Follow Us :              

Wagub Minta Ada Homecare untuk Kejar Penurunan Stunting

  24 December 2022  |   07:00:00  |   dibaca : 396 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Minta Ada Homecare untuk Kejar Penurunan Stunting

24 December 2022 | 07:00:00 | dibaca : 396
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Ulang tahun Rumah Sakit Dokter Adhyatma MPH atau yang lebih dikenal masyarakat dengan Rumah Sakit Tugurejo Semarang, memperingati hari ulang tahunnya ke - 22 dengan mengkampanyekan gerakan pencegahan stunting lewat jalan sehat, Sabtu (24/12/2022). Booth - booth yang berkaitan dengan kesehatan anak, seperti klinik spesialis anak dan klinik gizi, didirikan di Halaman Kantor Gubernur. 

Petugas yang melayani di booth - booth tersebut adalah para dokter spesialis. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan itu, bisa langsung berkonsultasi dengan ahlinya. 

Usai mengikuti jalan sehat sepanjang kurang lebih 2 kilometer, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menuju booth untuk bertemu langsung dengan para tenaga medis yang bertugas. Berdasarkan percakapan dengan tenaga medis, ditemukan informasi bahwa setiap tahun rata-rata ada 30 anak yang terindikasi stunting.

"Ternyata di Rumah Sakit Tugurejo, setelah (dilakukan) skrining kepada anak-anak yang baru lahir atau rujukan ke Rumah Sakit Tugu, tiap tahun ada sekitar 200 anak, ternyata masih ada 30 anak yang potensi stunting," bebernya

Catatan dari rumah sakit ini, kata Wagub, harus dikejar. Pihaknya meminta kepada rumah sakit untuk bisa melakukan pelayanan home care, berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota. Jika penanganannya menunggu para pasien tersebut kontrol, wagub berpandangan, itu terlalu lama.

"Tadi saya ada di spesialis anak dan spesialis gizi. Saya suruh koordinasi. Kalau di situ ada catatan potensi stunting,  harus homecare. Kita harus visit. Jangan menunggu mereka kontrol. Karena kalau menunggu kontrol itu terlalu lama," tandasnya.

Usia anak di seribu hari pertama, lanjutnya, harus menjadi perhatian utama. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang sudah berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurut Taj Yasin, perlu kembali digaungkan untuk menangani stunting.

"Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng harus kita gerakkan lagi," pungkasnya


Bagikan :

SEMARANG - Ulang tahun Rumah Sakit Dokter Adhyatma MPH atau yang lebih dikenal masyarakat dengan Rumah Sakit Tugurejo Semarang, memperingati hari ulang tahunnya ke - 22 dengan mengkampanyekan gerakan pencegahan stunting lewat jalan sehat, Sabtu (24/12/2022). Booth - booth yang berkaitan dengan kesehatan anak, seperti klinik spesialis anak dan klinik gizi, didirikan di Halaman Kantor Gubernur. 

Petugas yang melayani di booth - booth tersebut adalah para dokter spesialis. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan itu, bisa langsung berkonsultasi dengan ahlinya. 

Usai mengikuti jalan sehat sepanjang kurang lebih 2 kilometer, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menuju booth untuk bertemu langsung dengan para tenaga medis yang bertugas. Berdasarkan percakapan dengan tenaga medis, ditemukan informasi bahwa setiap tahun rata-rata ada 30 anak yang terindikasi stunting.

"Ternyata di Rumah Sakit Tugurejo, setelah (dilakukan) skrining kepada anak-anak yang baru lahir atau rujukan ke Rumah Sakit Tugu, tiap tahun ada sekitar 200 anak, ternyata masih ada 30 anak yang potensi stunting," bebernya

Catatan dari rumah sakit ini, kata Wagub, harus dikejar. Pihaknya meminta kepada rumah sakit untuk bisa melakukan pelayanan home care, berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota. Jika penanganannya menunggu para pasien tersebut kontrol, wagub berpandangan, itu terlalu lama.

"Tadi saya ada di spesialis anak dan spesialis gizi. Saya suruh koordinasi. Kalau di situ ada catatan potensi stunting,  harus homecare. Kita harus visit. Jangan menunggu mereka kontrol. Karena kalau menunggu kontrol itu terlalu lama," tandasnya.

Usia anak di seribu hari pertama, lanjutnya, harus menjadi perhatian utama. Program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang sudah berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi, menurut Taj Yasin, perlu kembali digaungkan untuk menangani stunting.

"Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng harus kita gerakkan lagi," pungkasnya


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu