Follow Us :              

Buka Rakorpus JPPPM, Wagub Minta Tingkatkan Sinergitas Antar Organisasi Perempuan

  17 December 2022  |   09:00:00  |   dibaca : 860 
Kategori :
Bagikan :


Buka Rakorpus JPPPM, Wagub Minta Tingkatkan Sinergitas Antar Organisasi Perempuan

17 December 2022 | 09:00:00 | dibaca : 860
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

BANYUMAS - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta peran perempuan dalam pendidikan agama semakin ditingkatkan. Khususnya, para istri Kiai dalam mengasuh pondok pesantren masing-masing. 

Wagub menyampaikan, perempuan merupakan guru pertama bagi anak-anak. Selain itu, dalam lingkungan ponpes, ibu nyai juga berperan mengelola serta mendidik para santri.

"Para ibu Nyai yang dulu mengikuti suami, saat ini harus memiliki keilmuan tersendiri, untuk memberikan pendidikan terhadap putra putri. Bahkan tidak hanya putra putri saat ini, pondok-pondok pesantren mayoritas kebanyakan ini yang ngawasi, yang memberikan pembelajaran itu termasuk para ibu nyai," kata Taj Yasin saat membuka Rapat Kerja Pusat Jami'iyah perempuan pengasuh pesantren dan muballighoh (JPPPM) di Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Desa Leler, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Sabtu (17/12/2022).

Wagub menambahkan, dibutuhkan sinergitas antar organisasi perempuan di lingkungan ponpes agar upaya mendidik ummat semakin efisien. Saat ini, lanjutnya, organisasi perempuan mendapatkan peran besar dalam menciptakan ruang pendidikan yang semakin berkembang.

"Ini saya bilang begini, karena untuk berjuang itu, ada semua aspek harus diisi. Apabila ada organisasi yang bergerak, bagaimana memanajemen sebuah organisasi, bagaimana manajemen sebuah ikatan yang dikemas ala ahlusunnah wal jamaah," paparnya.

Lebih jauh, Taj Yasin menyampaikan Pemprov Jateng terus berupaya memberikan ruang yang nyaman dan aman bagi para ulama dan habaib. Termasuk organisasi ibu nyai yang sering melangsungkan kegiatan di Jateng. 

Wagub menyampaikan dalam setahun terakhir lebih dari empat kali kegiatan organisasi ibu nyai yang digelar di Jateng. Hal itu, lanjutnya, menunjukkan para ibu nyai merasa nyaman berkegiatan di Jateng.

"Artinya Jawa Tengah itu nyaman untuk kegiatan kegiatan, pergerakan pergerakan. Saya minta maaf kalau pemerintah  melayami anda kurang haik, memberikan ruang kurang baik, saya minta maaf," tutup wagub.


Bagikan :

BANYUMAS - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, meminta peran perempuan dalam pendidikan agama semakin ditingkatkan. Khususnya, para istri Kiai dalam mengasuh pondok pesantren masing-masing. 

Wagub menyampaikan, perempuan merupakan guru pertama bagi anak-anak. Selain itu, dalam lingkungan ponpes, ibu nyai juga berperan mengelola serta mendidik para santri.

"Para ibu Nyai yang dulu mengikuti suami, saat ini harus memiliki keilmuan tersendiri, untuk memberikan pendidikan terhadap putra putri. Bahkan tidak hanya putra putri saat ini, pondok-pondok pesantren mayoritas kebanyakan ini yang ngawasi, yang memberikan pembelajaran itu termasuk para ibu nyai," kata Taj Yasin saat membuka Rapat Kerja Pusat Jami'iyah perempuan pengasuh pesantren dan muballighoh (JPPPM) di Ponpes At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Desa Leler, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, Sabtu (17/12/2022).

Wagub menambahkan, dibutuhkan sinergitas antar organisasi perempuan di lingkungan ponpes agar upaya mendidik ummat semakin efisien. Saat ini, lanjutnya, organisasi perempuan mendapatkan peran besar dalam menciptakan ruang pendidikan yang semakin berkembang.

"Ini saya bilang begini, karena untuk berjuang itu, ada semua aspek harus diisi. Apabila ada organisasi yang bergerak, bagaimana memanajemen sebuah organisasi, bagaimana manajemen sebuah ikatan yang dikemas ala ahlusunnah wal jamaah," paparnya.

Lebih jauh, Taj Yasin menyampaikan Pemprov Jateng terus berupaya memberikan ruang yang nyaman dan aman bagi para ulama dan habaib. Termasuk organisasi ibu nyai yang sering melangsungkan kegiatan di Jateng. 

Wagub menyampaikan dalam setahun terakhir lebih dari empat kali kegiatan organisasi ibu nyai yang digelar di Jateng. Hal itu, lanjutnya, menunjukkan para ibu nyai merasa nyaman berkegiatan di Jateng.

"Artinya Jawa Tengah itu nyaman untuk kegiatan kegiatan, pergerakan pergerakan. Saya minta maaf kalau pemerintah  melayami anda kurang haik, memberikan ruang kurang baik, saya minta maaf," tutup wagub.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu