Follow Us :              

Hakordia, Gubernur : Bulatkan Tekad dan Tegakkan Aturan

  01 December 2022  |   10:00:00  |   dibaca : 720 
Kategori :
Bagikan :


Hakordia, Gubernur : Bulatkan Tekad dan Tegakkan Aturan

01 December 2022 | 10:00:00 | dibaca : 720
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURABAYA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pembukaan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/12/2022). Pada acara tersebut Gubernur berharap Hakordia yang rutin diperingati setiap tahun itu, dapat dimaknai bersama sebagai momen untuk semakin membulatkan tekad untuk menegakkan aturan pada upaya pemberantasan korupsi. 

"Sebenarnya kan (peringatan) ini diulang-ulang. Problem yang harus diselesaikan sudah tahu, tinggal membulatkan tekad dan menegakkan aturan," tegasnya usai mengikuti acara bertema 'Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi' yang dibuka oleh Ketua KPK RI Komjen Pol Firli Bahuri tersebut. 

Turut disampaikan, agar pemberantasan korupsi lebih berhasil, selain perlu penindakan, juga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. "Soal pencegahan memang tidak gampang, tapi makin hari (hasilnya) makin bagus. Umpama, kemarin di Jateng (Jawa Tengah) merayakan secara nasional desa antikorupsi," 

Saat ini di Jawa Tengah sudah ada 29 desa di 29 kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian antikorupsi oleh KPK RI. Ke depan, Gubernur terus mendorong agar seluruh desa yang ada di Jawa Tengah menjadi desa antikorupsi. "Nanti kita akan dorong seluruh desa wajib hukumnya. Kita kasih batas waktu. Beri guide (panduan) dan mereka tinggal meniru, intinya cuma butuh kemauan saja," imbuhnya. 

Selain memperkuat pencegahan korupsi di tingkat desa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga  memperkuat pencegahan korupsi dalam institusinya dengan melakukan antisipasi sejak mulai dari perencanaan semua program yang dibuat. Hal itu dilakukan secara transparan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan DPRD. 

"Pasti ada kemungkinan terjadi distorsi, dan (cegah) distorsi itu, satu, butuh pengawasan, yang kedua, butuh penindakan. Ketua KPK tadi (ajak), ayo kita jaga bersama-sama (jangan korupsi). Tapi kalau sudah diingatkan tidak bisa, maka pasti akan 'disikat,'" tegasnya.

Sebagai gerakan yang dilakukan secara masif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan pencegahan korupsi dengan memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Harapanya, sejak dini para siswa telah memahami dan memiliki semangat antikorupsi. 

"Edukasi mulai dari pelajar, sekolah. Kita tanda tangan bersama bupati/wali kota, mencoba menginternalisasikan pendidikan antikorupsi di level sekolah," terang Gubernur. 

Sejalan dengan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ketua KPK RI  juga menilai penting menanamkan integritas melalui program pendidikan. "Pendidikan (antikorupsi) pada masyarakat ini menyasar seluruh jejaring pendidikan, termasuk pada tahapan pendidikan, baik formal dan informal," kata ujarnya 

Terkait acara pembukaan hari ini, Ketua KPK RI menerangkan hal ini sebagai bagian dari roadshow menuju puncak peringatan Hakordia 2022 yang bertema 'Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi' yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang di Jakarta. 

Acara pembukaan Hakordia 2022 selain dihadiri Gubernur Jawa Tengah, juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur DI. Yogyakarta KGPAA Paku Alam X, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edi Pratowo, dan Sekda Kalimantan Barat serta Kalimantan Selatan. Selain itu para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur.


Bagikan :

SURABAYA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri pembukaan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (1/12/2022). Pada acara tersebut Gubernur berharap Hakordia yang rutin diperingati setiap tahun itu, dapat dimaknai bersama sebagai momen untuk semakin membulatkan tekad untuk menegakkan aturan pada upaya pemberantasan korupsi. 

"Sebenarnya kan (peringatan) ini diulang-ulang. Problem yang harus diselesaikan sudah tahu, tinggal membulatkan tekad dan menegakkan aturan," tegasnya usai mengikuti acara bertema 'Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi' yang dibuka oleh Ketua KPK RI Komjen Pol Firli Bahuri tersebut. 

Turut disampaikan, agar pemberantasan korupsi lebih berhasil, selain perlu penindakan, juga perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. "Soal pencegahan memang tidak gampang, tapi makin hari (hasilnya) makin bagus. Umpama, kemarin di Jateng (Jawa Tengah) merayakan secara nasional desa antikorupsi," 

Saat ini di Jawa Tengah sudah ada 29 desa di 29 kabupaten/kota yang masuk dalam penilaian antikorupsi oleh KPK RI. Ke depan, Gubernur terus mendorong agar seluruh desa yang ada di Jawa Tengah menjadi desa antikorupsi. "Nanti kita akan dorong seluruh desa wajib hukumnya. Kita kasih batas waktu. Beri guide (panduan) dan mereka tinggal meniru, intinya cuma butuh kemauan saja," imbuhnya. 

Selain memperkuat pencegahan korupsi di tingkat desa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga  memperkuat pencegahan korupsi dalam institusinya dengan melakukan antisipasi sejak mulai dari perencanaan semua program yang dibuat. Hal itu dilakukan secara transparan dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan DPRD. 

"Pasti ada kemungkinan terjadi distorsi, dan (cegah) distorsi itu, satu, butuh pengawasan, yang kedua, butuh penindakan. Ketua KPK tadi (ajak), ayo kita jaga bersama-sama (jangan korupsi). Tapi kalau sudah diingatkan tidak bisa, maka pasti akan 'disikat,'" tegasnya.

Sebagai gerakan yang dilakukan secara masif, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga melakukan pencegahan korupsi dengan memberikan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Harapanya, sejak dini para siswa telah memahami dan memiliki semangat antikorupsi. 

"Edukasi mulai dari pelajar, sekolah. Kita tanda tangan bersama bupati/wali kota, mencoba menginternalisasikan pendidikan antikorupsi di level sekolah," terang Gubernur. 

Sejalan dengan yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ketua KPK RI  juga menilai penting menanamkan integritas melalui program pendidikan. "Pendidikan (antikorupsi) pada masyarakat ini menyasar seluruh jejaring pendidikan, termasuk pada tahapan pendidikan, baik formal dan informal," kata ujarnya 

Terkait acara pembukaan hari ini, Ketua KPK RI menerangkan hal ini sebagai bagian dari roadshow menuju puncak peringatan Hakordia 2022 yang bertema 'Indonesia Pulih Bersatu Lawan Korupsi' yang akan diselenggarakan pada 9 Desember mendatang di Jakarta. 

Acara pembukaan Hakordia 2022 selain dihadiri Gubernur Jawa Tengah, juga dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur DI. Yogyakarta KGPAA Paku Alam X, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edi Pratowo, dan Sekda Kalimantan Barat serta Kalimantan Selatan. Selain itu para Bupati dan Wali Kota se-Jawa Timur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu