Foto : Rinto (Humas Jateng)
Foto : Rinto (Humas Jateng)
BOYOLALI – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengajak para ulama untuk ikut membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kerusakan lingkungan. Sebab, pendekatan agama juga diperlukan untuk menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Hal itu disampaikannya saat membuka Jambore Dakwah Mualaf dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Mualaf Center Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2025 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali pada Jumat, 14 Februari 2025.
“Dampak kerusakan lingkungan, menurut saya ada di dunia maupun akhirat, karena orang yang merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan itu, menyusahkan orang lain. Di sinilah peran para penceramah, kiai, ulama, dan mubalig untuk menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, khususnya umat muslim " ucapnya.
Oleh karena itu, ajakan untuk menjaga lingkungan juga perlu digaungkan oleh para ulama maupun mubalig atau orang yang menyampaikan ajaran agama Islam. Dengan begitu, harapannya masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya mencegah kerusakan lingkungan.
Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan apresiasi atas diadakannya kegiatan Jambore Dakwah dan Rakornas Mualaf Center yang dilaksanakan pada tanggal 14-16 Februari 2025. Harapannya, pertemuan yang diikuti sekitar 564 mualaf dan perwakilan dari MUI se-Indonesia ini, bisa menjadi wadah untuk bersilaturahmi dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan yang dihadapi oleh para mualaf.
Pembukaan Jambore Dakwah dan Rakornas tersebut, juga dihadiri oleh Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad; dan berbagai organisasi kemasyarakatan.
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, berharap dengan adanya Mualaf Center MUI ini, pembinaan yang dilakukan kepada para mualaf menjadi lebih baik, terarah, dan sistematis.
BOYOLALI – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengajak para ulama untuk ikut membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan kerusakan lingkungan. Sebab, pendekatan agama juga diperlukan untuk menumbuhkan kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Hal itu disampaikannya saat membuka Jambore Dakwah Mualaf dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Mualaf Center Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2025 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali pada Jumat, 14 Februari 2025.
“Dampak kerusakan lingkungan, menurut saya ada di dunia maupun akhirat, karena orang yang merusak lingkungan dan membuang sampah sembarangan itu, menyusahkan orang lain. Di sinilah peran para penceramah, kiai, ulama, dan mubalig untuk menyampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, khususnya umat muslim " ucapnya.
Oleh karena itu, ajakan untuk menjaga lingkungan juga perlu digaungkan oleh para ulama maupun mubalig atau orang yang menyampaikan ajaran agama Islam. Dengan begitu, harapannya masyarakat menjadi semakin sadar akan pentingnya mencegah kerusakan lingkungan.
Pada kesempatan itu, Sekda menyampaikan apresiasi atas diadakannya kegiatan Jambore Dakwah dan Rakornas Mualaf Center yang dilaksanakan pada tanggal 14-16 Februari 2025. Harapannya, pertemuan yang diikuti sekitar 564 mualaf dan perwakilan dari MUI se-Indonesia ini, bisa menjadi wadah untuk bersilaturahmi dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan yang dihadapi oleh para mualaf.
Pembukaan Jambore Dakwah dan Rakornas tersebut, juga dihadiri oleh Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad; dan berbagai organisasi kemasyarakatan.
Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Darodji, berharap dengan adanya Mualaf Center MUI ini, pembinaan yang dilakukan kepada para mualaf menjadi lebih baik, terarah, dan sistematis.
Berita Terbaru