Follow Us :              

Tingkatkan Partisipasi Pembiayaan Pembangunan, Sekda Dorong Masyarakat Investasi SBN

  16 June 2023  |   09:00:00  |   dibaca : 601 
Kategori :
Bagikan :


Tingkatkan Partisipasi Pembiayaan Pembangunan, Sekda Dorong Masyarakat Investasi SBN

16 June 2023 | 09:00:00 | dibaca : 601
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG -  Berinvestasi dengan Surat Berharga Negara (SBN) diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat. Selain keamanannya dijamin pemerintah, masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan negara. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, partisipasi generasi milenial mendominasi investasi SBN 2023. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di sela edukasi dan sosialisasi SBN Orio23-T3 - Orio23-T6 di Hotel Gumaya, Jumat (16/6/2023). Kegiatan bertema "Pilihan Berharga untuk Bahagia", juga dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng-DIY dan Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan.

"Tadi saya melihat data dari Kementerian Keuangan, ternyata orang yang sudah berinvestasi di Surat Utang Negara sebanyak 62 persen adalah anak-anak milenial. Artinya mereka telah mendapat literasi lebih dulu dan sudah peduli untuk berinvestasi," ujar Sekda. 

Sekda menjelaskan, SBN merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat luas agar dapat berpartisipasi dalam hal pembiayaan pembangunan negara. Terdapat dua jenis SBN, yakni Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah. Keduanya bisa menjadi pilihan investasi yang aman.

"Surat Utang Negara ini pilihan investasi yang cukup aman karena dijamin negara, dan kalau berbicara (investasi) konvensional, dari sisi suku bunga juga lebih tinggi dari deposito. 

Sekda berharap, edukasi dan sosialisasi investasi SBN kepada masyarakat lebih digencarkan, sehingga mereka lebih memahami tentang investasi. Masyarakat yang teredukasi diharapkan tidak tertipu tergiur janji pelaku investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar yang tidak masuk akal.

"Literasi ini ternyata membuat anak-anak milenial sudah berfikir memperoleh hasil dengan berinvestasi. Ini saya sangat senang, karena sekarang banyak investasi bodong. Investasi bodong ini sangat berisiko dan merugikan," jelasnya. 

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan menambahkan, edukasi dan sosialisasi SBN adalah salah satu implementasi program kerja Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan Pasar Keuangan (FKP3K). Menurutnya, semua pihak terkait bersama-sama meningkatkan literasi keuangan, memverikasi, dan mengedukasi supaya masyarakat paham dan terhindar dari investasi yang merugikan. 

"Kedepan kita juga menambah opsi berinvestasi. Selain itu juga memberikan instrumen lain buat pemerintah untuk mencari pendanaan untuk pembangunan," kata Deni.


Bagikan :

SEMARANG -  Berinvestasi dengan Surat Berharga Negara (SBN) diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat. Selain keamanannya dijamin pemerintah, masyarakat juga ikut berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan negara. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Keuangan, partisipasi generasi milenial mendominasi investasi SBN 2023. 

Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno di sela edukasi dan sosialisasi SBN Orio23-T3 - Orio23-T6 di Hotel Gumaya, Jumat (16/6/2023). Kegiatan bertema "Pilihan Berharga untuk Bahagia", juga dihadiri Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 3 Jateng-DIY dan Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan.

"Tadi saya melihat data dari Kementerian Keuangan, ternyata orang yang sudah berinvestasi di Surat Utang Negara sebanyak 62 persen adalah anak-anak milenial. Artinya mereka telah mendapat literasi lebih dulu dan sudah peduli untuk berinvestasi," ujar Sekda. 

Sekda menjelaskan, SBN merupakan produk investasi yang diterbitkan dan dijamin oleh pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk membuka kesempatan bagi masyarakat luas agar dapat berpartisipasi dalam hal pembiayaan pembangunan negara. Terdapat dua jenis SBN, yakni Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah. Keduanya bisa menjadi pilihan investasi yang aman.

"Surat Utang Negara ini pilihan investasi yang cukup aman karena dijamin negara, dan kalau berbicara (investasi) konvensional, dari sisi suku bunga juga lebih tinggi dari deposito. 

Sekda berharap, edukasi dan sosialisasi investasi SBN kepada masyarakat lebih digencarkan, sehingga mereka lebih memahami tentang investasi. Masyarakat yang teredukasi diharapkan tidak tertipu tergiur janji pelaku investasi bodong yang menjanjikan keuntungan besar yang tidak masuk akal.

"Literasi ini ternyata membuat anak-anak milenial sudah berfikir memperoleh hasil dengan berinvestasi. Ini saya sangat senang, karena sekarang banyak investasi bodong. Investasi bodong ini sangat berisiko dan merugikan," jelasnya. 

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI, Deni Ridwan menambahkan, edukasi dan sosialisasi SBN adalah salah satu implementasi program kerja Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan Pasar Keuangan (FKP3K). Menurutnya, semua pihak terkait bersama-sama meningkatkan literasi keuangan, memverikasi, dan mengedukasi supaya masyarakat paham dan terhindar dari investasi yang merugikan. 

"Kedepan kita juga menambah opsi berinvestasi. Selain itu juga memberikan instrumen lain buat pemerintah untuk mencari pendanaan untuk pembangunan," kata Deni.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu