Foto : Fajar (Humas Jateng)
Foto : Fajar (Humas Jateng)
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., membuka kegiatan “Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” di Lapangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jateng, Kota Semarang pada Selasa, 10 Juni 2025.
Kegiatan itu diikuti oleh 438 peserta, yang terdiri dari wakil bupati/wakil wali kota, kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jateng, direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pejabat administrator, dan analis kebijakan.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan bahwa membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi butuh kebersamaan dari semua pihak. Menurutnya, kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun daerah.
“Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. Tidak boleh ada ego sektoral. Di situ ada nafas kebersamaan dalam rangka membangun Jawa Tengah,” ucapnya.
Ia menambahkan, retret juga sebagai salah satu upaya untuk mengintegrasikan program di Jawa Tengah dengan Asta Cita Presiden RI.
Diketahui, Pemprov Jateng berupaya muwujudkan visi “Jawa Tengah sebagai Provinsi Maju yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2024” dengan mencanangkan 136 program, yang terdiri dari 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 program aksi dan 42 program taktis. Berbagai program itu tentunya selaras dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Asta Cita Presiden RI.
Dalam kegiatan retret tidak hanya ada penyampaian materi dari sejumlah narasumber, tetapi berbagai program dan wacana yang didiskusikan, tentunya akan ditindaklanjuti dengan aksi konkret di lapangan.
Kurikulum kegiatan ini disusun oleh Pemprov Jateng bersama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Pemateri yang dihadirkan pun berasal dari berbagai lembaga, di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB); Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri); Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); Kejaksaan Tinggi; tokoh agama; dan widyaiswara BPSDMD Jateng atau pegawai fungsional yang bertugas sebagai pengajar, pelatih, dan fasilitator dalam pelatihan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan BPSDMD.
Retret ini juga menjadi bagian dari pemenuhan pengembangan kompetensi ASN, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
“Untuk eselon 2 dan 3, pelatihan ini sudah mencakup 36 (jam) pelajaran,” kata Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, dalam laporannya menyampaikan, jumlah peserta retret mencapai 438 orang, terdiri dari Wakil Bupati atau Wakil Wali Kota sebanyak 35 orang, Pejabat Tim Percepatan Pembangunan Daerah sebanyak 5 orang.
Selanjutnya, Direktur Utama BUMD sebanyak 40 orang, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 42 orang, Jabatan Administrator sebanyak 298 orang, dan Analis Kebijakan Madya Sekretariat Daerah Provinsi Jateng sebanyak 18 orang.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis dan responsif dalam aspek geopolitik (pengelolaan kebijakan politik berdasarkan faktor geografis), pelayanan publik, maupun stabilitas keamanan daerah,” kata Sekda.
Selain itu, Manunggal Leadership Retret juga bertujuan untuk memperkuat nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas, dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik, serta menanamkan Asta Cita Presiden RI di Jawa Tengah.
Pembukaan acara Retret Manunggal Leadership ditandai dengan pemukulan gong, setelah dilakukan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada tiga orang perwakilan, yaitu Wakil Bupati Temanggung, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, serta Direktur Utama Bank Jateng.
SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., membuka kegiatan “Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” di Lapangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jateng, Kota Semarang pada Selasa, 10 Juni 2025.
Kegiatan itu diikuti oleh 438 peserta, yang terdiri dari wakil bupati/wakil wali kota, kepala Organiasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jateng, direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), pejabat administrator, dan analis kebijakan.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengatakan bahwa membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tetapi butuh kebersamaan dari semua pihak. Menurutnya, kebersamaan menjadi kunci utama dalam membangun daerah.
“Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi. Tidak boleh ada ego sektoral. Di situ ada nafas kebersamaan dalam rangka membangun Jawa Tengah,” ucapnya.
Ia menambahkan, retret juga sebagai salah satu upaya untuk mengintegrasikan program di Jawa Tengah dengan Asta Cita Presiden RI.
Diketahui, Pemprov Jateng berupaya muwujudkan visi “Jawa Tengah sebagai Provinsi Maju yang Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas 2024” dengan mencanangkan 136 program, yang terdiri dari 11 program prioritas, 22 program intervensi, 61 program aksi dan 42 program taktis. Berbagai program itu tentunya selaras dengan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Asta Cita Presiden RI.
Dalam kegiatan retret tidak hanya ada penyampaian materi dari sejumlah narasumber, tetapi berbagai program dan wacana yang didiskusikan, tentunya akan ditindaklanjuti dengan aksi konkret di lapangan.
Kurikulum kegiatan ini disusun oleh Pemprov Jateng bersama dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Pemateri yang dihadirkan pun berasal dari berbagai lembaga, di antaranya Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas); Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN-RB); Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri); Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK); Kejaksaan Tinggi; tokoh agama; dan widyaiswara BPSDMD Jateng atau pegawai fungsional yang bertugas sebagai pengajar, pelatih, dan fasilitator dalam pelatihan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan BPSDMD.
Retret ini juga menjadi bagian dari pemenuhan pengembangan kompetensi ASN, sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil.
“Untuk eselon 2 dan 3, pelatihan ini sudah mencakup 36 (jam) pelajaran,” kata Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, dalam laporannya menyampaikan, jumlah peserta retret mencapai 438 orang, terdiri dari Wakil Bupati atau Wakil Wali Kota sebanyak 35 orang, Pejabat Tim Percepatan Pembangunan Daerah sebanyak 5 orang.
Selanjutnya, Direktur Utama BUMD sebanyak 40 orang, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 42 orang, Jabatan Administrator sebanyak 298 orang, dan Analis Kebijakan Madya Sekretariat Daerah Provinsi Jateng sebanyak 18 orang.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis dan responsif dalam aspek geopolitik (pengelolaan kebijakan politik berdasarkan faktor geografis), pelayanan publik, maupun stabilitas keamanan daerah,” kata Sekda.
Selain itu, Manunggal Leadership Retret juga bertujuan untuk memperkuat nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas, dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik, serta menanamkan Asta Cita Presiden RI di Jawa Tengah.
Pembukaan acara Retret Manunggal Leadership ditandai dengan pemukulan gong, setelah dilakukan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada tiga orang perwakilan, yaitu Wakil Bupati Temanggung, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, serta Direktur Utama Bank Jateng.