Follow Us :              

Kebakaran di Pelabuhan Jongor Tegal, Gubernur : Bantu Kapal Tak Berasuransi, Evaluasi Pengelolaan Pelabuhan

  15 August 2023  |   10:00:00  |   dibaca : 975 
Kategori :
Bagikan :


Kebakaran di Pelabuhan Jongor Tegal, Gubernur : Bantu Kapal Tak Berasuransi, Evaluasi Pengelolaan Pelabuhan

15 August 2023 | 10:00:00 | dibaca : 975
Kategori :
Bagikan :

Foto : istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : istimewa (Humas Jateng)

TEGAL - Kebakaran terjadi di Pelabuhan Jongor, Tegal, Senin (13/8/2023). Sebanyak 52 kapal nelayan terbakar akibat kejadian tersebut. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pihaknya sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk meninjau serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Sampai pagi ini, Wali Kota Tegal terus meng-update (memperbarui kabar), tim dari Pemprov (Jateng) juga sudah kami turunkan ke lapangan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu," kata Gubernur di Semarang, Selasa (15/8).

Penanganan kebakaran terus dilakukan, Gubernur menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkot Tegal telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, terutama kepolisian dan pemadam kebakaran dalam penanganan peristiwa ini.

"Saya juga minta Wali Kota Tegal untuk mendata, termasuk mengecek apakah kapal yang terbakar itu diasuransikan. Kalau tidak, kita (Pemprov Jateng) berikan bantuan," jelasnya.

Gubernur menuturkan, kebakaran kapal di pelabuhan daerah Jateng, bukan yang pertama terjadi. Banyaknya kapal yang terbakar menjadi evaluasi, terkait pengelolaan pelabuhan. Menurutnya, pengelolaan tambat kapal yang berhimpitan dapat menyebabkan bencana kebakaran jadi cepat merambat. Untuk itu, Gubernur meminta semua pihak, termasuk pengelola pelabuhan untuk melakukan evaluasi.

"Di beberapa pelabuhan kita, memang kalau tidak kita atur model parkir kapalnya, potensi semacam ini akan terjadi. Maka kita minta para pengelola pelabuhan untuk mengatur, sehingga kalau terjadi musibah bisa diantisipasi," kata Gubernur.

Sampai saat ini, penyebab kebakaran kapal diduga akibat korsleting listrik pada salah satu kapal. Namun, untuk memastikannya, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Indikasi awal ada kapal korsleting, kemudian merembet ke kapal lainnya," jelasnya.


Bagikan :

TEGAL - Kebakaran terjadi di Pelabuhan Jongor, Tegal, Senin (13/8/2023). Sebanyak 52 kapal nelayan terbakar akibat kejadian tersebut. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Pihaknya sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk meninjau serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Sampai pagi ini, Wali Kota Tegal terus meng-update (memperbarui kabar), tim dari Pemprov (Jateng) juga sudah kami turunkan ke lapangan. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu," kata Gubernur di Semarang, Selasa (15/8).

Penanganan kebakaran terus dilakukan, Gubernur menyampaikan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkot Tegal telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, terutama kepolisian dan pemadam kebakaran dalam penanganan peristiwa ini.

"Saya juga minta Wali Kota Tegal untuk mendata, termasuk mengecek apakah kapal yang terbakar itu diasuransikan. Kalau tidak, kita (Pemprov Jateng) berikan bantuan," jelasnya.

Gubernur menuturkan, kebakaran kapal di pelabuhan daerah Jateng, bukan yang pertama terjadi. Banyaknya kapal yang terbakar menjadi evaluasi, terkait pengelolaan pelabuhan. Menurutnya, pengelolaan tambat kapal yang berhimpitan dapat menyebabkan bencana kebakaran jadi cepat merambat. Untuk itu, Gubernur meminta semua pihak, termasuk pengelola pelabuhan untuk melakukan evaluasi.

"Di beberapa pelabuhan kita, memang kalau tidak kita atur model parkir kapalnya, potensi semacam ini akan terjadi. Maka kita minta para pengelola pelabuhan untuk mengatur, sehingga kalau terjadi musibah bisa diantisipasi," kata Gubernur.

Sampai saat ini, penyebab kebakaran kapal diduga akibat korsleting listrik pada salah satu kapal. Namun, untuk memastikannya, pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Indikasi awal ada kapal korsleting, kemudian merembet ke kapal lainnya," jelasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu