Follow Us :              

Tuntaskan Komitmen Gubernur, Relokasi Jalan Baru di Salem Lebih Luas dan Indah

  12 January 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 1442 
Kategori :
Bagikan :


Tuntaskan Komitmen Gubernur, Relokasi Jalan Baru di Salem Lebih Luas dan Indah

12 January 2023 | 14:00:00 | dibaca : 1442
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

BREBES - Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membangun kembali ruas jalan provinsi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, yang rusak akibat tanah longsor pada 2018 lalu, kini telah terwujud. Jalan yang awalnya rusak parah, di akhir tahun 2022 berubah menjadi jalan yang mulus dan nyaman dilintasi pengendara, bahkan menjadi 'tempat wisata' bagi warga sekitar. 

Pada proyek pembangunan ruas jalan tersebut, Gubernur memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. Setelah Mempertimbangkan faktor keamanan, langkah yang dipilih bukan perbaikan melainkan merelokasi ruas jalan Salem-Banjarharjo menjadi Bandungsari-Salem atau Kalibaya-Ciwindu Salem, yang lokasinya lebih aman. 

"Saat ini dengan panjang jalan 4,8 km ini sudah selesai, dengan pembangunan tiga tahun sejak 2020-2022. Dengan panjang tersebut memiliki lebar perkerasan 7 meter, berem (tambahan) kanan-kiri 1,5 meter dan saluran kanan-kiri dengan dimensi 80. Sehingga total keseluruhan lebar jalan 7 meter, ditambah 1,5 meter, ditambah 1 meter kanan-kiri. Sehingga jumlahnya sekitar 12 meter," kata Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Wilayah II Tegal-Brebes DPU Binamarga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Rubiyanto di lokasi jalan tersebut, Kamis (12/1/2023). 

Rubiyanto menjelaskan, lokasi ruas jalan yang dibangun dengan total anggaran Rp 37 miliar tersebut dipastikan jauh lebih aman dibanding lokasi jalan sebelumnya yang terkena longsor. 

"Sehingga (jalur) lebih aman dan tidak akan longsor lagi. Jalur ini juga menghubungkan Brebes- Cilacap, namun agak ekstrem di jalur bawah untuk tanjakan dan tikungan. Juga yang paling dekat penghubung Brebes-Cilacap," terangnya lebih lanjut. 

Rubiyanto juga mengaku senang karena masyarakat tampak antusias menyambut jalan baru ini. Kondisi jalan yang lebar, tenang dan pemandangan alam yang menarik, mereka manfaatkan untuk bersantai menikmati suasana. Bila sore hari dan tidak hujan, jalan tersebut pasti dipenuhi warga. 

Tidak hanya menjadi tempat rekreasi warga, Jalan Bandungsari-Salem ini juga membawa dampak peningkatan ekonomi masyarakat. Saat ini telah berdiri 10 warung milik warga di sisi kanan-kiri jalan. Mereka bukan hanya melayani masyarakat yang sengaja berkunjung, tetapi juga para pengendara yang mampir untuk istirahat maupun menikmat hawa sejuk di tempat itu. 

"Jalan ini juga untuk melangsungkan perekonomian warga dari pedesaan ke kota. Jalan ini juga banyak masyarakat yang mendirikan  warung, yang kerja sama dengan  Perhutani. Terutama ramainya saat sore hari. Karena di situ banyak warga rekreasi," ujarnya. 

Pengguna jalan, Aki Julay (63) mengaku hampir setiap hari melintasi jalan tersebut. Menurutnya, setelah direlokasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng),  jalannya lebih bagus dan pemandangannya lebih indah. 

"Ya intinya sekarang lewat sini, setelah Pemprov Jateng merelokasi ini, jalannya aman. Masalah longsor itu tidak ada. Nyaman, enak kalau ke jalan yang lama memang lebih dekat tapi rawan longsor. Terima kasih Pemprov Jateng telah merelokasi jalan ini antara Lio-Ciwindu," terangnya saat berhenti di tepi jalan. 

Menurut Suwarti (40), seorang pemilik warung di tepi jalan tersebut, kini jalannya semakin ramai. Sehingga, banyak pengguna jalan yang mampir ke warungnya. 

“Alhamdulillah ramai. Tahun baru kemarin banyak orang. Ini jalannya agak lebar. Banyak warga memanfaatkan jalan untuk bawa barang. Enak lewat sini. Tidak ada lubangnya. Bagus sih. Beda yang dulu kayak jalan kerbau. Terima kasih Pemprov Jateng, jalannya sudah bagus," kata dia.


Bagikan :

BREBES - Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membangun kembali ruas jalan provinsi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes, yang rusak akibat tanah longsor pada 2018 lalu, kini telah terwujud. Jalan yang awalnya rusak parah, di akhir tahun 2022 berubah menjadi jalan yang mulus dan nyaman dilintasi pengendara, bahkan menjadi 'tempat wisata' bagi warga sekitar. 

Pada proyek pembangunan ruas jalan tersebut, Gubernur memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah. Setelah Mempertimbangkan faktor keamanan, langkah yang dipilih bukan perbaikan melainkan merelokasi ruas jalan Salem-Banjarharjo menjadi Bandungsari-Salem atau Kalibaya-Ciwindu Salem, yang lokasinya lebih aman. 

"Saat ini dengan panjang jalan 4,8 km ini sudah selesai, dengan pembangunan tiga tahun sejak 2020-2022. Dengan panjang tersebut memiliki lebar perkerasan 7 meter, berem (tambahan) kanan-kiri 1,5 meter dan saluran kanan-kiri dengan dimensi 80. Sehingga total keseluruhan lebar jalan 7 meter, ditambah 1,5 meter, ditambah 1 meter kanan-kiri. Sehingga jumlahnya sekitar 12 meter," kata Sub Koordinator Jalan dan Jembatan Wilayah II Tegal-Brebes DPU Binamarga dan Cipta Karya Jawa Tengah, Rubiyanto di lokasi jalan tersebut, Kamis (12/1/2023). 

Rubiyanto menjelaskan, lokasi ruas jalan yang dibangun dengan total anggaran Rp 37 miliar tersebut dipastikan jauh lebih aman dibanding lokasi jalan sebelumnya yang terkena longsor. 

"Sehingga (jalur) lebih aman dan tidak akan longsor lagi. Jalur ini juga menghubungkan Brebes- Cilacap, namun agak ekstrem di jalur bawah untuk tanjakan dan tikungan. Juga yang paling dekat penghubung Brebes-Cilacap," terangnya lebih lanjut. 

Rubiyanto juga mengaku senang karena masyarakat tampak antusias menyambut jalan baru ini. Kondisi jalan yang lebar, tenang dan pemandangan alam yang menarik, mereka manfaatkan untuk bersantai menikmati suasana. Bila sore hari dan tidak hujan, jalan tersebut pasti dipenuhi warga. 

Tidak hanya menjadi tempat rekreasi warga, Jalan Bandungsari-Salem ini juga membawa dampak peningkatan ekonomi masyarakat. Saat ini telah berdiri 10 warung milik warga di sisi kanan-kiri jalan. Mereka bukan hanya melayani masyarakat yang sengaja berkunjung, tetapi juga para pengendara yang mampir untuk istirahat maupun menikmat hawa sejuk di tempat itu. 

"Jalan ini juga untuk melangsungkan perekonomian warga dari pedesaan ke kota. Jalan ini juga banyak masyarakat yang mendirikan  warung, yang kerja sama dengan  Perhutani. Terutama ramainya saat sore hari. Karena di situ banyak warga rekreasi," ujarnya. 

Pengguna jalan, Aki Julay (63) mengaku hampir setiap hari melintasi jalan tersebut. Menurutnya, setelah direlokasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng),  jalannya lebih bagus dan pemandangannya lebih indah. 

"Ya intinya sekarang lewat sini, setelah Pemprov Jateng merelokasi ini, jalannya aman. Masalah longsor itu tidak ada. Nyaman, enak kalau ke jalan yang lama memang lebih dekat tapi rawan longsor. Terima kasih Pemprov Jateng telah merelokasi jalan ini antara Lio-Ciwindu," terangnya saat berhenti di tepi jalan. 

Menurut Suwarti (40), seorang pemilik warung di tepi jalan tersebut, kini jalannya semakin ramai. Sehingga, banyak pengguna jalan yang mampir ke warungnya. 

“Alhamdulillah ramai. Tahun baru kemarin banyak orang. Ini jalannya agak lebar. Banyak warga memanfaatkan jalan untuk bawa barang. Enak lewat sini. Tidak ada lubangnya. Bagus sih. Beda yang dulu kayak jalan kerbau. Terima kasih Pemprov Jateng, jalannya sudah bagus," kata dia.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu