SURAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam upayanya mendorong pengembangan UMKM, terus mengembangkan berbagai program. Beberapa di antaranya, yaitu pembangunan Hetero Space serta penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM.

Pengembangan Hetero Space bertujuan untuk menyejahterakan pelaku UMKM. Hetero Space merupakan creative hub (pusat kreatif) sebagai wadah belajar, mengenai berbagai kebutuhan pengetahuan UMKM sebelum menjual produknya.

“Kalau sudah belajar, mulai pembukuan, packaging (pengemasan), branding (pelabelan), bahkan ketika dia mau mempromokan produknya, itu dia harus belajar fotografi. Maka kita butuh semacam creative hub,” kata Gubernur dalam acara Flexing Lokal bareng Google dan YouTube yang diselenggarakan oleh Google Indonesia di Lokananta, Jalan Laweyan, Surakarta, Sabtu (12/8/2023).

Setelah mengembangkan pengetahuan, para pelaku usaha tentunya membutuhkan akses modal. Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga telah mempersiapkan program pemodalan usaha, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro dengan bunga hanya 3 persen per tahun. Dengan menggandeng Bank Jateng, akses modal ini dapat diwujudkan untuk membantu pengembangan usaha.

“Tugas kita, kemudian mendampingi. Terus kalau suku bunganya segini, kita tidak bisa. Terus kita mencoba mendampingi mereka. Beberapa kebijakan kita ambil, bisa lewat penurunan suku bunga,” kata Gubernur.

Komitmen Pemprov Jateng adalah menyejahterakan masyarakat serta memajukan UMKM. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Jateng meraih penghargaan sebagai penyalur KUR terbaik tingkat nasional. Pada tahun 2022, Jateng meraih penghargaan ini dengan nilai penyaluran sebanyak Rp.65,5 triliun. Data ini didapat dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, per 28 Desember 2022.

“Maka fungsi pemerintah sebenarnya, tinggal memfasilitasi agar mereka (pelaku UMKM) bisa berkembang,” kata Gubernur.

Atas berbagai upaya tersebut, saat ini UMKM Jateng dapat berkembang hingga ranah internasional. Dibuktikan dengan adanya ekspor ke Singapura, Jepang, hingga Eropa.

“Sementara ini kita jalankan, kita kurasi (kelola), mereka lolos, punya market (pasar) yang bagus, baik nasional maupun internasional,” pungkas Gubernur.

Saat ini, Jateng memiliki tiga  Hetero Space untuk mewadahi karya anak muda dan mengembangkan UMKM. Creative hub itu berada di Semarang, Solo, dan Banyumas. Ketiganya memiliki fokus pengembangan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kebutuhan di daerah tersebut. 

Hingga saat ini, Hetero Space di Jateng telah melibatkan ribuan anggota. Sudah ada 3.000 anggota bergabung, 13.000 pengunjung Hetero Space, 500 komunitas lokal, 300 program, 1.000 event, 15.000 UMKM, 2.500 startup, 100 perusahaan, serta 250.000 orang telah mendapat keuntungan.