Follow Us :              

Pahlawan Pohon Traveloka, Pulihkan Lingkungan Pantura dan Kembangkan Wisata Berkelanjutan

  06 June 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 831 
Kategori :
Bagikan :


Pahlawan Pohon Traveloka, Pulihkan Lingkungan Pantura dan Kembangkan Wisata Berkelanjutan

06 June 2023 | 09:00:00 | dibaca : 831
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda)  Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendukung program Pahlawan Pohon Traveloka yang dilaksanakan di kawasan pantai utara Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Selain bisa memulihkan lingkungan yang rusak akibat rob, program ini juga untuk mengembangkan wisata bakau yang berkelanjutan. 

"Tujuan utamanya adalah pemulihan lingkungan, tetapi dampak yang lebih lanjut adalah menjadi bagian pengembangan wisata di Jateng (Jawa Tengah)," ujar Sekda di sela peluncuran Program Pahlawan Pohon Traveloka di Hotel Arrus Semarang, Selasa (6/6/2023). 

Pada Program Pahlawan Pohon Traveloka, akan dilakukan penanaman 50 ribu pohon mangrove di di pesisir pantai utara Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Lokasi penanaman tersebut diharapkan dapat menjadi ekosistem baru, yang dapat menjadi destinasi wisata hutan mangrove, seperti yang ada di Kabupaten Brebes.

Program penanaman mangrove, menurut Sekda akan sangat membantu menangani masalah penurunan permukaan tanah dan peningkatan air laut di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Seperti yang terdampak pada pantai utara, mulai dari Brebes hingga Demak yang sering diterjang rob atau air laut pasang. 

"Terima kasih Traveloka yang ikut berpartisipasi dalam penanaman mangrove. Karena penanaman mangrove ini bagian dari upaya mencegah kondisi kerusakan di pantura. Dan tidak kalah penting dari penanaman, yaitu bagaimana menjaga tananam mangrove supaya tetap hidup, tumbuh, dan bisa memulihkan kondisi di pantura," jelasnya.

Sekda menambahkan, program yang diinisiasi Traveloka dengan menggandeng para mahasiswa dari Universitas Diponegoro, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Mangrove Nusantara (MATA), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, serta pihak swasta, akademisi, serta instansi terkait lain, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua. 

Vice President Public Policy and Government Relations Traveloka Widyasari Listyowulan menjelaskan, Traveloka yang merupakan perusahaan teknologi bergerak di bidang travel dan tourism tidak hanya melulu dengan senang-senang, tetapi juga perhatian terhadap berbagai isu seperti isu lingkungan, sosial, budaya dan sebagainya. 

"Terkait isu lingkungan, Traveloka juga fokus pada penanaman mangrove yang dampaknya sangat kompleks. Tahun ini kita akan menanam sebanyak 50 ribu mangrove yang sebagian besar ada di Jawa Tengah, yakni di Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan," katanya. 

Pada tahun 2022, lanjutnya, Traveloka telah menanam sebanyak 50 ribu batang mangrove,  sebanyak 40 ribu di Buleleng Bali dan 10 ribu batang di Lombok. Selain melakukan aksi menanam, Traveloka bekerjasama dengan World Resources Institute (WRI), serta masyarakat di sekitar lokasi penanaman, akan terus menjaga dan memperhatikan keberlanjutan tanaman mangrove. 

"Kita juga berharap setelah tanaman mangrove besar, selain kita bisa melakukan carbon offset, ( kontribusi carbon), juga dapat menjadi  tujuan wisata baru. Ini hanya mengawali saja karena kedepan akan banyak lagi kolaborasi di Jawa Tengah," ujarnya yakin.


Bagikan :

SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda)  Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mendukung program Pahlawan Pohon Traveloka yang dilaksanakan di kawasan pantai utara Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Selain bisa memulihkan lingkungan yang rusak akibat rob, program ini juga untuk mengembangkan wisata bakau yang berkelanjutan. 

"Tujuan utamanya adalah pemulihan lingkungan, tetapi dampak yang lebih lanjut adalah menjadi bagian pengembangan wisata di Jateng (Jawa Tengah)," ujar Sekda di sela peluncuran Program Pahlawan Pohon Traveloka di Hotel Arrus Semarang, Selasa (6/6/2023). 

Pada Program Pahlawan Pohon Traveloka, akan dilakukan penanaman 50 ribu pohon mangrove di di pesisir pantai utara Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan. Lokasi penanaman tersebut diharapkan dapat menjadi ekosistem baru, yang dapat menjadi destinasi wisata hutan mangrove, seperti yang ada di Kabupaten Brebes.

Program penanaman mangrove, menurut Sekda akan sangat membantu menangani masalah penurunan permukaan tanah dan peningkatan air laut di kawasan pantai utara Jawa Tengah. Seperti yang terdampak pada pantai utara, mulai dari Brebes hingga Demak yang sering diterjang rob atau air laut pasang. 

"Terima kasih Traveloka yang ikut berpartisipasi dalam penanaman mangrove. Karena penanaman mangrove ini bagian dari upaya mencegah kondisi kerusakan di pantura. Dan tidak kalah penting dari penanaman, yaitu bagaimana menjaga tananam mangrove supaya tetap hidup, tumbuh, dan bisa memulihkan kondisi di pantura," jelasnya.

Sekda menambahkan, program yang diinisiasi Traveloka dengan menggandeng para mahasiswa dari Universitas Diponegoro, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Mangrove Nusantara (MATA), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Semarang, serta pihak swasta, akademisi, serta instansi terkait lain, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua. 

Vice President Public Policy and Government Relations Traveloka Widyasari Listyowulan menjelaskan, Traveloka yang merupakan perusahaan teknologi bergerak di bidang travel dan tourism tidak hanya melulu dengan senang-senang, tetapi juga perhatian terhadap berbagai isu seperti isu lingkungan, sosial, budaya dan sebagainya. 

"Terkait isu lingkungan, Traveloka juga fokus pada penanaman mangrove yang dampaknya sangat kompleks. Tahun ini kita akan menanam sebanyak 50 ribu mangrove yang sebagian besar ada di Jawa Tengah, yakni di Kota Semarang dan Kabupaten Pekalongan," katanya. 

Pada tahun 2022, lanjutnya, Traveloka telah menanam sebanyak 50 ribu batang mangrove,  sebanyak 40 ribu di Buleleng Bali dan 10 ribu batang di Lombok. Selain melakukan aksi menanam, Traveloka bekerjasama dengan World Resources Institute (WRI), serta masyarakat di sekitar lokasi penanaman, akan terus menjaga dan memperhatikan keberlanjutan tanaman mangrove. 

"Kita juga berharap setelah tanaman mangrove besar, selain kita bisa melakukan carbon offset, ( kontribusi carbon), juga dapat menjadi  tujuan wisata baru. Ini hanya mengawali saja karena kedepan akan banyak lagi kolaborasi di Jawa Tengah," ujarnya yakin.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu