Follow Us :              

Akan Dapat Bantuan Pusat Rp1,1 Triliun, Jawa Tengah Kebut Tangani Perbaikan Jalan

  13 March 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 574 
Kategori :
Bagikan :


Akan Dapat Bantuan Pusat Rp1,1 Triliun, Jawa Tengah Kebut Tangani Perbaikan Jalan

13 March 2023 | 09:00:00 | dibaca : 574
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SRAGEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pemerintah pusat akan mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk provinsinya sebesar Rp1,1 Triliun. Pemanfaatan dana tersebut akan dioptimalkan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Gubernur saat Roadshow Musrenbang pertama di Wilayah Pengembangan Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten (Subosukawonosraten) di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen, Senin (13/3/2023).  Dari tujuh daerah di wilayah pengembangan, pada pertemuan tersebut, enam diantaranya menyampaikan masalah jalan rusak.

“Bapak-Ibu tidak usah khawatir diprotes warga, karena saya juga tiap hari dilapori. Untuk infrastruktur, kita akan dapat bantuan Rp 1,1 triliun untuk membereskan di Jateng (Jawa Tengah). Dan pengerjaannya juga sudah mulai dilakukan,” ujar Gubernur usai acara.

Turut dijelaskan, nantinya DAK sebesar Rp 1,1 triliun itu akan digunakan untuk sejumlah paket kegiatan. Antara lain, kegiatan preservasi atau perbaikan ruas jalan Galeh-Ngrampal di Sragen sebesar Rp 9,9 miliar, serta beberapa ruas jalan lainnya.

“Lalu preservasi ruas jalan Lasem sampai dengan Sale di sekitar Rembang sana. Ini gede (anggaran), karena rusaknya lumayan parah, sekitar Rp17 miliar,” katanya.

Selain itu ada juga proyek perbaikan jalan dari hasil alokasi anggaran melalui Inpres infrastruktur. Di antaranya yang sudah berjalan di paket ruas Jalan Surakarta-Gemolong-Geyer sebesar Rp108,5 miliar dengan nilai kontrak Rp97 miliar.

“Jadi beberapa ruas-ruas penting yang ini perlu kami kejar, kami komunikasi dan minta petunjuk dan bantuan dari pusat. Beberapa bisa kami kerjakan,” ujarnya.

Gubernur menyampaikan, penanganan infrastruktur jalan sebenarnya sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), baik provinsi namun daerah. Hanya saja, selama dua tahun belakang harus direalokasi untuk penanganan Covid-19.

“Problem ini karena dua tahun kita tidak membangun. Dananya direfocusing untuk yang lain, sehingga kondisinya lumayan dedel duel (rusak parah),” kata Gubernur. Terlebih hujan ekstrem, bencana dan truk over dimensi over load, terus berlangsung yang membuat kondisi jalan cepat rusak.

Load tinggi itu ada kontribusinya (kerusakan jalan). Solusinya, ditertibkan, dibutuhkan keterlibatan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, terus kemudian pemilik truk. Kalau mau ngangkut lebih tinggi dari kapasitas, as-nya lebih banyak, istilahnya multi excel, sumbunya multi jadi bisa mengamankan,” tandas Gubernur.


Bagikan :

SRAGEN - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pemerintah pusat akan mengucurkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk provinsinya sebesar Rp1,1 Triliun. Pemanfaatan dana tersebut akan dioptimalkan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Gubernur saat Roadshow Musrenbang pertama di Wilayah Pengembangan Kota Surakarta, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Klaten (Subosukawonosraten) di Sasana Manggala Sukowati, Kabupaten Sragen, Senin (13/3/2023).  Dari tujuh daerah di wilayah pengembangan, pada pertemuan tersebut, enam diantaranya menyampaikan masalah jalan rusak.

“Bapak-Ibu tidak usah khawatir diprotes warga, karena saya juga tiap hari dilapori. Untuk infrastruktur, kita akan dapat bantuan Rp 1,1 triliun untuk membereskan di Jateng (Jawa Tengah). Dan pengerjaannya juga sudah mulai dilakukan,” ujar Gubernur usai acara.

Turut dijelaskan, nantinya DAK sebesar Rp 1,1 triliun itu akan digunakan untuk sejumlah paket kegiatan. Antara lain, kegiatan preservasi atau perbaikan ruas jalan Galeh-Ngrampal di Sragen sebesar Rp 9,9 miliar, serta beberapa ruas jalan lainnya.

“Lalu preservasi ruas jalan Lasem sampai dengan Sale di sekitar Rembang sana. Ini gede (anggaran), karena rusaknya lumayan parah, sekitar Rp17 miliar,” katanya.

Selain itu ada juga proyek perbaikan jalan dari hasil alokasi anggaran melalui Inpres infrastruktur. Di antaranya yang sudah berjalan di paket ruas Jalan Surakarta-Gemolong-Geyer sebesar Rp108,5 miliar dengan nilai kontrak Rp97 miliar.

“Jadi beberapa ruas-ruas penting yang ini perlu kami kejar, kami komunikasi dan minta petunjuk dan bantuan dari pusat. Beberapa bisa kami kerjakan,” ujarnya.

Gubernur menyampaikan, penanganan infrastruktur jalan sebenarnya sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), baik provinsi namun daerah. Hanya saja, selama dua tahun belakang harus direalokasi untuk penanganan Covid-19.

“Problem ini karena dua tahun kita tidak membangun. Dananya direfocusing untuk yang lain, sehingga kondisinya lumayan dedel duel (rusak parah),” kata Gubernur. Terlebih hujan ekstrem, bencana dan truk over dimensi over load, terus berlangsung yang membuat kondisi jalan cepat rusak.

Load tinggi itu ada kontribusinya (kerusakan jalan). Solusinya, ditertibkan, dibutuhkan keterlibatan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, terus kemudian pemilik truk. Kalau mau ngangkut lebih tinggi dari kapasitas, as-nya lebih banyak, istilahnya multi excel, sumbunya multi jadi bisa mengamankan,” tandas Gubernur.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu