Follow Us :              

Peresmian Pabrik Anoda Baterai Litium di KEK Kendal, Lapangan Kerja di Jateng Makin Terbuka

  07 August 2024  |   08:45:00  |   dibaca : 148 
Kategori :
Bagikan :


Peresmian Pabrik Anoda Baterai Litium di KEK Kendal, Lapangan Kerja di Jateng Makin Terbuka

07 August 2024 | 08:45:00 | dibaca : 148
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ebron (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Ebron (Humas Jateng)

KENDAL – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meresmikan Pabrik Anoda PT Indonesia BTR New Energi Materials di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur menyampaikan, banyaknya investor yang masuk dan menanamkan modalnya di Jateng membuat lapangan pekerjaan menjadi semakin terbuka.

Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan di kawasan industri. Harapannya, hal ini mampu meningkatkan daya saing industri, menarik para investor, membuka lapangan kerja, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah maupun negara.

Diketahui, PT Indonesia BTR New Energi Materials akan menginvestasikan dana sebesar Rp3,2 triliun di KEK Kendal. Tercatat hingga triwulan II tahun 2024, investasi tersebut sudah terealisasi sebanyak Rp608,5 miliar.

Sebagai informasi, pembangunan Pabrik Anoda hanya memakan waktu 10 bulan sejak penandatanganannya di Beijing. Terkait kapasitas produksi, pabrik tersebut mampu memproduksi 80 ribu ton material per tahunnya, dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 1.800 orang, pada saat pabrik beroperasi.

Presiden berharap, pabrik tersebut mampu memproduksi 80 ribu ton material Anoda per tahun di tahap berikutnya, yang setara dengan 1,5 juta mobil listrik.

“Sangat besar sekali, apalagi kalau ditambah dengan 80 ribu ton produksi di industri ini, berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya. Sebuah jumlah yang sangat besar, sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar, baik EV (electric vehicle) baterai maupun kendaraan listriknya,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Presiden menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, dengan memanfaatkan sumber daya lokal, seperti nikel, kobalt, dan mangan. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia di pasar baterai litium dan kendaraan listrik global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartato mengemukakan, keberadaan KEK Kendal memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 42%. Sementara  pemasukan per kapita Kendal, tercatat sudah mencapai Rp52 juta per tahun. 

“Lahan 1.000 hektare sudah hampir habis, sehingga akan dilakukan ekspansi berikutnya, (ke lahan) 1.200 hektare. Tentu tinggal nanti fasilitas pelabuhannya, agar logistiknya bisa berjalan. Nah, bersama dengan KEK Kendal, pantai utara ini memang menjadi penggerak ekonomi di Pulau Jawa,” tuturnya.


Bagikan :

KENDAL – Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meresmikan Pabrik Anoda PT Indonesia BTR New Energi Materials di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal pada Rabu, 7 Agustus 2024.

Pada kesempatan itu, Pj Gubernur menyampaikan, banyaknya investor yang masuk dan menanamkan modalnya di Jateng membuat lapangan pekerjaan menjadi semakin terbuka.

Maka dari itu, pihaknya berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan di kawasan industri. Harapannya, hal ini mampu meningkatkan daya saing industri, menarik para investor, membuka lapangan kerja, serta memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi daerah maupun negara.

Diketahui, PT Indonesia BTR New Energi Materials akan menginvestasikan dana sebesar Rp3,2 triliun di KEK Kendal. Tercatat hingga triwulan II tahun 2024, investasi tersebut sudah terealisasi sebanyak Rp608,5 miliar.

Sebagai informasi, pembangunan Pabrik Anoda hanya memakan waktu 10 bulan sejak penandatanganannya di Beijing. Terkait kapasitas produksi, pabrik tersebut mampu memproduksi 80 ribu ton material per tahunnya, dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 1.800 orang, pada saat pabrik beroperasi.

Presiden berharap, pabrik tersebut mampu memproduksi 80 ribu ton material Anoda per tahun di tahap berikutnya, yang setara dengan 1,5 juta mobil listrik.

“Sangat besar sekali, apalagi kalau ditambah dengan 80 ribu ton produksi di industri ini, berarti akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahunnya. Sebuah jumlah yang sangat besar, sehingga kita akan menjadi pemasok terbesar, baik EV (electric vehicle) baterai maupun kendaraan listriknya,” ucapnya saat memberikan sambutan.

Presiden menegaskan, pemerintah berkomitmen untuk membangun ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, dengan memanfaatkan sumber daya lokal, seperti nikel, kobalt, dan mangan. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia di pasar baterai litium dan kendaraan listrik global.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartato mengemukakan, keberadaan KEK Kendal memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 42%. Sementara  pemasukan per kapita Kendal, tercatat sudah mencapai Rp52 juta per tahun. 

“Lahan 1.000 hektare sudah hampir habis, sehingga akan dilakukan ekspansi berikutnya, (ke lahan) 1.200 hektare. Tentu tinggal nanti fasilitas pelabuhannya, agar logistiknya bisa berjalan. Nah, bersama dengan KEK Kendal, pantai utara ini memang menjadi penggerak ekonomi di Pulau Jawa,” tuturnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu