Follow Us :              

Punya Dua Kota Lengkap, Gubernur Dorong Jawa Tengah Jadi PTSL Provinsi Lengkap

  10 May 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 404 
Kategori :
Bagikan :


Punya Dua Kota Lengkap, Gubernur Dorong Jawa Tengah Jadi PTSL Provinsi Lengkap

10 May 2023 | 14:00:00 | dibaca : 404
Kategori :
Bagikan :

Foto : Slam (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Slam (Humas Jateng)

SURAKARTA - Pasca  Kota Tegal dan Kota Surakarta dideklarasikan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto menjadi Kota Lengkap ke-4 dan ke-5, Jawa Tengah kini memiliki dua Kota Lengkap. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap prestasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melakukan pendataan tanah lebih cepat.

"Selamat untuk Kota Solo (Surakarta) yang sudah menjadi Kota Lengkap (kelima). Kota-kota yang lain saya kira bisa menjadikan Kota Solo sebagai contoh," kata Gubernur usai menghadiri Launching Surakarta Kota Lengkap dan Penyerahan Sertifikat Aset Pemerintah di Pendopo Balai Kota Surakarta, Rabu (10/5/2023).

Gubernur menjelaskan, kota yang dapat menyelesaikan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan cepat, jumlahnya belum banyak. Maka perlu diberikan usaha untuk mengajak masyarakat agar mau membantu mendata, terlebih di kabupaten-kabupaten yang wilayahnya lebih luas dari kota.

"Tadi saya sampaikan kepada Pak Menteri, kalau kota bisa cepat, tapi kalau kabupaten kadang-kadang memang luas, butuh pendataan (lebih lama). Akses pendataan tanah menjadi sangat banyak manfaatnya. Apakah itu untuk kredit, untuk usaha, untuk investasi yang lebih besar lagi. (Penting) memastikan bahwa apa yang ia miliki itu benar, legal," jelasnya. 

Selain dari nilai ekonomi, data PTSL juga dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa persoalan lain yang ada di masyarakat. Khususnya terkait dengan permasalahan yang berhubungan dengan data. Misalnya tentang distribusi pupuk bersubsidi, dan tingkat kemiskinan, aspek kepemilikan tanah bisa menjadi salah satu indikatornya.

"Kalau PTSL bisa dilakukan dengan digitalisasi seperti yang dilakukan oleh ATR/BPN, ternyata itu menjadi database yang luar biasa dan mempunyai akses yang sangat panjang," ungkapnya.

Data pertanahan yang akurat sangat penting untuk pembangunan, maka upaya yang sudah dilakukan Kota Surakarta dan Kota Tegal diharapkan dapat menginspirasi daerah lain sehingga Jawa Tengah bisa menjadi PTSL Provinsi Lengkap.

"Ini memang butuh effort (upaya) yang luar biasa. Tapi Kota Solo menjadi contoh bahwa mendampingi rakyat harus telaten dan sabar," katanya.

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan, Kota Surakarta merupakan Kota Lengkap ke-5 di Indonesia yang dideklarasikan. Sebelumnya, ada Kota Denpasar, Kota Madiun, Kota Bontang, dan Kota Tegal. Keuntungan sebagai Kota Lengkap adalah masyarakat sudah memiliki hak atas tanah yang melekat dan hak ekonomi.

"Sertifikat tanah memiliki nilai ekonomi tinggi. Masyarakat juga tidak disuguhkan lagi konflik sengketa tumpang tindih kepemilikan. Mafia tanah ruang geraknya sudah tidak ada. Lalu, investor datang ke Surakarta tenang karena memiliki data yang lengkap dan kepastian hukum untuk berinvestasi di Surakarta," katanya.


Bagikan :

SURAKARTA - Pasca  Kota Tegal dan Kota Surakarta dideklarasikan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto menjadi Kota Lengkap ke-4 dan ke-5, Jawa Tengah kini memiliki dua Kota Lengkap. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap prestasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk melakukan pendataan tanah lebih cepat.

"Selamat untuk Kota Solo (Surakarta) yang sudah menjadi Kota Lengkap (kelima). Kota-kota yang lain saya kira bisa menjadikan Kota Solo sebagai contoh," kata Gubernur usai menghadiri Launching Surakarta Kota Lengkap dan Penyerahan Sertifikat Aset Pemerintah di Pendopo Balai Kota Surakarta, Rabu (10/5/2023).

Gubernur menjelaskan, kota yang dapat menyelesaikan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan cepat, jumlahnya belum banyak. Maka perlu diberikan usaha untuk mengajak masyarakat agar mau membantu mendata, terlebih di kabupaten-kabupaten yang wilayahnya lebih luas dari kota.

"Tadi saya sampaikan kepada Pak Menteri, kalau kota bisa cepat, tapi kalau kabupaten kadang-kadang memang luas, butuh pendataan (lebih lama). Akses pendataan tanah menjadi sangat banyak manfaatnya. Apakah itu untuk kredit, untuk usaha, untuk investasi yang lebih besar lagi. (Penting) memastikan bahwa apa yang ia miliki itu benar, legal," jelasnya. 

Selain dari nilai ekonomi, data PTSL juga dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa persoalan lain yang ada di masyarakat. Khususnya terkait dengan permasalahan yang berhubungan dengan data. Misalnya tentang distribusi pupuk bersubsidi, dan tingkat kemiskinan, aspek kepemilikan tanah bisa menjadi salah satu indikatornya.

"Kalau PTSL bisa dilakukan dengan digitalisasi seperti yang dilakukan oleh ATR/BPN, ternyata itu menjadi database yang luar biasa dan mempunyai akses yang sangat panjang," ungkapnya.

Data pertanahan yang akurat sangat penting untuk pembangunan, maka upaya yang sudah dilakukan Kota Surakarta dan Kota Tegal diharapkan dapat menginspirasi daerah lain sehingga Jawa Tengah bisa menjadi PTSL Provinsi Lengkap.

"Ini memang butuh effort (upaya) yang luar biasa. Tapi Kota Solo menjadi contoh bahwa mendampingi rakyat harus telaten dan sabar," katanya.

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan, Kota Surakarta merupakan Kota Lengkap ke-5 di Indonesia yang dideklarasikan. Sebelumnya, ada Kota Denpasar, Kota Madiun, Kota Bontang, dan Kota Tegal. Keuntungan sebagai Kota Lengkap adalah masyarakat sudah memiliki hak atas tanah yang melekat dan hak ekonomi.

"Sertifikat tanah memiliki nilai ekonomi tinggi. Masyarakat juga tidak disuguhkan lagi konflik sengketa tumpang tindih kepemilikan. Mafia tanah ruang geraknya sudah tidak ada. Lalu, investor datang ke Surakarta tenang karena memiliki data yang lengkap dan kepastian hukum untuk berinvestasi di Surakarta," katanya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu