Foto : Istimewa (Humas Jateng)
Foto : Istimewa (Humas Jateng)
SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi atas sinergitas Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah di Jawa Tengah. Sinergi tersebut salah satunya ditunjukkan dengan kehadiran Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di tengah-tengah erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikannya saat pelantikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2027 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Surakarta, Minggu (16/4). "MDMC ini berpartner dengan kami sudah cukup lama. Dan (evakuasi Merapi) yang dilaporkan pertama ‘Mas Ganjar, problem pengungsian sudah biasa kita tangani. Mitigasi juga sudah biasa’ tapi masukan kepada saya, ‘Tolong pikirkan rumput-rumput sapi’,” kenang Gubernur yang langsung disambut tawa mereka yang hadir.
Meskipun terkesan remeh, Gubernur sepakat dengan masukan yang disampaikan MDMC. Sebab, hewan ternak menjadi harta kekayaan warga Merapi yang juga patut diperhatikan.
Pelantikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2027 turut dihadiri Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir dan Ketua PWA Jawa Tengah, Eny Winaryanti. Selain itu acara tersebut juga disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
“Dan dari ‘Aisyiyah terimakasih, selama pandemi dukungan terhadap kesehatannya luar biasa. Saya lagi titip kepada ibu-ibu ‘Aisyiyah untuk bantu kampanye (pencegahan) pernikahan dini yang meningkat selama pandemi,” katanya.
Selain itu masih ada pula isu kekerasan anak dan perempuan yang juga masih marak terjadi. “Yuk kita duduk bersama, agar kelak kita bisa menangani dan menyiapkan generasi muda dengan lebih mantap, tanpa ketakutan. Sehingga mereka bebas mengekspresikan diri untuk menyambut masa depan yang lebih baik dan berkemajuan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi atas toleransi yang dijunjung tinggi Muhammadiyah dalam menyikapi perbedaan pelaksanaan Idul Fitri yang kemungkinan kembali terjadi di Tahun 2023.
“Yang penting sama-sama berlebaran, 'wong ya_ sudah biasa berbeda. Mudah-mudahan kerjasama yang selama ini terjalin bisa berjalan,” pungkasnya diikuti riuh tepuk tangan para peserta yang hadir.
SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi atas sinergitas Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah di Jawa Tengah. Sinergi tersebut salah satunya ditunjukkan dengan kehadiran Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di tengah-tengah erupsi Gunung Merapi beberapa waktu lalu.
Hal ini disampaikannya saat pelantikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2027 di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS, Surakarta, Minggu (16/4). "MDMC ini berpartner dengan kami sudah cukup lama. Dan (evakuasi Merapi) yang dilaporkan pertama ‘Mas Ganjar, problem pengungsian sudah biasa kita tangani. Mitigasi juga sudah biasa’ tapi masukan kepada saya, ‘Tolong pikirkan rumput-rumput sapi’,” kenang Gubernur yang langsung disambut tawa mereka yang hadir.
Meskipun terkesan remeh, Gubernur sepakat dengan masukan yang disampaikan MDMC. Sebab, hewan ternak menjadi harta kekayaan warga Merapi yang juga patut diperhatikan.
Pelantikan Pengurus Wilayah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Jawa Tengah Periode 2022-2027 turut dihadiri Ketua PWM Jawa Tengah, Tafsir dan Ketua PWA Jawa Tengah, Eny Winaryanti. Selain itu acara tersebut juga disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
“Dan dari ‘Aisyiyah terimakasih, selama pandemi dukungan terhadap kesehatannya luar biasa. Saya lagi titip kepada ibu-ibu ‘Aisyiyah untuk bantu kampanye (pencegahan) pernikahan dini yang meningkat selama pandemi,” katanya.
Selain itu masih ada pula isu kekerasan anak dan perempuan yang juga masih marak terjadi. “Yuk kita duduk bersama, agar kelak kita bisa menangani dan menyiapkan generasi muda dengan lebih mantap, tanpa ketakutan. Sehingga mereka bebas mengekspresikan diri untuk menyambut masa depan yang lebih baik dan berkemajuan,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan apresiasi atas toleransi yang dijunjung tinggi Muhammadiyah dalam menyikapi perbedaan pelaksanaan Idul Fitri yang kemungkinan kembali terjadi di Tahun 2023.
“Yang penting sama-sama berlebaran, 'wong ya_ sudah biasa berbeda. Mudah-mudahan kerjasama yang selama ini terjalin bisa berjalan,” pungkasnya diikuti riuh tepuk tangan para peserta yang hadir.
Berita Terbaru