (03/11/2022). 

Taj Yasin menyambut baik adanya permintaan produk lokal Jateng dari luar negeri. Dia mencontohkan, adanya permintaan buah nanas Kabupaten Pemalang dari Uruguay. Oleh karenanya, organisasi pengusaha bisa membantu pemerintah dalam memberikan pendampingan. Dia berharap agar permintaan kerjasama ini bisa terus berlanjut dan berkembang. 

Beberapa persoalan teknis harus diperhitungkan secara matang. Wagub menyebut, mulai dari ketersediaan barang hingga pengemasan, perlu dioptimalkan agar tidak mengecewakan negara yang membeli. 

"Ini harus diperhatikan yang pertama, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas atau keberlangsungan. Jangan hanya setelah MoU selesai, pengiriman pertama setelah itu ada order kedua tidak bisa," tandasnya. 

Di sisi lain, Orang nomor dua di Jateng mendorong Ipemi Jateng mengenalkan produk lokal Jawa Tengah. Bukan hanya kerajinan saja, namun juga kuliner, dan pariwisata.  

Hal itu disampaikan wagub menyusul rencana Ipemi Jateng menjadi tuan rumah acara Perempuan Inspirasi Indonesia di Kementerian Perindustrian, pada tanggal 7 Desember mendatang. Taj Yasin meminta agar Ipemi menata betul konsep acara yang benar-benar menawarkan pesona Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG - Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Jawa Tengah diminta memberikan pendampingan lebih kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan, pendampingan bisa dilakukan bagi pelaku UMKM yang memiliki kendala dalam bahasa asing saat berkomunikasi dan penawaran transaksi. 

"Sehingga pendampingan itu nanti apa saja yang perlu disampaikan, ditawarkan itu bisa langsung direspon dengan cepat dan itu akan menambah kepercayaan pengusaha dari luar negeri," kata Taj Yasin usai menemui Ipemi Jateng di ruang kerja Wagub, Kamis (03/11/2022). 

Taj Yasin menyambut baik adanya permintaan produk lokal Jateng dari luar negeri. Dia mencontohkan, adanya permintaan buah nanas Kabupaten Pemalang dari Uruguay. Oleh karenanya, organisasi pengusaha bisa membantu pemerintah dalam memberikan pendampingan. Dia berharap agar permintaan kerjasama ini bisa terus berlanjut dan berkembang. 

Beberapa persoalan teknis harus diperhitungkan secara matang. Wagub menyebut, mulai dari ketersediaan barang hingga pengemasan, perlu dioptimalkan agar tidak mengecewakan negara yang membeli. 

"Ini harus diperhatikan yang pertama, kuantitas, kualitas, dan kontinuitas atau keberlangsungan. Jangan hanya setelah MoU selesai, pengiriman pertama setelah itu ada order kedua tidak bisa," tandasnya. 

Di sisi lain, Orang nomor dua di Jateng mendorong Ipemi Jateng mengenalkan produk lokal Jawa Tengah. Bukan hanya kerajinan saja, namun juga kuliner, dan pariwisata.  

Hal itu disampaikan wagub menyusul rencana Ipemi Jateng menjadi tuan rumah acara Perempuan Inspirasi Indonesia di Kementerian Perindustrian, pada tanggal 7 Desember mendatang. Taj Yasin meminta agar Ipemi menata betul konsep acara yang benar-benar menawarkan pesona Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu