Follow Us :              

Peringati Hari Santri Nasional, Pj Gubernur Minta Santri Lanjutkan Perjuangan Para Ulama Terdahulu

  22 October 2024  |   07:00:00  |   dibaca : 280 
Kategori :
Bagikan :


Peringati Hari Santri Nasional, Pj Gubernur Minta Santri Lanjutkan Perjuangan Para Ulama Terdahulu

22 October 2024 | 07:00:00 | dibaca : 280
Kategori :
Bagikan :

Foto : Vivi (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Vivi (Humas Jateng)

BLORA - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., berpesan agar para santri mampu melanjutkan perjuangan para ulama dan pendahulunya untuk memajukan bangsa Indonesia.

"Hari Santri ini, kita jadikan momentum untuk terus mengenang, meneladani, dan mengikuti para pejuang terdahulu yang berjuang mempertahankan kemerdekaan RI," ucapnya usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Kridosono, Kabupaten Blora pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Pj Gubernur menilai, santri memiliki peran penting dalam melanjutkan perjuangan para kiai dan ulama terdahulu untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, serta menyejahterakan masyarakat.

Ia menambahkan, sejumlah sosok penting dalam perjalanan bangsa ini memiliki latar belakang sebagai santri, bahkan tokoh-tokoh yang menjabat sebagai presiden, seperti Abdurrahman Wahid dan wakil presiden, yakni Ma'ruf Amin. Selain itu, posisi menteri dan pejabat negara juga banyak diisi oleh orang-orang yanng pernah menjadi seorang santri.

"Harapannya, para santri akan terus meneladani dan berjuang mengisi apa yang menjadi harapan pejuang terdahulu. Banyak santri yang sudah berhasil dalam mengisi kemerdekaan," ujarnya.

Pj Gubernur berharap, para santri juga mampu menjawab tantangan dunia. Oleh sebab itu, mereka didorong untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berpikir kritis dan kreatif, serta memegang teguh kepercayaan /akidah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, Musta'in Ahmad menyatakan, perjuangan para santri untuk memajukan Indonesia dan menjaga NKRI dapat dilakukan dengan banyak cara, yang tentunya sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi.

"Kalau dulu santri berjuang mengangkat senjata, sekarang mengangkat pena untuk merengkuh masa depan, dengan menyambung nilai juang yang sudah dirintis pendahulu dan kiai kita," katanya.

Salah seorang santri dari Pondok Pesantren Safinatun Najah, Tunjungan, Kabupaten Blora, Reza menyatakan, ia siap untuk melanjutkan perjuangan para santri, kiai, dan ulama terdahulu. 

"Santri itu tersebar di seluruh pulau. Esensi santri adalah menjaga NKRI, cinta negara, (karena) hubbul wathon minal iman (cinta tanah air, sebagian dari iman)," ujarnya.


Bagikan :

BLORA - Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana A.S., M.M., berpesan agar para santri mampu melanjutkan perjuangan para ulama dan pendahulunya untuk memajukan bangsa Indonesia.

"Hari Santri ini, kita jadikan momentum untuk terus mengenang, meneladani, dan mengikuti para pejuang terdahulu yang berjuang mempertahankan kemerdekaan RI," ucapnya usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 Tingkat Provinsi Jawa Tengah di Lapangan Kridosono, Kabupaten Blora pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Pj Gubernur menilai, santri memiliki peran penting dalam melanjutkan perjuangan para kiai dan ulama terdahulu untuk mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, serta menyejahterakan masyarakat.

Ia menambahkan, sejumlah sosok penting dalam perjalanan bangsa ini memiliki latar belakang sebagai santri, bahkan tokoh-tokoh yang menjabat sebagai presiden, seperti Abdurrahman Wahid dan wakil presiden, yakni Ma'ruf Amin. Selain itu, posisi menteri dan pejabat negara juga banyak diisi oleh orang-orang yanng pernah menjadi seorang santri.

"Harapannya, para santri akan terus meneladani dan berjuang mengisi apa yang menjadi harapan pejuang terdahulu. Banyak santri yang sudah berhasil dalam mengisi kemerdekaan," ujarnya.

Pj Gubernur berharap, para santri juga mampu menjawab tantangan dunia. Oleh sebab itu, mereka didorong untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu berpikir kritis dan kreatif, serta memegang teguh kepercayaan /akidah.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jateng, Musta'in Ahmad menyatakan, perjuangan para santri untuk memajukan Indonesia dan menjaga NKRI dapat dilakukan dengan banyak cara, yang tentunya sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi.

"Kalau dulu santri berjuang mengangkat senjata, sekarang mengangkat pena untuk merengkuh masa depan, dengan menyambung nilai juang yang sudah dirintis pendahulu dan kiai kita," katanya.

Salah seorang santri dari Pondok Pesantren Safinatun Najah, Tunjungan, Kabupaten Blora, Reza menyatakan, ia siap untuk melanjutkan perjuangan para santri, kiai, dan ulama terdahulu. 

"Santri itu tersebar di seluruh pulau. Esensi santri adalah menjaga NKRI, cinta negara, (karena) hubbul wathon minal iman (cinta tanah air, sebagian dari iman)," ujarnya.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu