Follow Us :              

Gubernur Replikasi Program Tuku Lemah Oleh Omah Bisa untuk Bantu Korban Bencana

  25 November 2022  |   11:00:00  |   dibaca : 1270 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Replikasi Program Tuku Lemah Oleh Omah Bisa untuk Bantu Korban Bencana

25 November 2022 | 11:00:00 | dibaca : 1270
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ akan terus ditingkatkan. Bahkan program yang banyak membantu masyarakat kurang mampu untuk mempunyai rumah sendiri itu bisa direplikasi sebagai solusi bagi korban bencana untuk kembali memiliki rumah. 

“Program itu masih kita jalankan. Justru sekarang kita coba replikasi untuk kondisi-kondisi sekarang yang banyak bencana. Kemarin beberapa sudah jadi dan kemudian kita mau coba replikasi lagi model-model ini,” katanya usai membuka Munas Matakin di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11). 

Contohnya di Brebes, ada 32 keluarga yang terdampak banjir Sungai Kalikeruh, Kabupaten Brebes. Selain itu, manfaat program ini juga telah dirasakan oleh warga di Kota Magelang. 

“Sehingga kalau korban bencana harus pindah dan mereka punya tanah, kita bisa membantu rumahnya,” terang Gubernur. 

Di sisi lain, program ini juga bisa dikerjasamakan dengan pemerintah desa, atau dengan pengembang dan menggandeng sumber dana lainnya. 

“Jadi mereka bisa beli tanah, dan rumahnya dari kita. Itu akan sangat membantu sekali dalam kondisi bencana,” ujarnya. 

Gubernur mengatakan program ini akan digencarkan lagi pada tahun 2023. Sehingga target yang belum terpenuhi di tahun ini bisa dikebut tahun depan. 

“Sehingga dengan cara itu, kebutuhan hidupnya bisa bagus, lingkungannya terjaga. Perumahannya ada dan kemudian menjadi semacam townhouse kecil di antara mereka,” ujarnya Gubernur lugas. 

Arahan Gubernur tersebut sudah ditindaklanjuti Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah, Arif Djatmiko. Tahun depan jumlah penerima manfaat program rumah bantuan ini akan ditingkatkan nyaris tiga kali lipat. 

"Di tahun  2020 ada 200 unit, 2021 ada 186 unit. Dan tahun 2022 kita bangun 253 unit. Rencananya di tahun 2023 kita akan bangun 615 unit," ujar Arif Djatmiko. 

Di tempat lain, Ridwan (42), adalah salah satu penerima manfaat program Tuku Lemah Oleh Omah di Kampung Tulung di Kota Magelang, mengaku sangat bersyukur dengan program tersebut. Dengan penghasilan sebagai sekuriti, bapak dua anak ini mengaku sulit untuk memiki rumah di Kota Magelang tanpa program ini. 

Bersama 18 tetangga lainnya, keluarga Ridwan menghuni rumah sistem panel dengan menggunakan sambungan baut. Rumah-rumah tersebut berada di satu area layaknya komplek perumahan. 

"Tadinya saya penghuni rusunawa selama 6 tahun, tapi tidak dapat diperpanjang Alhamdulillah saya dapat bantuan Tuku Lemah Oleh Omah dari Pak Ganjar, dan mulai saya tempati dua bulan ini," ujar Ridwan saat ditemui di rumahnya. 

Ridwan mengaku untuk mengakses program bantuan ini cukup mudah. Ridwan bersama penerima yang lain cukup mengisi formulir dan mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk serta Kartu Keluarga. Selanjutnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Magelang mencarikan lahan. Setelah mendapat lahan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan bahan baku rumah susun panel senilai Rp35 juta ditambah Rp1,8 padat karya. 

Yayan, salah satu tetangga Ridwan yang juga penerima bantuan, juga mengaku sangat terbantu dengan program Tuku Lemah Oleh Omah karena cicilannya terjangkau bagi seorang pedagang asongan sepertinya. 

"Alhamdulillah dapat bantuan rumah. Ini sudah jadi keinginan saya sudah lama. Tanah di Kota Magelang mahal, ini kita dapat murah. Tanah sudah di usahakan dari Disperkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman). Kita mengangsur lewat Bank Magelang. Tiap bulan hanya Rp355 ribu selama 15 tahun. Tanah ukuran 6x8 meter sedangkan bangunan 6x6 meter. Itu murah banget, lebih murah dari kredit motor," ungkapnya.


Bagikan :

SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan program ‘Tuku Lemah Oleh Omah’ akan terus ditingkatkan. Bahkan program yang banyak membantu masyarakat kurang mampu untuk mempunyai rumah sendiri itu bisa direplikasi sebagai solusi bagi korban bencana untuk kembali memiliki rumah. 

“Program itu masih kita jalankan. Justru sekarang kita coba replikasi untuk kondisi-kondisi sekarang yang banyak bencana. Kemarin beberapa sudah jadi dan kemudian kita mau coba replikasi lagi model-model ini,” katanya usai membuka Munas Matakin di Novotel Hotel, Surakarta, Jumat (25/11). 

Contohnya di Brebes, ada 32 keluarga yang terdampak banjir Sungai Kalikeruh, Kabupaten Brebes. Selain itu, manfaat program ini juga telah dirasakan oleh warga di Kota Magelang. 

“Sehingga kalau korban bencana harus pindah dan mereka punya tanah, kita bisa membantu rumahnya,” terang Gubernur. 

Di sisi lain, program ini juga bisa dikerjasamakan dengan pemerintah desa, atau dengan pengembang dan menggandeng sumber dana lainnya. 

“Jadi mereka bisa beli tanah, dan rumahnya dari kita. Itu akan sangat membantu sekali dalam kondisi bencana,” ujarnya. 

Gubernur mengatakan program ini akan digencarkan lagi pada tahun 2023. Sehingga target yang belum terpenuhi di tahun ini bisa dikebut tahun depan. 

“Sehingga dengan cara itu, kebutuhan hidupnya bisa bagus, lingkungannya terjaga. Perumahannya ada dan kemudian menjadi semacam townhouse kecil di antara mereka,” ujarnya Gubernur lugas. 

Arahan Gubernur tersebut sudah ditindaklanjuti Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah, Arif Djatmiko. Tahun depan jumlah penerima manfaat program rumah bantuan ini akan ditingkatkan nyaris tiga kali lipat. 

"Di tahun  2020 ada 200 unit, 2021 ada 186 unit. Dan tahun 2022 kita bangun 253 unit. Rencananya di tahun 2023 kita akan bangun 615 unit," ujar Arif Djatmiko. 

Di tempat lain, Ridwan (42), adalah salah satu penerima manfaat program Tuku Lemah Oleh Omah di Kampung Tulung di Kota Magelang, mengaku sangat bersyukur dengan program tersebut. Dengan penghasilan sebagai sekuriti, bapak dua anak ini mengaku sulit untuk memiki rumah di Kota Magelang tanpa program ini. 

Bersama 18 tetangga lainnya, keluarga Ridwan menghuni rumah sistem panel dengan menggunakan sambungan baut. Rumah-rumah tersebut berada di satu area layaknya komplek perumahan. 

"Tadinya saya penghuni rusunawa selama 6 tahun, tapi tidak dapat diperpanjang Alhamdulillah saya dapat bantuan Tuku Lemah Oleh Omah dari Pak Ganjar, dan mulai saya tempati dua bulan ini," ujar Ridwan saat ditemui di rumahnya. 

Ridwan mengaku untuk mengakses program bantuan ini cukup mudah. Ridwan bersama penerima yang lain cukup mengisi formulir dan mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk serta Kartu Keluarga. Selanjutnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Magelang mencarikan lahan. Setelah mendapat lahan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan bahan baku rumah susun panel senilai Rp35 juta ditambah Rp1,8 padat karya. 

Yayan, salah satu tetangga Ridwan yang juga penerima bantuan, juga mengaku sangat terbantu dengan program Tuku Lemah Oleh Omah karena cicilannya terjangkau bagi seorang pedagang asongan sepertinya. 

"Alhamdulillah dapat bantuan rumah. Ini sudah jadi keinginan saya sudah lama. Tanah di Kota Magelang mahal, ini kita dapat murah. Tanah sudah di usahakan dari Disperkim (Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman). Kita mengangsur lewat Bank Magelang. Tiap bulan hanya Rp355 ribu selama 15 tahun. Tanah ukuran 6x8 meter sedangkan bangunan 6x6 meter. Itu murah banget, lebih murah dari kredit motor," ungkapnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu