Follow Us :              

Terus Tingkatkan Pelayanan, Penumpang Trans Jateng Makin Meningkat

  21 September 2023  |   11:00:00  |   dibaca : 4383 
Kategori :
Bagikan :


Terus Tingkatkan Pelayanan, Penumpang Trans Jateng Makin Meningkat

21 September 2023 | 11:00:00 | dibaca : 4383
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SEMARANG - Trans Jawa Tengah membuktikan eksistensinya sebagai salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat. Berdasarkan data Balai Transportasi Jateng, hingga Agustus 2023, jumlah penumpang Bus Trans Jateng telah mencapai 23.672.113 orang.

Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., melalui Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Agung Pramono, ATD., M.T., mengatakan, jumlah penumpang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2017 tercatat ada 724.320 penumpang. Selanjutnya, pada tahun 2018 jumlahnya meningkat hingga 2.238.590 orang, diikuti tahun 2019 yang juga melonjak sampai 3.437.459 penumpang.

Pada tahun 2020, jumlah penumpang menurun akibat adanya Pandemi Covid-19, yakni sebanyak 2.421.872 orang. Pada tahun 2021, jumlah penumpang kembali mengalami lonjakan hingga 3.439.532 penumpang, kemudian di tahun 2022, jumlahnya meningkat tajam mencapai 6.506.462 orang. Sementara pada tahun 2023 hingga bulan Agustus, tercatat jumlah penumpang mencapai  4.903.878 orang.

"Saat ini, kita memiliki 112 armada bus pada tujuh koridor. Yang saat ini terhitung padat, di koridor Semarang-Bawen. Tetapi itu fluktuatif, kadang mencapai 100 persen, kadang hanya 80 persen. Rata-rata penumpang terangkut setiap hari, di tahun 2023 sebanyak 5.247 orang," kata Agung saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (21/9/2023).

Upaya peningkatan pelayanan Trans Jateng yang terus dilakukan, salah satunya diwujudkan dengan adanya kemudahan pembayaran bagi masyarakat. Agung menjelaskan, penumpang dapat membayar transportasi tersebut secara tunai maupun non-tunai, seperti menggunakan Qris, E-money (uang elektronik) atau membeli tiket melalui aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Trans Jateng (Si Anteng).

"Aplikasi Si Anteng ini juga mempermudah masyarakat untuk mengetahui halte terdekat, estimasi kedatangan bus, dan posisi bus secara real time (langsung). Serta mengintegrasikan layanan dengan angkutan perkotaan, seperti Trans Semarang, Batik Solo Trans, dan Trans Banyumas," paparnya.

Trans Jateng juga memberikan pelayanan berupa program edutrip (wisata edukasi) bagi masyarakat. Selain itu, lanjut Agung, pihaknya mengakomodir masyarakat kelompok rentan. Salah satunya dengan menyediakan bus ramah disabilitas di koridor terbaru, Solo-Sukoharjo-Wonogiri, serta beberapa kemudahan lain, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan angkutan umum yang nyaman dan handal.

"Kami selalu berupaya memberikan, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya.

Agung menambahkan, jumlah pendapatan Trans Jateng juga terus meningkat seiring perkembangan waktu. Sejak digagas oleh Gubernur Jateng pada tahun 2017 sampai 2022, tercatat pendapatan Trans Jateng mencapai Rp 63.999.874.836,-. 

Pada tahun 2023 ini, pendapatan BRT Trans Jateng diproyeksikan mencapai Rp 22.500.000.000,-. Perkiraan penambahan pendapatan tersebut, sebagai dapar akibat Trans Jateng menambah koridor Solo-Wonogiri yang baru-baru ini beroperasi. Trayek tersebut saat ini sudah digunakan oleh sebanyak 48.844 penumpang.

"Karena Solo-Wonogiri itu baru 1,5 bulan beroperasi, (sehingga) diperkirakan, nanti pada akhir 2023, kita mendapatkan tambahan pendapatan," imbuhnya.

Lebih jauh, Agung menyampaikan, pihaknya terus berupaya agar Trans Jateng menjadi moda transportasi yang semakin diminati masyarakat. Tarif yang dikenakan kepada penumpang sebesar Rp4.000 untuk penumpang umum, serta Rp2.000 bagi penumpang buruh, pelajar, dan veteran.

"Kami mencoba, bagaimana mereka yang sudah rutinitas bekerja pabrik dan sebagainya, bisa memanfaatkan BRT kita," pungkasnya.


Bagikan :

SEMARANG - Trans Jawa Tengah membuktikan eksistensinya sebagai salah satu moda transportasi yang banyak diminati masyarakat. Berdasarkan data Balai Transportasi Jateng, hingga Agustus 2023, jumlah penumpang Bus Trans Jateng telah mencapai 23.672.113 orang.

Pj Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., melalui Kepala Balai Transportasi Jawa Tengah, Agung Pramono, ATD., M.T., mengatakan, jumlah penumpang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2017 tercatat ada 724.320 penumpang. Selanjutnya, pada tahun 2018 jumlahnya meningkat hingga 2.238.590 orang, diikuti tahun 2019 yang juga melonjak sampai 3.437.459 penumpang.

Pada tahun 2020, jumlah penumpang menurun akibat adanya Pandemi Covid-19, yakni sebanyak 2.421.872 orang. Pada tahun 2021, jumlah penumpang kembali mengalami lonjakan hingga 3.439.532 penumpang, kemudian di tahun 2022, jumlahnya meningkat tajam mencapai 6.506.462 orang. Sementara pada tahun 2023 hingga bulan Agustus, tercatat jumlah penumpang mencapai  4.903.878 orang.

"Saat ini, kita memiliki 112 armada bus pada tujuh koridor. Yang saat ini terhitung padat, di koridor Semarang-Bawen. Tetapi itu fluktuatif, kadang mencapai 100 persen, kadang hanya 80 persen. Rata-rata penumpang terangkut setiap hari, di tahun 2023 sebanyak 5.247 orang," kata Agung saat dikonfirmasi di kantornya, Kamis (21/9/2023).

Upaya peningkatan pelayanan Trans Jateng yang terus dilakukan, salah satunya diwujudkan dengan adanya kemudahan pembayaran bagi masyarakat. Agung menjelaskan, penumpang dapat membayar transportasi tersebut secara tunai maupun non-tunai, seperti menggunakan Qris, E-money (uang elektronik) atau membeli tiket melalui aplikasi Sistem Informasi Pelayanan Trans Jateng (Si Anteng).

"Aplikasi Si Anteng ini juga mempermudah masyarakat untuk mengetahui halte terdekat, estimasi kedatangan bus, dan posisi bus secara real time (langsung). Serta mengintegrasikan layanan dengan angkutan perkotaan, seperti Trans Semarang, Batik Solo Trans, dan Trans Banyumas," paparnya.

Trans Jateng juga memberikan pelayanan berupa program edutrip (wisata edukasi) bagi masyarakat. Selain itu, lanjut Agung, pihaknya mengakomodir masyarakat kelompok rentan. Salah satunya dengan menyediakan bus ramah disabilitas di koridor terbaru, Solo-Sukoharjo-Wonogiri, serta beberapa kemudahan lain, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menyediakan angkutan umum yang nyaman dan handal.

"Kami selalu berupaya memberikan, serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," imbuhnya.

Agung menambahkan, jumlah pendapatan Trans Jateng juga terus meningkat seiring perkembangan waktu. Sejak digagas oleh Gubernur Jateng pada tahun 2017 sampai 2022, tercatat pendapatan Trans Jateng mencapai Rp 63.999.874.836,-. 

Pada tahun 2023 ini, pendapatan BRT Trans Jateng diproyeksikan mencapai Rp 22.500.000.000,-. Perkiraan penambahan pendapatan tersebut, sebagai dapar akibat Trans Jateng menambah koridor Solo-Wonogiri yang baru-baru ini beroperasi. Trayek tersebut saat ini sudah digunakan oleh sebanyak 48.844 penumpang.

"Karena Solo-Wonogiri itu baru 1,5 bulan beroperasi, (sehingga) diperkirakan, nanti pada akhir 2023, kita mendapatkan tambahan pendapatan," imbuhnya.

Lebih jauh, Agung menyampaikan, pihaknya terus berupaya agar Trans Jateng menjadi moda transportasi yang semakin diminati masyarakat. Tarif yang dikenakan kepada penumpang sebesar Rp4.000 untuk penumpang umum, serta Rp2.000 bagi penumpang buruh, pelajar, dan veteran.

"Kami mencoba, bagaimana mereka yang sudah rutinitas bekerja pabrik dan sebagainya, bisa memanfaatkan BRT kita," pungkasnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu