Follow Us :              

Kerap Picu Banjir, Gubernur Perintahkan Kades Patroli Tanggul

  09 January 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 707 
Kategori :
Bagikan :


Kerap Picu Banjir, Gubernur Perintahkan Kades Patroli Tanggul

09 January 2023 | 09:00:00 | dibaca : 707
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

BREBES - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan banyak bencana banjir di wilayahnya terjadi karena tanggul jebol, baik di sungai maupun di laut. Sebagai langkah pencegahan banjir, seluruh jajaran kepala desa (Kades) diintruksikan untuk melakukan patroli tanggul. Kades memiliki peran strategis karena mereka yang paling tahu kondisi daerahnya. 

"Saya minta patroli tanggul digiatkan. Tanggul-tanggul yang ada itu dicek kondisinya agar bisa diantisipasi. Kawan-kawan dari dinas yang mengurusi air sudah saya perintahkan patroli. Dan sebenarnya kawan-kawan kades juga bisa membantu," terang Gubernur usai mengecek banjir di Brebes, Senin (9/1/2023). 

Kondisi tanggul maupun talud perlu menjadi perhatian penting karena kebanyakan banjir yang terjadi di Jawa Tengah akibat tanggul jebol. Banjir akibat kondisi tanggul atau talud yang jebol antara lain banjir bandang di Dinar Mas Semarang, di Pati, termasuk banjir di Brebes pada hari Rabu (4/1). 

Pada dua desa terdampak banjir di Brebes, Gubernur juga melihat talud menjadi salah satu penyebab air sungai meluap ke pemukiman warga. Talud di Desa Jatibarang Kidul yang merupakan desa terparah akibat banjir, dinilai terlalu rendah dan sangat dekat dengan pemukiman warga. Desa Kemiriamba, bahkan tidak ditalud sama sekali. Sehingga warga kemudian berinisiatif membuat talud darurat dari kantong-kantong berisi pasir. 

"Saya cek banjirnya sudah surut ya, tapi saya minta Dinas Pusdataru untuk segera turun dan memperbaiki tanggul, karena itu kurang tinggi. Kalau tanggulnya diperbaiki, maka wilayah kampung ini bisa aman. Selain itu, saya minta juga penghijauan di wilayah hulu digiatkan lagi," katanya. 

Gubernur mengapresiasi semua pihak yang ikut bergotong royong membantu penanggulangan banjir, termasuk dengan melakukan membuat dapur-dapur umum dan perbaikan darurat tanggul maupun talud yang jebol. Hal ini sangat membantu masyarakat sambil menunggu perbaikan permanen oleh pemerintah. 

"Penanganan sampai saat ini terus kami lakukan. Terima kasih partisipasi masyarakat bisa bergotong royong menyelamatkan manusianya dulu, membuat tempat-tempat suplai logistik, dapur umum begitu," ucapnya setelah meninjau persediaan logistik bagi warga korban banjir Brebes. 

Merespon keluhan warga yang rumahnya rusak bahkan ambruk, Gubernur berjanji akan mengusahakan bantuan rehabilitasi rumah. Kepala Desa Ajibarang Kidul melaporkan jumlah rumah warganya yang rusak akibat banjir bandang itu ada 30 rumah. 

"Akan kita perbaiki, yang rusak ringan dan sedang akan dibantu dari Kabupaten Brebes, nanti yang rusak berat akan saya bantu sendiri dari Pemprov Jateng (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Tinggal nanti didata dan diusulkan," jelasnya. 

Guna membantu anak-anak yang tidak dapat sekolah karena peralatan sekolah mereka hilang terbawa banjir, Gubernur juga meminta Kades Ajibarang Kidul dan Kemiriamba untuk mendata anak-anak yang kehilangan peralatan sekolah. Nantinya, pemerintah akan mengupayakan bantuan seragam, buku, sepatu dan alat lainnya yang hanyut untuk mereka. 

"Saya minta didata berapa anak sekolah yang kehilangan peralatannya, tadi saya lihat ada yang tidak sekolah karena tidak punya seragam. Dan yang paling penting saya minta ke kades agar memastikan suplai logistik tidak boleh kurang," pungkasnya.


Bagikan :

BREBES - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan banyak bencana banjir di wilayahnya terjadi karena tanggul jebol, baik di sungai maupun di laut. Sebagai langkah pencegahan banjir, seluruh jajaran kepala desa (Kades) diintruksikan untuk melakukan patroli tanggul. Kades memiliki peran strategis karena mereka yang paling tahu kondisi daerahnya. 

"Saya minta patroli tanggul digiatkan. Tanggul-tanggul yang ada itu dicek kondisinya agar bisa diantisipasi. Kawan-kawan dari dinas yang mengurusi air sudah saya perintahkan patroli. Dan sebenarnya kawan-kawan kades juga bisa membantu," terang Gubernur usai mengecek banjir di Brebes, Senin (9/1/2023). 

Kondisi tanggul maupun talud perlu menjadi perhatian penting karena kebanyakan banjir yang terjadi di Jawa Tengah akibat tanggul jebol. Banjir akibat kondisi tanggul atau talud yang jebol antara lain banjir bandang di Dinar Mas Semarang, di Pati, termasuk banjir di Brebes pada hari Rabu (4/1). 

Pada dua desa terdampak banjir di Brebes, Gubernur juga melihat talud menjadi salah satu penyebab air sungai meluap ke pemukiman warga. Talud di Desa Jatibarang Kidul yang merupakan desa terparah akibat banjir, dinilai terlalu rendah dan sangat dekat dengan pemukiman warga. Desa Kemiriamba, bahkan tidak ditalud sama sekali. Sehingga warga kemudian berinisiatif membuat talud darurat dari kantong-kantong berisi pasir. 

"Saya cek banjirnya sudah surut ya, tapi saya minta Dinas Pusdataru untuk segera turun dan memperbaiki tanggul, karena itu kurang tinggi. Kalau tanggulnya diperbaiki, maka wilayah kampung ini bisa aman. Selain itu, saya minta juga penghijauan di wilayah hulu digiatkan lagi," katanya. 

Gubernur mengapresiasi semua pihak yang ikut bergotong royong membantu penanggulangan banjir, termasuk dengan melakukan membuat dapur-dapur umum dan perbaikan darurat tanggul maupun talud yang jebol. Hal ini sangat membantu masyarakat sambil menunggu perbaikan permanen oleh pemerintah. 

"Penanganan sampai saat ini terus kami lakukan. Terima kasih partisipasi masyarakat bisa bergotong royong menyelamatkan manusianya dulu, membuat tempat-tempat suplai logistik, dapur umum begitu," ucapnya setelah meninjau persediaan logistik bagi warga korban banjir Brebes. 

Merespon keluhan warga yang rumahnya rusak bahkan ambruk, Gubernur berjanji akan mengusahakan bantuan rehabilitasi rumah. Kepala Desa Ajibarang Kidul melaporkan jumlah rumah warganya yang rusak akibat banjir bandang itu ada 30 rumah. 

"Akan kita perbaiki, yang rusak ringan dan sedang akan dibantu dari Kabupaten Brebes, nanti yang rusak berat akan saya bantu sendiri dari Pemprov Jateng (Pemerintah Provinsi Jawa Tengah). Tinggal nanti didata dan diusulkan," jelasnya. 

Guna membantu anak-anak yang tidak dapat sekolah karena peralatan sekolah mereka hilang terbawa banjir, Gubernur juga meminta Kades Ajibarang Kidul dan Kemiriamba untuk mendata anak-anak yang kehilangan peralatan sekolah. Nantinya, pemerintah akan mengupayakan bantuan seragam, buku, sepatu dan alat lainnya yang hanyut untuk mereka. 

"Saya minta didata berapa anak sekolah yang kehilangan peralatannya, tadi saya lihat ada yang tidak sekolah karena tidak punya seragam. Dan yang paling penting saya minta ke kades agar memastikan suplai logistik tidak boleh kurang," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu