Follow Us :              

Peringatan HPN, Gubernur Berharap Pers Indonesia Makin Berbobot

  09 February 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 437 
Kategori :
Bagikan :


Peringatan HPN, Gubernur Berharap Pers Indonesia Makin Berbobot

09 February 2023 | 10:00:00 | dibaca : 437
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MEDAN - Gempuran informasi di media sosial pada era digital saat ini, diharapkan makin memacu media mainstream untuk terus berbenah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap pers Indonesia mampu menjadi tumpuan masyarakat mendapatkan informasi yang valid, mendidik, edukatif dan berbobot.

"Pers sedang berbenah, saya melihat banyak pers yang sangat progresif, sangat kreatif, melayani masyarakat. Harapan kita pada peringatan Hari Pers Nasional ini, beritanya makin mendidik, makin edukatif dan berkualitas. Tidak lagi yang recehan," ujar Gubernur saat menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Kamis (9/2/2023)

Banjir informasi dari beragam platform media sosial yang kebenarannya tidak semua bisa dipertanggungjawabkan, serta semangat citizen jurnalism tanpa diimbangi ilmu dan etikanya, menjadi tantangan tersendiri bagi media mainstream. 

"Ini tentu menjadi tantangan pers hari ini, karena persaingannya makin ketat, dan sekarang citizen jurnalis bisa membuat pers sendiri. Maka PR dari pers mainstream menjadi begitu penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa kalau ingin jadi citizen jurnalis, ada etikanya, caranya. Sehingga semua akan makin dicerdaskan dengan pers kita," jelasnya.

Terkait perhelatan politik, turut disinggung bahwa netralitas dalam memberikan informasi selama fase politik itu, harus terus dijaga demi persatuan bangsa.

"Saya yakin, makin hari pers kita akan makin dewasa, untuk itu karena sudah punya pengalaman yang cukup panjang. Pasti tidak mau kita mengulang situasi-situasi yang pernah terjadi, yang mengakibatkan hubungan antara anak bangsa tidak baik," pungkasnya.

Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 digelar di Medan, Sumatera Utara. Acara itu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, insan pers dan pejabat penting lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, dunia pers Indonesia saat ini sedang tidak baik baik saja. Di tengah kebebasan pers, saat ini banyak informasi yang beredar di masyarakat dan tidak semua bisa dipastikan kebenarannya.

"Sekarang masalah utama adalah membuat pemberitaan yang bertanggungjawab. Karena masyarakat kebanjiran berita dari berbagai media yang tidak beredaksi. Ini PR media arus utama saat ini," kata Presiden

Selanjutnya disampaikan juga, media dituntut  mampu menjaga dan mempertahankan misinya mencari kebenaran untuk membangun optimisme publik.

"Apalagi di tahun politik, media massa harus berpegang teguh pada idealismenya, tidak ikut dalam polarisasi. Media harus mendukung Pilpres 2024, menjadi akses masyarakat mendapatkan informasi agar berjalan jujur dan adil," pungkasnya.


Bagikan :

MEDAN - Gempuran informasi di media sosial pada era digital saat ini, diharapkan makin memacu media mainstream untuk terus berbenah. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap pers Indonesia mampu menjadi tumpuan masyarakat mendapatkan informasi yang valid, mendidik, edukatif dan berbobot.

"Pers sedang berbenah, saya melihat banyak pers yang sangat progresif, sangat kreatif, melayani masyarakat. Harapan kita pada peringatan Hari Pers Nasional ini, beritanya makin mendidik, makin edukatif dan berkualitas. Tidak lagi yang recehan," ujar Gubernur saat menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Kamis (9/2/2023)

Banjir informasi dari beragam platform media sosial yang kebenarannya tidak semua bisa dipertanggungjawabkan, serta semangat citizen jurnalism tanpa diimbangi ilmu dan etikanya, menjadi tantangan tersendiri bagi media mainstream. 

"Ini tentu menjadi tantangan pers hari ini, karena persaingannya makin ketat, dan sekarang citizen jurnalis bisa membuat pers sendiri. Maka PR dari pers mainstream menjadi begitu penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa kalau ingin jadi citizen jurnalis, ada etikanya, caranya. Sehingga semua akan makin dicerdaskan dengan pers kita," jelasnya.

Terkait perhelatan politik, turut disinggung bahwa netralitas dalam memberikan informasi selama fase politik itu, harus terus dijaga demi persatuan bangsa.

"Saya yakin, makin hari pers kita akan makin dewasa, untuk itu karena sudah punya pengalaman yang cukup panjang. Pasti tidak mau kita mengulang situasi-situasi yang pernah terjadi, yang mengakibatkan hubungan antara anak bangsa tidak baik," pungkasnya.

Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 digelar di Medan, Sumatera Utara. Acara itu dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, insan pers dan pejabat penting lainnya.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan, dunia pers Indonesia saat ini sedang tidak baik baik saja. Di tengah kebebasan pers, saat ini banyak informasi yang beredar di masyarakat dan tidak semua bisa dipastikan kebenarannya.

"Sekarang masalah utama adalah membuat pemberitaan yang bertanggungjawab. Karena masyarakat kebanjiran berita dari berbagai media yang tidak beredaksi. Ini PR media arus utama saat ini," kata Presiden

Selanjutnya disampaikan juga, media dituntut  mampu menjaga dan mempertahankan misinya mencari kebenaran untuk membangun optimisme publik.

"Apalagi di tahun politik, media massa harus berpegang teguh pada idealismenya, tidak ikut dalam polarisasi. Media harus mendukung Pilpres 2024, menjadi akses masyarakat mendapatkan informasi agar berjalan jujur dan adil," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu