Follow Us :              

Buka Munas Matakin, Gubernur Apresiasi Semangat Berkontribusi Umat Khonghucu Pada Bangsa

  25 November 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 664 
Kategori :
Bagikan :


Buka Munas Matakin, Gubernur Apresiasi Semangat Berkontribusi Umat Khonghucu Pada Bangsa

25 November 2022 | 10:00:00 | dibaca : 664
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat kemanusiaan dan persatuan yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Gubernur menyebut, kontribusi mereka bagi negara patut disambut baik. 

Hal itu disampaikan usai membuka Musyawarah Nasional XIX Matakin di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11). Munas tersebut mengambil tema “Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok”. 

Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada Matakin. Di tengah situasi bangsa yang tidak mudah, Matakin memiliki semangat tinggi untuk berkontribusi pada bangsa. 

“Jadi semangat dari Matakin sendiri untuk berkontribusi menurut saya perlu disambut dengan baik dan tentu saja banyak kegiatan yang bisa dilakukan,” ujarnya usai membuka acara. 

Kontribusi nyata Matakin bagi masyarakat mulai sektor kesehatan hingga pendidikan juga sangat membantu pemerintah. 

“Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, keagamaan di keluarga konghucu sudah pasti. Tapi yang sosial ternyata banyak sekali ada kegiatan sekolahan, kesehatan, kebencanaan juga mereka ikut berpartisipasi menurut saya itu bagus,” ujarnya. 

Selain mendoakan Munasnya berjalan lancar, Gubernur berharap dari kegiatan itu menghasilkan  pemikiran yang merespon persoalan di masa depan. 

“Mudah-mudahan juga bisa merespon persoalan-persoalan kekinian dan di antara kekuatan komunitas dari Matakin akan bisa berkontribusi nyata untuk bangsa negara dan kemanusiaan,” tandasnya. 

Ketua Umum Matakin, Budi Santoso menyampaikan dalam munas mereka kali ini, melalui Matakin Solo, mereka juga memberikan bantuan hibah 30 ton pupuk juga 1.250 bibit tanaman kepada pemerintah Kota Solo. 

“Ini adalah aksi nyata kami umat Khonghucu untuk mengurangi pemanasan global juga ikut andil dalam penghijauan di Kota Solo,” ujar Budi. 

Acara tersebut diikuti kurang lebih 300 peserta dari 23 provinsi di Indonesia. Terjauh, peserta yang datang dari kepulauan terluar Indonesia yakni Natuna. Pemilihan tema Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok menurut Budi, karena Matuni meyakini kebhinekaan adalah aset bangsa. 

“Tema ini diangkat selain untuk mengingatkan kita bahwa sebagai negara yang majemuk, kebhinekaan bisa menjadi aset dan harus kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan,” tandasnya.


Bagikan :

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat kemanusiaan dan persatuan yang dilakukan oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin). Gubernur menyebut, kontribusi mereka bagi negara patut disambut baik. 

Hal itu disampaikan usai membuka Musyawarah Nasional XIX Matakin di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11). Munas tersebut mengambil tema “Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok”. 

Gubernur menyampaikan apresiasinya kepada Matakin. Di tengah situasi bangsa yang tidak mudah, Matakin memiliki semangat tinggi untuk berkontribusi pada bangsa. 

“Jadi semangat dari Matakin sendiri untuk berkontribusi menurut saya perlu disambut dengan baik dan tentu saja banyak kegiatan yang bisa dilakukan,” ujarnya usai membuka acara. 

Kontribusi nyata Matakin bagi masyarakat mulai sektor kesehatan hingga pendidikan juga sangat membantu pemerintah. 

“Banyak kegiatan yang bisa dilakukan, keagamaan di keluarga konghucu sudah pasti. Tapi yang sosial ternyata banyak sekali ada kegiatan sekolahan, kesehatan, kebencanaan juga mereka ikut berpartisipasi menurut saya itu bagus,” ujarnya. 

Selain mendoakan Munasnya berjalan lancar, Gubernur berharap dari kegiatan itu menghasilkan  pemikiran yang merespon persoalan di masa depan. 

“Mudah-mudahan juga bisa merespon persoalan-persoalan kekinian dan di antara kekuatan komunitas dari Matakin akan bisa berkontribusi nyata untuk bangsa negara dan kemanusiaan,” tandasnya. 

Ketua Umum Matakin, Budi Santoso menyampaikan dalam munas mereka kali ini, melalui Matakin Solo, mereka juga memberikan bantuan hibah 30 ton pupuk juga 1.250 bibit tanaman kepada pemerintah Kota Solo. 

“Ini adalah aksi nyata kami umat Khonghucu untuk mengurangi pemanasan global juga ikut andil dalam penghijauan di Kota Solo,” ujar Budi. 

Acara tersebut diikuti kurang lebih 300 peserta dari 23 provinsi di Indonesia. Terjauh, peserta yang datang dari kepulauan terluar Indonesia yakni Natuna. Pemilihan tema Junzi Mengutamakan Kepentingan Umum bukan Kelompok menurut Budi, karena Matuni meyakini kebhinekaan adalah aset bangsa. 

“Tema ini diangkat selain untuk mengingatkan kita bahwa sebagai negara yang majemuk, kebhinekaan bisa menjadi aset dan harus kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu