Follow Us :              

Gubernur Galakkan Bebagai Program, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Lebih Tinggi Daripada Nasional

  07 August 2023  |   14:00:00  |   dibaca : 1383 
Kategori :
Bagikan :


Gubernur Galakkan Bebagai Program, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah Tumbuh Lebih Tinggi Daripada Nasional

07 August 2023 | 14:00:00 | dibaca : 1383
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II 2023  sebesar 5,23 persen (Year on Year/YoY). Angka ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Peningkatan ini, tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui berbagai program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengupayakan berbagai inovasi, agar masyarakat dapat berkontribusi dalam roda ekonomi. Berbagai kebijakan dan terobosan dalam meningkatkan perekonomian, terus digalakkan. 

Dari beberapa program yang digencarkan, salah satunya Program Lapak Ganjar, yang mewadahi pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terpilih. Lalu, didorongnya sertifikasi halal bagi pemilik UMKM agar naik kelas, serta menyerap banyak tenaga kerja.

Di lain sisi, dilakukan juga upaya mencari solusi permodalan bagi para pelaku usaha yang tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman, serta mendorong pemerintah membeli produk lokal. Bahkan, Jateng juga diupayakan menjadi kawasan Industri, lalu ditingkatkannya investasi dengan layanan yang mudah-cepat-murah. Sektor ekonomi kreatif dan digital juga terus dikembangkan, dengan meluncurkan Hetero Space dan menggandeng marketplace.

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan menyebutkan, beberapa faktor pertumbuhan ekonomi Jateng, pada triwulan 2-2023, diperngaruhi beberapa hal, seperti, kuatnya pertumbuhan ekonomi milik negara mitra dagang Jawa Tengah, seperti Amerika, China, dan Jerman. Di sisi lain, momen mudik lebaran juga membuat inflasi di Jateng cukup terjaga, dengan harga kebutuhan pokok yang cenderung terkendali.

"Adanya momentum Idulfitri dan Iduladha, memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Ini tergambar dari penyediaan akomodasi dan makan minum, yang tumbuh 10,45 persen," paparnya saat pers rilis Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2023, secara daring, Senin (7/8/2023). 

Dadang menambahkan, Perekonomian Jawa Tengah pada Triwulan II tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 421,28 triliun. Sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 275,01 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Jateng yang mencapai 5,23 persen pada Kuartal II 2023 ini, ditopang oleh berbagai bidang. Andil terbesar sebesar 10,45 persen, disumbangkan oleh penyediaan akomodasi dan makan minum. Selanjutnya, administrasi pemerintah sebesar 9,99 persen, serta informasi dan komunikasi menyumbang sebesar 9,91 persen.

Kepala BPS Jateng menyebut, pertumbuhan positif ini perlu diapresiasi, mengingat kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil. Serta adanya ramalan International Monetary Fund (IMF), terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

"Kalau kita lihat di triwulan 2 (tahun) 2023, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,23 persen, ini lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional, yang (nilainya) 5,17 persen. Meskipun tidak lebih tinggi dibanding YoY triwulan 2 (tahun) 2022, namun ini capaian yang patut diapresiasi, mengingat kondisi ketidakpastian perekonomian global," paparnya.

Sementara itu, dibanding dengan kinerja pada Triwulan I-2023, ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II-2023, tumbuh sebesar 1,61 persen (quarter to quarter), serta mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,14 persen (cumulative to cumulative).


Bagikan :

SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, mencatat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II 2023  sebesar 5,23 persen (Year on Year/YoY). Angka ini lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Peningkatan ini, tidak lepas dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, melalui berbagai program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi. 

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah mengupayakan berbagai inovasi, agar masyarakat dapat berkontribusi dalam roda ekonomi. Berbagai kebijakan dan terobosan dalam meningkatkan perekonomian, terus digalakkan. 

Dari beberapa program yang digencarkan, salah satunya Program Lapak Ganjar, yang mewadahi pemasaran produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terpilih. Lalu, didorongnya sertifikasi halal bagi pemilik UMKM agar naik kelas, serta menyerap banyak tenaga kerja.

Di lain sisi, dilakukan juga upaya mencari solusi permodalan bagi para pelaku usaha yang tidak memenuhi syarat perbankan untuk mendapatkan pinjaman, serta mendorong pemerintah membeli produk lokal. Bahkan, Jateng juga diupayakan menjadi kawasan Industri, lalu ditingkatkannya investasi dengan layanan yang mudah-cepat-murah. Sektor ekonomi kreatif dan digital juga terus dikembangkan, dengan meluncurkan Hetero Space dan menggandeng marketplace.

Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan menyebutkan, beberapa faktor pertumbuhan ekonomi Jateng, pada triwulan 2-2023, diperngaruhi beberapa hal, seperti, kuatnya pertumbuhan ekonomi milik negara mitra dagang Jawa Tengah, seperti Amerika, China, dan Jerman. Di sisi lain, momen mudik lebaran juga membuat inflasi di Jateng cukup terjaga, dengan harga kebutuhan pokok yang cenderung terkendali.

"Adanya momentum Idulfitri dan Iduladha, memberikan dampak positif bagi perekonomian Jateng. Ini tergambar dari penyediaan akomodasi dan makan minum, yang tumbuh 10,45 persen," paparnya saat pers rilis Pertumbuhan Ekonomi Jateng Triwulan II 2023, secara daring, Senin (7/8/2023). 

Dadang menambahkan, Perekonomian Jawa Tengah pada Triwulan II tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 421,28 triliun. Sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 275,01 triliun.

Pertumbuhan ekonomi Jateng yang mencapai 5,23 persen pada Kuartal II 2023 ini, ditopang oleh berbagai bidang. Andil terbesar sebesar 10,45 persen, disumbangkan oleh penyediaan akomodasi dan makan minum. Selanjutnya, administrasi pemerintah sebesar 9,99 persen, serta informasi dan komunikasi menyumbang sebesar 9,91 persen.

Kepala BPS Jateng menyebut, pertumbuhan positif ini perlu diapresiasi, mengingat kondisi perekonomian global yang sedang tidak stabil. Serta adanya ramalan International Monetary Fund (IMF), terkait melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

"Kalau kita lihat di triwulan 2 (tahun) 2023, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tumbuh 5,23 persen, ini lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional, yang (nilainya) 5,17 persen. Meskipun tidak lebih tinggi dibanding YoY triwulan 2 (tahun) 2022, namun ini capaian yang patut diapresiasi, mengingat kondisi ketidakpastian perekonomian global," paparnya.

Sementara itu, dibanding dengan kinerja pada Triwulan I-2023, ekonomi Jawa Tengah pada Triwulan II-2023, tumbuh sebesar 1,61 persen (quarter to quarter), serta mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,14 persen (cumulative to cumulative).


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu