Follow Us :              

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 2023, Jawa Tengah Pacu Sektor Wisata

  19 January 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 768 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi 2023, Jawa Tengah Pacu Sektor Wisata

19 January 2023 | 09:00:00 | dibaca : 768
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan berbagai strategi dan terobosan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Selain mengoptimalkan sektor industri dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pertumbuhan sektor pariwisata juga terus ditingkatkan agar konsumsi di Jawa Tengah kian meningkat. 

"Semua sektor akan terus ditingkatkan, termasuk sektor industri dengan mengoptimalkan kawasan industri juga perdagangan. Dan yang perlu lebih kita dorong lagi adalah sektor pariwisata. Sebab, sektor pariwisata juga sebagai jalan meningkatkan konsumsi di Jateng," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di sela acara Dedicated Team Meeting KERIS Jateng 2023, di Hotel Tentrem, Kamis (19/1/2023). 

Menurut Sekda, pengembangan sektor pariwisata akan berdampak terhadap perkembangan sektor ekonomi lainnya. Diantaranya terjadi peningkatan sisi konsumsi dan UMKM yang hingga kini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dampak lainnya juga akan berpengaruh pada pengunjung restoran, penginapan dan transportasi. 

Sekda menjelaskan, pihaknya telah berdiskusi  dengan para pelaku usaha pariwisata tentang beberapa persoalan yang dihadapi. Salah satunya mengenai isu tarif masuk Kawasan Candi Borobudur. Tarif masuk yang dinilai masyarakat terlalu mahal telah menimbulkan dampak buruk terhadap bidang usaha lainnya. Utamanya agen atau biro perjalanan wisata yang merubah arah tujuan wisata tidak lagi ke Candi Borobudur. 

"Ini butuh sosialisasi ke semua pihak, bahwa tarif berwisata ke Borobodur tidak seperti itu. Sehingga masyarakat tidak lagi takut atau khawatir membayar mahal berwisata ke Borobudur," katanya. 

Sekda menambahkan, persoalan paket wisata menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama dengan berbagai pihak. Para pelaku sektor di wisata perlu mendesain paket wisata sehingga biro-biro perjalanan atau agen wisata dapat mengarahkan wisatawan masuk ke Jawa Tengah. 

"Juga bagaimana kita menyosialisasikan dan berkomunikasi dengan teman-teman agen wisata di luar Jateng (Jawa Tengah) untuk diskusi dan ajak masyarakat berwisata ke Jateng," pintanya. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, pada triwulan tiga tahun 2022 ekonomi tumbuh 5.28 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga, ekspor  dan kinerja investasi. Hingga sekarang iklim investasi di Jawa Tengah semakin kompetitif dibanding provinsi lain. Terutama menyangkut upah buruh dan stabilias keamanan karena minimnya konflik. 

"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, harus didorong sektor pariwisata yang semakin berkembang. Ini yang mungkin dalam penyusunan strategi KERIS Jateng yang belum terekspos, karena selama ini lebih fokus pada investasi, perdagangan, dan UMKM. Sedangkan pariwisata masih sedikit, sehingga kedepan bisa kita perlu sentuh pariwisata Jateng," tandasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggencarkan berbagai strategi dan terobosan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun 2023. Selain mengoptimalkan sektor industri dan usaha mikro kecil menengah (UMKM), pertumbuhan sektor pariwisata juga terus ditingkatkan agar konsumsi di Jawa Tengah kian meningkat. 

"Semua sektor akan terus ditingkatkan, termasuk sektor industri dengan mengoptimalkan kawasan industri juga perdagangan. Dan yang perlu lebih kita dorong lagi adalah sektor pariwisata. Sebab, sektor pariwisata juga sebagai jalan meningkatkan konsumsi di Jateng," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di sela acara Dedicated Team Meeting KERIS Jateng 2023, di Hotel Tentrem, Kamis (19/1/2023). 

Menurut Sekda, pengembangan sektor pariwisata akan berdampak terhadap perkembangan sektor ekonomi lainnya. Diantaranya terjadi peningkatan sisi konsumsi dan UMKM yang hingga kini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Dampak lainnya juga akan berpengaruh pada pengunjung restoran, penginapan dan transportasi. 

Sekda menjelaskan, pihaknya telah berdiskusi  dengan para pelaku usaha pariwisata tentang beberapa persoalan yang dihadapi. Salah satunya mengenai isu tarif masuk Kawasan Candi Borobudur. Tarif masuk yang dinilai masyarakat terlalu mahal telah menimbulkan dampak buruk terhadap bidang usaha lainnya. Utamanya agen atau biro perjalanan wisata yang merubah arah tujuan wisata tidak lagi ke Candi Borobudur. 

"Ini butuh sosialisasi ke semua pihak, bahwa tarif berwisata ke Borobodur tidak seperti itu. Sehingga masyarakat tidak lagi takut atau khawatir membayar mahal berwisata ke Borobudur," katanya. 

Sekda menambahkan, persoalan paket wisata menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama dengan berbagai pihak. Para pelaku sektor di wisata perlu mendesain paket wisata sehingga biro-biro perjalanan atau agen wisata dapat mengarahkan wisatawan masuk ke Jawa Tengah. 

"Juga bagaimana kita menyosialisasikan dan berkomunikasi dengan teman-teman agen wisata di luar Jateng (Jawa Tengah) untuk diskusi dan ajak masyarakat berwisata ke Jateng," pintanya. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, pada triwulan tiga tahun 2022 ekonomi tumbuh 5.28 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh konsumsi rumah tangga, ekspor  dan kinerja investasi. Hingga sekarang iklim investasi di Jawa Tengah semakin kompetitif dibanding provinsi lain. Terutama menyangkut upah buruh dan stabilias keamanan karena minimnya konflik. 

"Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, harus didorong sektor pariwisata yang semakin berkembang. Ini yang mungkin dalam penyusunan strategi KERIS Jateng yang belum terekspos, karena selama ini lebih fokus pada investasi, perdagangan, dan UMKM. Sedangkan pariwisata masih sedikit, sehingga kedepan bisa kita perlu sentuh pariwisata Jateng," tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu