Follow Us :              

Ramah Lansia dan Disabilitas, MAJT Magelang Beri Area Khusus di Lantai Dasar

  08 May 2023  |   13:00:00  |   dibaca : 531 
Kategori :
Bagikan :


Ramah Lansia dan Disabilitas, MAJT Magelang Beri Area Khusus di Lantai Dasar

08 May 2023 | 13:00:00 | dibaca : 531
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

MAGELANG – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang kedua di Magelang, ditargetkan tuntas di tahun 2024. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap keberadaan MAJT di antara rumah-rumah ibadah agama lainnya secara harmoni mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama.

Seperti , diketahui, di Magelang telah terdapat beragam rumah ibadah dari berbagai agama. Tidak hanya rumah peribadatan agama Budha di kawasan Candi Borobudur, Kelenteng Liong Hok Bio (kelenteng tertua), tetapi ada pula rumah ibadah agama lain seperti Gereja Ayam.

“Bangunan-bangunan itu menunjukkan agama apapun bisa hidup berdampingan di sini, sehingga semua akan berada pada posisi keseimbangan sosial dan saling menghargai dan menghormati,” ujar Gubernur usai menengok pembangunan MAJT kedua yang berdiri di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (8/5/2023).

Sebagai informasi, pembangunan MAJT di Magelang ini diinisiasi pada 2019. MAJT Magelang merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Magelang dan Kementerian Agama, masing-masing 3,2 hektare, 1,6 hektare, dan 0,13 hektare. 

Pembangunan dianggarkan berdasarkan nilai kontrak sebesar Rp118 miliar. Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jemaah 5.000 orang dan terdiri dari dua lantai. Sejak dibangun pada akhir Januari lalu, saat ini progres pembangunan masjid telah mencapai 30 persen.

Gubernur berpesan agar, kualitas bangunan benar-benar diperhatikan agar tidak merugikan masyarakat. “Ini membangun rumah ibadah, jadi harapan kami betul-betul hasilnya bagus semuanya. Saya tidak mau ada cerita-cerita negatif, kan banyak orang membangun rumah-rumah ibadah tapi ujung-ujungnya banyak cerita negatif. Itu mesti kita jaga mulai sekarang,” tegasnya.

Turut disampaikan bahwa akan ada perubahan pada desain lantai dua masjid ini. Perubahan ini dilakukan agar ruang di lantai satu bisa dikhususkan bagi orang tua atau lansia. 

“Ada masukan dari Pak Bupati Magelang, bagus menurut saya. Untuk yang orang tua, yang salatnya tidak harus di lantai atas, ada space yang disiapkan. Jadi perlu re-design sedikit saja agar space-space itu bisa dipakai,” ujarnya sambil menegaskan ketersediaan jalur untuk disabilitas.

Agar kualitas fisiknya maksimal, Gubernur tidak melakukan percepatan pada penyelesaian MAJT Magelang. Sesuai rencana, masjid ini akan selesai tuntas pada 2024 mendatang.

“Nanti bertahap sampai tahun depan tuntasnya, karena ini memang agak cepat dikebut. Kalau kemarin tidak ada Covid-19 mungkin ya sudah bisa selesai, karena kemarin hampir semua anggaran infrastruktur termasuk pembangunan yang seperti ini, jalan jembatan, itu kami geser semuanya. Dan hari ini, kami coba menuntaskan dan kami atur lagi jadwalnya dan insyaallah tahun depan selesai,” tandasnya.


Bagikan :

MAGELANG – Pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang kedua di Magelang, ditargetkan tuntas di tahun 2024. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap keberadaan MAJT di antara rumah-rumah ibadah agama lainnya secara harmoni mampu menjadi simbol kerukunan antarumat beragama.

Seperti , diketahui, di Magelang telah terdapat beragam rumah ibadah dari berbagai agama. Tidak hanya rumah peribadatan agama Budha di kawasan Candi Borobudur, Kelenteng Liong Hok Bio (kelenteng tertua), tetapi ada pula rumah ibadah agama lain seperti Gereja Ayam.

“Bangunan-bangunan itu menunjukkan agama apapun bisa hidup berdampingan di sini, sehingga semua akan berada pada posisi keseimbangan sosial dan saling menghargai dan menghormati,” ujar Gubernur usai menengok pembangunan MAJT kedua yang berdiri di Jalan Soekarno Hatta, Sawitan, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Senin (8/5/2023).

Sebagai informasi, pembangunan MAJT di Magelang ini diinisiasi pada 2019. MAJT Magelang merupakan kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemkab Magelang dan Kementerian Agama, masing-masing 3,2 hektare, 1,6 hektare, dan 0,13 hektare. 

Pembangunan dianggarkan berdasarkan nilai kontrak sebesar Rp118 miliar. Luas bangunan 24.866 meter persegi, dengan kapasitas jemaah 5.000 orang dan terdiri dari dua lantai. Sejak dibangun pada akhir Januari lalu, saat ini progres pembangunan masjid telah mencapai 30 persen.

Gubernur berpesan agar, kualitas bangunan benar-benar diperhatikan agar tidak merugikan masyarakat. “Ini membangun rumah ibadah, jadi harapan kami betul-betul hasilnya bagus semuanya. Saya tidak mau ada cerita-cerita negatif, kan banyak orang membangun rumah-rumah ibadah tapi ujung-ujungnya banyak cerita negatif. Itu mesti kita jaga mulai sekarang,” tegasnya.

Turut disampaikan bahwa akan ada perubahan pada desain lantai dua masjid ini. Perubahan ini dilakukan agar ruang di lantai satu bisa dikhususkan bagi orang tua atau lansia. 

“Ada masukan dari Pak Bupati Magelang, bagus menurut saya. Untuk yang orang tua, yang salatnya tidak harus di lantai atas, ada space yang disiapkan. Jadi perlu re-design sedikit saja agar space-space itu bisa dipakai,” ujarnya sambil menegaskan ketersediaan jalur untuk disabilitas.

Agar kualitas fisiknya maksimal, Gubernur tidak melakukan percepatan pada penyelesaian MAJT Magelang. Sesuai rencana, masjid ini akan selesai tuntas pada 2024 mendatang.

“Nanti bertahap sampai tahun depan tuntasnya, karena ini memang agak cepat dikebut. Kalau kemarin tidak ada Covid-19 mungkin ya sudah bisa selesai, karena kemarin hampir semua anggaran infrastruktur termasuk pembangunan yang seperti ini, jalan jembatan, itu kami geser semuanya. Dan hari ini, kami coba menuntaskan dan kami atur lagi jadwalnya dan insyaallah tahun depan selesai,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu