Follow Us :              

Taj Yasin Minta MTQ 2024 Jangan Dijadikan Agenda Politik

  01 March 2023  |   16:00:00  |   dibaca : 869 
Kategori :
Bagikan :


Taj Yasin Minta MTQ 2024 Jangan Dijadikan Agenda Politik

01 March 2023 | 16:00:00 | dibaca : 869
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta agar pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di tahun 2024 tidak dijadikan ajang politik. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Pembinaan Kompetensi Dewan Hakim MTQ oleh Kementerian Agama RI di Hotel Metro, Rabu (01/03/2023). Menurutnya, pelaksanaan MTQ mendatang bersamaan dengan tahun politik. Pihaknya tidak menginginkan munculnya pemberitaan-pemberitaan bernada negatif yang tidak benar.

"Tadi saya tegaskan untuk MTQ dan STQ jangan dibawa kemana-mana. Murni apapun hasilnya, itu adalah hasil dari pelatihan para peserta, kafilah yang ikut dalam pelatihan, para peserta/kafilah yang ikut dalam MTQ di tahun 2024. Jadi tidak perlu dibawa kemana-mana. Kalau memang ada prestasi di sebuah provinsi, ayo kita dorong bersama," kata Taj Yasin.

Taj Yasin menambahkan, Jateng terpilih sebagai provinsi kedua dalam pelatihan kompetensi dewan hakim. Ia menyambut positif upaya Kementerian Agama dalam memberikan pembekalan bagi Dewan Hakim MTQ. Pihaknya menilai, pembekalan itu perlu dilakukan, tidak hanya karena kapasitas keilmuan tentang Al Qur'an, tapi juga untuk berdiskusi mengenai perkembangan zaman saat ini sesuai pesan yang tertuang dalam Al Qur'an.

"Semua (dewan hakim) memiliki kemampuan. Semuanya menyajikan kemampuan yang baik. Akan tetapi memang, (kajian) Al - Qur'an ini tidak bisa berhenti. Al Qur'an ini selalu banyak yang harus diteliti lagi, baik itu di zaman Nabi Muhammad, atau mungkin era yang saat ini berkembang," papar Taj Yasin di Hotel Metro, Rabu (01/03/2023)

Menurut Wagub, para dewan hakim memiliki beberapa pandangan dalam menafsirkan ayat Al - Qur'an. Pandangan para dewan hakim itu, bisa didiskusikan bersama pada kegiatan pembinaan ini.

"Nah ini nantinya saya berharap, dari apa yang disajikan saat ini, diagendakan saat ini, untuk pelatihan, motivasi terhadap dewan hakim, seleksi terhadap dewan hakim, ini benar-benar nanti muncul kalau memang ada tafsir baru atau tafsir yang belum terungkap, ini didiskusikan lagi. Nantinya ini akan menambah khazanah keislaman, bagaimana Al-Qur'an itu selaras dengan zaman dan seterusnya," jelasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen meminta agar pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di tahun 2024 tidak dijadikan ajang politik. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Pembinaan Kompetensi Dewan Hakim MTQ oleh Kementerian Agama RI di Hotel Metro, Rabu (01/03/2023). Menurutnya, pelaksanaan MTQ mendatang bersamaan dengan tahun politik. Pihaknya tidak menginginkan munculnya pemberitaan-pemberitaan bernada negatif yang tidak benar.

"Tadi saya tegaskan untuk MTQ dan STQ jangan dibawa kemana-mana. Murni apapun hasilnya, itu adalah hasil dari pelatihan para peserta, kafilah yang ikut dalam pelatihan, para peserta/kafilah yang ikut dalam MTQ di tahun 2024. Jadi tidak perlu dibawa kemana-mana. Kalau memang ada prestasi di sebuah provinsi, ayo kita dorong bersama," kata Taj Yasin.

Taj Yasin menambahkan, Jateng terpilih sebagai provinsi kedua dalam pelatihan kompetensi dewan hakim. Ia menyambut positif upaya Kementerian Agama dalam memberikan pembekalan bagi Dewan Hakim MTQ. Pihaknya menilai, pembekalan itu perlu dilakukan, tidak hanya karena kapasitas keilmuan tentang Al Qur'an, tapi juga untuk berdiskusi mengenai perkembangan zaman saat ini sesuai pesan yang tertuang dalam Al Qur'an.

"Semua (dewan hakim) memiliki kemampuan. Semuanya menyajikan kemampuan yang baik. Akan tetapi memang, (kajian) Al - Qur'an ini tidak bisa berhenti. Al Qur'an ini selalu banyak yang harus diteliti lagi, baik itu di zaman Nabi Muhammad, atau mungkin era yang saat ini berkembang," papar Taj Yasin di Hotel Metro, Rabu (01/03/2023)

Menurut Wagub, para dewan hakim memiliki beberapa pandangan dalam menafsirkan ayat Al - Qur'an. Pandangan para dewan hakim itu, bisa didiskusikan bersama pada kegiatan pembinaan ini.

"Nah ini nantinya saya berharap, dari apa yang disajikan saat ini, diagendakan saat ini, untuk pelatihan, motivasi terhadap dewan hakim, seleksi terhadap dewan hakim, ini benar-benar nanti muncul kalau memang ada tafsir baru atau tafsir yang belum terungkap, ini didiskusikan lagi. Nantinya ini akan menambah khazanah keislaman, bagaimana Al-Qur'an itu selaras dengan zaman dan seterusnya," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu