Follow Us :              

Menparekraf Apresiasi Perkembangan Pesat Sektor Wisata Jawa Tengah

  27 April 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 571 
Kategori :
Bagikan :


Menparekraf Apresiasi Perkembangan Pesat Sektor Wisata Jawa Tengah

27 April 2023 | 09:00:00 | dibaca : 571
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad akan terus memperkuat program membangun kemandirian desa. Telah banyak desa wisata yang berhasil yang bisa dijadikan percontohan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tinggal mendorong replikasi program tersebut agar lebih masif.  

Hal itu disampaikan Gubernur usai acara rapat TPAKD se-Jawa Tengah dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Uno, di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (27/4). Pada acara bertema 'Percepatan Pemulihan dan Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Melalui Kemandirian Ekonomi Desa' tersebut, kedua tokoh tersebut Gubernur dan Menparekraf sepakat untuk bekerja sama membangun kemandirian desa wisata di Jawa Tengah. 

“Sekarang desa-desa yang cukup berhasil, UKM yang cukup berhasil, usaha-usaha lainnya di level lokal yang cukup berhasil, kita tampilkan agar yang lain tinggal meniru saja,” ujar Gubernur.

Baik Gubernur maupun Menparekraf menilai keberadaan 29 Desa Antikorupsi di Jawa Tengah dan keberhasilan banyak desa wisata, ekonomi kreatif, UMKM, merupakan potensi yang luar biasa untuk menginspirasi bagi desa-desa lainnya. Termasuk dalam hal inklusifitas keuangan dan literasi.

“Inklusivitasnya cukup tinggi, sudah di atas 80 persen, maka ini kita harapkan jadi satu indikator bahwa di usaha kecil menengah terus kemudian desa wisata, atau usaha yang lain sebenarnya bisa "digaspol" begitu dengan meniru,” tegasnya.

Turut disampaikan, keberhasilan banyak desa wisata dalam mengelola potensi mereka, diharapkan dapat ditiru oleh desa-desa lainnya. Hal ini akan mempercepat proses desa-desa wisata untuk lebih berkembang. Terlebih Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pemerintah pusat juga aktif memberi dukungan, baik dengan anggaran maupun pelatihan.  

Banyak jenis pelatihan maupun pendampingan yang bisa diakses, mulai dari pelatihan manajerial, packaging, hingga marketing. Informasi maupun edukasi tentang beragam bentuk dukungan tersebut perlu ditingkatkan agar makin banyak desa yang bisa mengakses.

Beragam upaya yang dipaparkan Gubernur pada rapat tersebut mendapat tanggapan positif Menparekraf. Menurutnya langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama ini dinilai sudah tepat dan terbukti sangat berdampak positif dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

“Saya ucapkan apresiasi yang tinggi. Mudah-mudahan pemulihan ini terus berlanjut. Walau memang ada dinamika ekonomi global, tapi saya yakin kalau kita bersinergi dan berkolaborasi maka pemulihan ekonomi ini akan berlanjut dan pembangunan kita semakin terakselerasi,” ujarnya optimis 

Menparekraf senang melihat desa-desa wisata di Jawa Tengah terus tumbuh dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Bahkan banyak di antarnya menjadi percontohan nasional seperti Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang dan desa-desa di sekitar Destinasi Super Prioritas Borobudur, Magelang.

“Semua desa wisata di sini sudah kami data dan meningkat secara signifikan dan desa wisata ini ternyata memiliki produk-produk ekonomi kreatif yang unggul dan bisa menghasilkan satu percepatan kemandirian ekonomi yang memang menjadi program daripada OJK,” pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertekad akan terus memperkuat program membangun kemandirian desa. Telah banyak desa wisata yang berhasil yang bisa dijadikan percontohan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tinggal mendorong replikasi program tersebut agar lebih masif.  

Hal itu disampaikan Gubernur usai acara rapat TPAKD se-Jawa Tengah dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Menparekraf) Sandiaga Uno, di Hotel Gumaya Semarang, Kamis (27/4). Pada acara bertema 'Percepatan Pemulihan dan Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Melalui Kemandirian Ekonomi Desa' tersebut, kedua tokoh tersebut Gubernur dan Menparekraf sepakat untuk bekerja sama membangun kemandirian desa wisata di Jawa Tengah. 

“Sekarang desa-desa yang cukup berhasil, UKM yang cukup berhasil, usaha-usaha lainnya di level lokal yang cukup berhasil, kita tampilkan agar yang lain tinggal meniru saja,” ujar Gubernur.

Baik Gubernur maupun Menparekraf menilai keberadaan 29 Desa Antikorupsi di Jawa Tengah dan keberhasilan banyak desa wisata, ekonomi kreatif, UMKM, merupakan potensi yang luar biasa untuk menginspirasi bagi desa-desa lainnya. Termasuk dalam hal inklusifitas keuangan dan literasi.

“Inklusivitasnya cukup tinggi, sudah di atas 80 persen, maka ini kita harapkan jadi satu indikator bahwa di usaha kecil menengah terus kemudian desa wisata, atau usaha yang lain sebenarnya bisa "digaspol" begitu dengan meniru,” tegasnya.

Turut disampaikan, keberhasilan banyak desa wisata dalam mengelola potensi mereka, diharapkan dapat ditiru oleh desa-desa lainnya. Hal ini akan mempercepat proses desa-desa wisata untuk lebih berkembang. Terlebih Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pemerintah pusat juga aktif memberi dukungan, baik dengan anggaran maupun pelatihan.  

Banyak jenis pelatihan maupun pendampingan yang bisa diakses, mulai dari pelatihan manajerial, packaging, hingga marketing. Informasi maupun edukasi tentang beragam bentuk dukungan tersebut perlu ditingkatkan agar makin banyak desa yang bisa mengakses.

Beragam upaya yang dipaparkan Gubernur pada rapat tersebut mendapat tanggapan positif Menparekraf. Menurutnya langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah selama ini dinilai sudah tepat dan terbukti sangat berdampak positif dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

“Saya ucapkan apresiasi yang tinggi. Mudah-mudahan pemulihan ini terus berlanjut. Walau memang ada dinamika ekonomi global, tapi saya yakin kalau kita bersinergi dan berkolaborasi maka pemulihan ekonomi ini akan berlanjut dan pembangunan kita semakin terakselerasi,” ujarnya optimis 

Menparekraf senang melihat desa-desa wisata di Jawa Tengah terus tumbuh dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Bahkan banyak di antarnya menjadi percontohan nasional seperti Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang dan desa-desa di sekitar Destinasi Super Prioritas Borobudur, Magelang.

“Semua desa wisata di sini sudah kami data dan meningkat secara signifikan dan desa wisata ini ternyata memiliki produk-produk ekonomi kreatif yang unggul dan bisa menghasilkan satu percepatan kemandirian ekonomi yang memang menjadi program daripada OJK,” pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu