Follow Us :              

Dukung Pelestarian Budaya Jawa, Pemprov Jateng Hibahkan Aset Tanah 17.640 m² untuk Kawasan Taman Balekambang

  25 July 2024  |   09:00:00  |   dibaca : 414 
Kategori :
Bagikan :


Dukung Pelestarian Budaya Jawa, Pemprov Jateng Hibahkan Aset Tanah 17.640 m² untuk Kawasan Taman Balekambang

25 July 2024 | 09:00:00 | dibaca : 414
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

SURAKARTA - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin meresmikan penataan kawasan Taman Balekambang, Kota Surakarta pada Kamis, 25 Juli 2024. 

Pj Gubernur berharap, Taman Balekambang sebagai salah satu cagar budaya bisa menjadi pusat pelestarian kebudayaan Jawa, taman rekreasi keluarga, dan hutan kota. 

Penataan taman yang berlangsung selama kurang lebih 17 bulan, dengan nilai kontrak mencapai Rp170,1 miliar ini, bertujuan untuk meningkatkan ruang terbuka hijau, sarana edukasi, dan hiburan masyarakat. 

“Kami berharap Pemkot Surakarta dapat mengelola sebaik mungkin, agar terjaga kualitas dan fungsinya bagi masyarakat," kata Pj Gubernur. 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh penataan kawasan Taman Balekambang yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. 

Dukungan itu diberikan dalam bentuk hibah aset berupa tanah seluas 17.640 m² dan bangunan 880 m², yang digunakan untuk tempat edukasi Mina Padi (kombinasi antara pertanian dan budidaya ikan), serta sejumlah objek lainnya.

"Terima kasih kepada PUPR, telah melaksanakan pembangunan yang megah, di kawasan dengan luas kurang lebih 12 ribu hektare. Penataan ini berupa pembangunan gedung pertunjukan, Java Inovation Center, Pendopo Kedatangan, Amphitheater, dan Mina Padi," katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan, Taman Balekambang memiliki nilai sejarah yang harus dilestarikan. Selain pernah dijadikan sebagai tempat pemandian putri keraton, taman ini juga menjadi lokasi bermain kelompok lawak Srimulat yang legendaris.

"Luasnya 12,8 hektare. Tadi saya sudah melihat gedung pertemuan (dan pertunjukan), yang representatif. (Bangunan) yang lama sudah dirobohkan," katanya.

Taman Balekambang juga masih terjaga keasriannya dengan banyaknya pohon berusia ratusan tahun. Ia menyebutkan, sangat tepat jika lokasi tersebut dijadikan taman hijau, tempat rekreasi, edukasi, serta pengembangan budaya dan seni.

Harapannya, kelestarian ekologis dan seni budaya yang ada di taman tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. 

Taman ini juga didorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta meningkatkan perekonomian. Salah satunya dengan menyediakan tempat khusus bagi para pelaku UMKM yang ingin menjajakan produknya.

Wapres berpesan agar Taman Balekambang dioptimalkan menjadi pusat aktivitas warga, mulai dari kegiatan sosial, olahraga, kesenian, dan budaya. Selain itu, UMKM juga harus dilibatkan dalam pengisian gerai-gerai yang ada. 

"Saya mengajak untuk berkolaborasi dan bersinergi, dalam pemanfaatan taman ini. Ke depan, pembangunan infrastruktur hijau serupa perlu terus dipacu di berbagai kota di Indonesia. Hal ini tentu memerlukan perencanaan dan sinergi antara pusat dan daerah," jelasnya.

Sebagai informasi, Taman Balekambang didirikan pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai bentuk kasih sayang kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah. Taman itu awalnya digunakan sebagai pemandian putri Keraton Mangkunegaran dan taman botani, yang tidak dibuka untuk umum.

Dalam perkembangannya, taman tersebut kemudian dibuka untuk umum oleh KGPAA Mangkunegara VIII, dan sejak saat itu mulai diselenggarakan berbagai kesenian rakyat. Selanjutnya di tahun 2008, Taman Balekambang direvitalisasi dan mulai difungsikan sebagai taman seni budaya, taman botani, sarana edukasi, dan taman rekreasi.


Bagikan :

SURAKARTA - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin meresmikan penataan kawasan Taman Balekambang, Kota Surakarta pada Kamis, 25 Juli 2024. 

Pj Gubernur berharap, Taman Balekambang sebagai salah satu cagar budaya bisa menjadi pusat pelestarian kebudayaan Jawa, taman rekreasi keluarga, dan hutan kota. 

Penataan taman yang berlangsung selama kurang lebih 17 bulan, dengan nilai kontrak mencapai Rp170,1 miliar ini, bertujuan untuk meningkatkan ruang terbuka hijau, sarana edukasi, dan hiburan masyarakat. 

“Kami berharap Pemkot Surakarta dapat mengelola sebaik mungkin, agar terjaga kualitas dan fungsinya bagi masyarakat," kata Pj Gubernur. 

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung penuh penataan kawasan Taman Balekambang yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. 

Dukungan itu diberikan dalam bentuk hibah aset berupa tanah seluas 17.640 m² dan bangunan 880 m², yang digunakan untuk tempat edukasi Mina Padi (kombinasi antara pertanian dan budidaya ikan), serta sejumlah objek lainnya.

"Terima kasih kepada PUPR, telah melaksanakan pembangunan yang megah, di kawasan dengan luas kurang lebih 12 ribu hektare. Penataan ini berupa pembangunan gedung pertunjukan, Java Inovation Center, Pendopo Kedatangan, Amphitheater, dan Mina Padi," katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin mengatakan, Taman Balekambang memiliki nilai sejarah yang harus dilestarikan. Selain pernah dijadikan sebagai tempat pemandian putri keraton, taman ini juga menjadi lokasi bermain kelompok lawak Srimulat yang legendaris.

"Luasnya 12,8 hektare. Tadi saya sudah melihat gedung pertemuan (dan pertunjukan), yang representatif. (Bangunan) yang lama sudah dirobohkan," katanya.

Taman Balekambang juga masih terjaga keasriannya dengan banyaknya pohon berusia ratusan tahun. Ia menyebutkan, sangat tepat jika lokasi tersebut dijadikan taman hijau, tempat rekreasi, edukasi, serta pengembangan budaya dan seni.

Harapannya, kelestarian ekologis dan seni budaya yang ada di taman tersebut bisa menjadi daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. 

Taman ini juga didorong untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta meningkatkan perekonomian. Salah satunya dengan menyediakan tempat khusus bagi para pelaku UMKM yang ingin menjajakan produknya.

Wapres berpesan agar Taman Balekambang dioptimalkan menjadi pusat aktivitas warga, mulai dari kegiatan sosial, olahraga, kesenian, dan budaya. Selain itu, UMKM juga harus dilibatkan dalam pengisian gerai-gerai yang ada. 

"Saya mengajak untuk berkolaborasi dan bersinergi, dalam pemanfaatan taman ini. Ke depan, pembangunan infrastruktur hijau serupa perlu terus dipacu di berbagai kota di Indonesia. Hal ini tentu memerlukan perencanaan dan sinergi antara pusat dan daerah," jelasnya.

Sebagai informasi, Taman Balekambang didirikan pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII sebagai bentuk kasih sayang kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah. Taman itu awalnya digunakan sebagai pemandian putri Keraton Mangkunegaran dan taman botani, yang tidak dibuka untuk umum.

Dalam perkembangannya, taman tersebut kemudian dibuka untuk umum oleh KGPAA Mangkunegara VIII, dan sejak saat itu mulai diselenggarakan berbagai kesenian rakyat. Selanjutnya di tahun 2008, Taman Balekambang direvitalisasi dan mulai difungsikan sebagai taman seni budaya, taman botani, sarana edukasi, dan taman rekreasi.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu