Follow Us :              

Potensi Bencana Masih Mengintai, Gubernur Jawa Tengah Intensif Komunikasi dengan BNPB dan BMKG

  02 January 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 599 
Kategori :
Bagikan :


Potensi Bencana Masih Mengintai, Gubernur Jawa Tengah Intensif Komunikasi dengan BNPB dan BMKG

02 January 2023 | 11:00:00 | dibaca : 599
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

SEMARANG - Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi angin kencang yang bisa memicu bencana di beberapa daerah. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023). 

Sebagai antisipasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mengimbau warga agar waspada dan rutin memantau informasi cuaca dari BMKG. Angin kencang berpotensi menumbangkan pohon, baliho dan sebagainya yang bisa membahayakan keselamatan. 

Selain angin kencang, Gubernur juga minta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob karena pengaruh gravitasi bulan purnama. 

“Hitung–hitungan ini yang membikin kita harus siaga. Maka saya minta patroli tanggul karena ada angin tinggi (kencang), saya minta pohon yang tinggi dipangkas. Kita minta agar semuanya aware (waspada) nomor telepon (darurat) dibagi,” imbaunya. 

Terkait penanganan banjir beberapa hari lalu, Gubernur mengatakan sampai hari ini tingkat penanggulangannya bagus. Apalagi penanganan dimulai dari hulunya dengan teknologi modifikasi cuaca oleh BMKG. 

“Alhamdulillah kemarin berhasil saya laporkan kepada kepala BNPB dan BMKG, alhamdulillah terimakasih sekali dibantu membereskan,” ujarnya. Menurutnya, rekayasa cuaca seperti itu harus dikembangkan. 

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang turut serta dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk aktif menyampaikan informasi pada masyarakat tentang beragam upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi bencana. 

“Sehingga masyarakat juga paham bahwa pemerintah pusat dan daerah tidak tinggal diam tapi tetap bekerja. Kami berkomitmen bahwa keselamatan rakyat ini menjadi prioritas utama,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, BNPB juga memberikan bantuan anggaran operasional. Masing-masing kabupaten/kota Rp250 juta ditambah logistik berupa makanan beras mie gula dan segala macam yang siap pakai masing-masing senilai Rp100 juta. 

“Untuk pengendalian provinsi juga diberikan anggaran Rp1 miliar. Kemudian hasil rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah secara langsung dalam masa tanggap darurat jangka pendek ini di samping tadi anggaran operasional dan logistik pemerintah pusat melalui BNPB juga akan membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tandasnya 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai Rapat Koordinasi Kebencanaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023) menjelaskan tentang potensi bencana saat ini. Selain angin kencang mencapai 35 knot, atau sekitar 60 km/jam, curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan longsor di wilayah pegunungan serta banjir, juga perlu diwaspadai. 

“Kemungkinan hujan bisa lebat di beberapa kabupaten termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” kata Kepala BMKG. 

Gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di pantai Selatan Jawa Tengah. Ketingiannya mencapai 3-4 meter. Kondisi ini juga diprediksi terjadi di Kepulauan Karimunjawa pada 2-3 hari ke depan. Selain itu Dwikorita juga menyampaikan, banjir rob akan terjadi cukup panjang. Diperkirakab mulai hari ini Senin (2/1/2023) hingga gelombang banjir rob berikutnya maksimal 6-15 Januari. 

“Untuk nelayan karena saat ini gelombang masih tinggi dan angin kencang, tadi Gubernur sudah menyampaikan agar sementara untuk mengalah tidak melaut demi keselamatan,” tegasnya. 

Setelah rapat selesai, Gubernur mendampingi Kepala BNPB dan Kepala BMKG meninjau dapur umum di Kecamatan Semarang Utara Senin (2/1/2023). Plt Wali Kota serta Forkopimda Kota Semarang juga ikut mendampingi. 

Selain itu mengunjungi dapur umum, mereka juga menyambangi Stasiun Tawang untuk melihat suasana terkini di sana. 

Saat memasuki halaman Stasiun Tawang, Gubernur melihat sejumlah bus disiagakan. Seperti arahannya pada Kepala Stasiun Tawang kemarin, armada tersebut diminta untuk membantu calon menumpang yang terdampak pembatalan pemberangkatan kereta akibat banjir. 

“Alternatif bus sudah disiapkan, untuk cadangan seandainya cuaca kemudian berubah sehingga harus dilakukan tindakan darurat,” ungkap Gubernur mengapresiasi.


Bagikan :

SEMARANG - Jawa Tengah masih berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat di sejumlah daerah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi akan terjadi angin kencang yang bisa memicu bencana di beberapa daerah. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Kebencanaan Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023). 

Sebagai antisipasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan mengimbau warga agar waspada dan rutin memantau informasi cuaca dari BMKG. Angin kencang berpotensi menumbangkan pohon, baliho dan sebagainya yang bisa membahayakan keselamatan. 

Selain angin kencang, Gubernur juga minta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob karena pengaruh gravitasi bulan purnama. 

“Hitung–hitungan ini yang membikin kita harus siaga. Maka saya minta patroli tanggul karena ada angin tinggi (kencang), saya minta pohon yang tinggi dipangkas. Kita minta agar semuanya aware (waspada) nomor telepon (darurat) dibagi,” imbaunya. 

Terkait penanganan banjir beberapa hari lalu, Gubernur mengatakan sampai hari ini tingkat penanggulangannya bagus. Apalagi penanganan dimulai dari hulunya dengan teknologi modifikasi cuaca oleh BMKG. 

“Alhamdulillah kemarin berhasil saya laporkan kepada kepala BNPB dan BMKG, alhamdulillah terimakasih sekali dibantu membereskan,” ujarnya. Menurutnya, rekayasa cuaca seperti itu harus dikembangkan. 

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang turut serta dalam rapat tersebut meminta kepada seluruh pemangku kepentingan untuk aktif menyampaikan informasi pada masyarakat tentang beragam upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi bencana. 

“Sehingga masyarakat juga paham bahwa pemerintah pusat dan daerah tidak tinggal diam tapi tetap bekerja. Kami berkomitmen bahwa keselamatan rakyat ini menjadi prioritas utama,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, BNPB juga memberikan bantuan anggaran operasional. Masing-masing kabupaten/kota Rp250 juta ditambah logistik berupa makanan beras mie gula dan segala macam yang siap pakai masing-masing senilai Rp100 juta. 

“Untuk pengendalian provinsi juga diberikan anggaran Rp1 miliar. Kemudian hasil rapat yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Tengah secara langsung dalam masa tanggap darurat jangka pendek ini di samping tadi anggaran operasional dan logistik pemerintah pusat melalui BNPB juga akan membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tandasnya 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati usai Rapat Koordinasi Kebencanaan tingkat Provinsi Jawa Tengah di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023) menjelaskan tentang potensi bencana saat ini. Selain angin kencang mencapai 35 knot, atau sekitar 60 km/jam, curah hujan tinggi yang berpotensi menimbulkan longsor di wilayah pegunungan serta banjir, juga perlu diwaspadai. 

“Kemungkinan hujan bisa lebat di beberapa kabupaten termasuk cukup luas, meluas terutama di wilayah tengah,” kata Kepala BMKG. 

Gelombang tinggi juga diprediksi terjadi di pantai Selatan Jawa Tengah. Ketingiannya mencapai 3-4 meter. Kondisi ini juga diprediksi terjadi di Kepulauan Karimunjawa pada 2-3 hari ke depan. Selain itu Dwikorita juga menyampaikan, banjir rob akan terjadi cukup panjang. Diperkirakab mulai hari ini Senin (2/1/2023) hingga gelombang banjir rob berikutnya maksimal 6-15 Januari. 

“Untuk nelayan karena saat ini gelombang masih tinggi dan angin kencang, tadi Gubernur sudah menyampaikan agar sementara untuk mengalah tidak melaut demi keselamatan,” tegasnya. 

Setelah rapat selesai, Gubernur mendampingi Kepala BNPB dan Kepala BMKG meninjau dapur umum di Kecamatan Semarang Utara Senin (2/1/2023). Plt Wali Kota serta Forkopimda Kota Semarang juga ikut mendampingi. 

Selain itu mengunjungi dapur umum, mereka juga menyambangi Stasiun Tawang untuk melihat suasana terkini di sana. 

Saat memasuki halaman Stasiun Tawang, Gubernur melihat sejumlah bus disiagakan. Seperti arahannya pada Kepala Stasiun Tawang kemarin, armada tersebut diminta untuk membantu calon menumpang yang terdampak pembatalan pemberangkatan kereta akibat banjir. 

“Alternatif bus sudah disiapkan, untuk cadangan seandainya cuaca kemudian berubah sehingga harus dilakukan tindakan darurat,” ungkap Gubernur mengapresiasi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu