Follow Us :              

Entaskan Kemiskinan Ekstrim & Infrastruktur Desa, Gubernur Upayakan kekurangan Anggaran Masuk Program Inpres

  30 May 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 433 
Kategori :
Bagikan :


Entaskan Kemiskinan Ekstrim & Infrastruktur Desa, Gubernur Upayakan kekurangan Anggaran Masuk Program Inpres

30 May 2023 | 14:00:00 | dibaca : 433
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

BANJARNEGARA – Gubernur Ganjar Pranowo mengajak seluruh perangkat desa untuk terus memaksimalkan upaya pengentasan kemiskinan, kasus stunting serta masalah insfrastruktur desa di Jawa Tengah. 

“Kami memberikan pesan ada target penurunan angka stunting, kemiskinan ekstrem mesti kita kejar. Tentu saja inline dengan masa jabatan saya yang akan berakhir tanggal 5 September, kita genjot,” ujar Gubernur usai menghadiri acara Silaturahmi Akbar Forum Kepala dan Perangkat Desa (FKPD) Dipayudha, Kabupaten Banjarnegara, di Hotel Harris, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023).

Gubernur mengaku selama ini dirinya menerima banyak masukan dari para kades soal infrastruktur desa, khususnya yang berkaitan dengan anggaran. “Maka kemarin coba kami koordinasikan agar coverage (cakupan) anggaran yang kurang-kurang, bisa diupayakan masuk program inpres dari infrastruktur desa,” katanya.

Gubernur mengatakan, perihal anggaran dan pengelolaan keuangan harus diperhatikan dengan baik. Apalagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya juga telah memberikan catatan karena ada keterlambatan laporan.

“Tapi alhamdulillah di Banjarnegara sama Pak Bupatinya dicek langsung. ‘Pak Gub, Banjarnegara sudah selesai 100 persen’. Tinggal kita ingatkan daerah-daerah yang lain (yang belum). Saya minta dikejar (laporan),” tegasnya.

Gubernur juga mengapresiasi, karena selama dua periode memimpin, ada banyak desa yang berinovasi. Mulai dari pembenahan tata kelola, usaha desa termasuk BUMDes, kerjasama antardesa, bahkan banyak desa yang membuat aplikasi untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. 

Gubernur juga mengingatkan para perangkat dan kepala desa, agar menjalankan pemerintahan secara akuntabel dan bersih dari korupsi. Tindakan korupsi, pungli dan etos kerja yang buruk akan menghambat tercapainya target nasional

“Ini pengalaman-pengalaman bagus yang mesti kita kawal. Penghormatan kita berikan kepada keseriusan kades-kades dalam menyelesaikan persoalan di level desa. (Karena) target-target nasional ini kita bereskan mulai pada level pemerintahan yang terkecil, yaitu desa. Kalau itu beres,  insyaallah  ke atasnya (beres). Performanya bagus. Maka saya ingatkan satu saja, jangan korupsi,” tandasnya.


Bagikan :

BANJARNEGARA – Gubernur Ganjar Pranowo mengajak seluruh perangkat desa untuk terus memaksimalkan upaya pengentasan kemiskinan, kasus stunting serta masalah insfrastruktur desa di Jawa Tengah. 

“Kami memberikan pesan ada target penurunan angka stunting, kemiskinan ekstrem mesti kita kejar. Tentu saja inline dengan masa jabatan saya yang akan berakhir tanggal 5 September, kita genjot,” ujar Gubernur usai menghadiri acara Silaturahmi Akbar Forum Kepala dan Perangkat Desa (FKPD) Dipayudha, Kabupaten Banjarnegara, di Hotel Harris, Banjarnegara, Selasa (30/5/2023).

Gubernur mengaku selama ini dirinya menerima banyak masukan dari para kades soal infrastruktur desa, khususnya yang berkaitan dengan anggaran. “Maka kemarin coba kami koordinasikan agar coverage (cakupan) anggaran yang kurang-kurang, bisa diupayakan masuk program inpres dari infrastruktur desa,” katanya.

Gubernur mengatakan, perihal anggaran dan pengelolaan keuangan harus diperhatikan dengan baik. Apalagi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebelumnya juga telah memberikan catatan karena ada keterlambatan laporan.

“Tapi alhamdulillah di Banjarnegara sama Pak Bupatinya dicek langsung. ‘Pak Gub, Banjarnegara sudah selesai 100 persen’. Tinggal kita ingatkan daerah-daerah yang lain (yang belum). Saya minta dikejar (laporan),” tegasnya.

Gubernur juga mengapresiasi, karena selama dua periode memimpin, ada banyak desa yang berinovasi. Mulai dari pembenahan tata kelola, usaha desa termasuk BUMDes, kerjasama antardesa, bahkan banyak desa yang membuat aplikasi untuk memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. 

Gubernur juga mengingatkan para perangkat dan kepala desa, agar menjalankan pemerintahan secara akuntabel dan bersih dari korupsi. Tindakan korupsi, pungli dan etos kerja yang buruk akan menghambat tercapainya target nasional

“Ini pengalaman-pengalaman bagus yang mesti kita kawal. Penghormatan kita berikan kepada keseriusan kades-kades dalam menyelesaikan persoalan di level desa. (Karena) target-target nasional ini kita bereskan mulai pada level pemerintahan yang terkecil, yaitu desa. Kalau itu beres,  insyaallah  ke atasnya (beres). Performanya bagus. Maka saya ingatkan satu saja, jangan korupsi,” tandasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu