Foto : Vivi (Humas Jateng)
Foto : Vivi (Humas Jateng)
SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyambut positif penyelenggaraan Women Ecosystem Catalyst (WEC). Ia menilai, event ini menjadi wadah bagi para perempuan untuk mengembangkan jiwa entrepreneur dan menggerakkan ekosistem bisnis di Jateng.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan WEC, karena ini adalah salah satu upaya membangun ekosistem UMKM di Jateng, utamanya (bagi) para perempuan,” ucap Sekda dalam acara "Awarding Night Women Ecosystem Catalyst Season 2" di Legacy Convention Hall Plampitan, Kota Semarang pada Rabu, 11 Juni 2025 malam.
Sekda mengatakan, event WEC tidak hanya memberikan ilmu terkait dengan pembuatan produk, tetapi juga membekali para peserta dengan ilmu komunikasi dalam menciptakan ekosistem bisnis yang baik.
“Saya melihat cara membakar semangatnya luar biasa. Jadi kepribadian teman-teman menjadi lebih baik, mereka lebih berani untuk berkomunikasi,” katanya.
Selain untuk mencari ilmu dan pengalaman bisnis, ajang yang diikuti oleh 1.000 orang peserta ini juga menjadi tempat untuk menjaring relasi. Selama enam bulan, para peserta mengikuti program inkubasi yang berisi pembinaan, pendampingan, dan pengembangan bisnis, untuk mempercepat pertumbuhan usaha mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, Sekda berharap, para peserta tidak hanya berfokus pada usahanya masing-masing, tetapi juga menjadi penggerak ekosistem bisnis, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan di Jateng.
Sementara itu, Representative Women Ecosystem Catalyst (WEC), Shinta Arum, menjelaskan, Awarding Night WEC Season 2 menjadi puncak acara penyelenggaraan WEC, yang sudah dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 1.000 pendaftar. Ia menyampaikan, WEC Season 2 memiliki 3 subprogram, yakni "Womenpreneur Incubation", "Langkah Wirausaha", dan "Batik Casual Style".
Shinta mengatakan, sebanyak 40 nominator yang terpilih mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubasi, yang diselenggarakan oleh HM Sampoerna bekerja sama dengan Imajinasi Penaja Mula, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).
"Harapannya, melalui kerja sama dengan Pemprov Jateng akan ada banyak womenpreneur yang ditemukan di luar sana, di mana mereka harus dirangkul, (bahkan mungkin) memiliki potensi yang sangat besar, untuk menjadi penggerak ekonomi lokal di Jawa Tengah," tuturnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 6 orang peserta memperoleh penghargaan untuk kategori "Most Impactful Participant" (Novita dari Agrominafiber Handicraft), "Best Pitching Participant" (Christina Dwi Laras Miranti dari Food and Beverage Larasta), "Most Active Participant" (Anna Octavia dari RDShop Semarang), "Most Progresive Participant" (Muyasaroh dari Bihan.id), "Most Resilient Participant" (Siti Zubaidah dari Zhetye Modiste), dan "Most Creative Design" (Sisca Nur Any Kirana dari Kirana Ecoprint Borobudur).
SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyambut positif penyelenggaraan Women Ecosystem Catalyst (WEC). Ia menilai, event ini menjadi wadah bagi para perempuan untuk mengembangkan jiwa entrepreneur dan menggerakkan ekosistem bisnis di Jateng.
"Kami sangat mengapresiasi kegiatan WEC, karena ini adalah salah satu upaya membangun ekosistem UMKM di Jateng, utamanya (bagi) para perempuan,” ucap Sekda dalam acara "Awarding Night Women Ecosystem Catalyst Season 2" di Legacy Convention Hall Plampitan, Kota Semarang pada Rabu, 11 Juni 2025 malam.
Sekda mengatakan, event WEC tidak hanya memberikan ilmu terkait dengan pembuatan produk, tetapi juga membekali para peserta dengan ilmu komunikasi dalam menciptakan ekosistem bisnis yang baik.
“Saya melihat cara membakar semangatnya luar biasa. Jadi kepribadian teman-teman menjadi lebih baik, mereka lebih berani untuk berkomunikasi,” katanya.
Selain untuk mencari ilmu dan pengalaman bisnis, ajang yang diikuti oleh 1.000 orang peserta ini juga menjadi tempat untuk menjaring relasi. Selama enam bulan, para peserta mengikuti program inkubasi yang berisi pembinaan, pendampingan, dan pengembangan bisnis, untuk mempercepat pertumbuhan usaha mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, Sekda berharap, para peserta tidak hanya berfokus pada usahanya masing-masing, tetapi juga menjadi penggerak ekosistem bisnis, yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan di Jateng.
Sementara itu, Representative Women Ecosystem Catalyst (WEC), Shinta Arum, menjelaskan, Awarding Night WEC Season 2 menjadi puncak acara penyelenggaraan WEC, yang sudah dilaksanakan dengan melibatkan lebih dari 1.000 pendaftar. Ia menyampaikan, WEC Season 2 memiliki 3 subprogram, yakni "Womenpreneur Incubation", "Langkah Wirausaha", dan "Batik Casual Style".
Shinta mengatakan, sebanyak 40 nominator yang terpilih mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program inkubasi, yang diselenggarakan oleh HM Sampoerna bekerja sama dengan Imajinasi Penaja Mula, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN).
"Harapannya, melalui kerja sama dengan Pemprov Jateng akan ada banyak womenpreneur yang ditemukan di luar sana, di mana mereka harus dirangkul, (bahkan mungkin) memiliki potensi yang sangat besar, untuk menjadi penggerak ekonomi lokal di Jawa Tengah," tuturnya.
Pada kesempatan itu, sebanyak 6 orang peserta memperoleh penghargaan untuk kategori "Most Impactful Participant" (Novita dari Agrominafiber Handicraft), "Best Pitching Participant" (Christina Dwi Laras Miranti dari Food and Beverage Larasta), "Most Active Participant" (Anna Octavia dari RDShop Semarang), "Most Progresive Participant" (Muyasaroh dari Bihan.id), "Most Resilient Participant" (Siti Zubaidah dari Zhetye Modiste), dan "Most Creative Design" (Sisca Nur Any Kirana dari Kirana Ecoprint Borobudur).