SEMARANG - Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Tengah tentang Pesantren sudah masuk pada tahap akhir. Finalisasi telah dilakukan, tinggal menunggu persetujuan dari Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.

Adanya Pergub Pesantren merupakan salah satu bentuk perhatian Pemprov Jateng pada pendidikan keagamaan. Wagub berharap masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya Pergub tersebut.

"Pergub Pesantren itu sudah kita finalisasi, tinggal minta persetujuan dari Pak Gubernur. Insyaallah nanti akan segera keluar dan bisa dirasakan (manfaatnya) oleh masyarakat, khususnya pesantren," ucap Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, usai mengikuti salat tarawih dan peringatan Nuzulul Quran di Masjid Uwais Al-Qarni, BSB, Kota Semarang pada Jumat, 21 Maret 2025 malam.

Pergub Pesantren merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2023 tentang Fasilitasi dan Sinergitas Pengembangan Pesantren. 

Wagub menyampaikan, pendidikan keagamaan harus menjadi perhatian. Selain dapat memberikan warna sesuai dengan visi pembangunan, pendidikan keagamaan juga menjadi dasar dalam pembangunan karakter generasi bangsa.

Pergub Pesantren nantinya dapat menjadi salah satu acuan atau pedoman bagi pendidikan keagamaan di Jawa Tengah. Dengan begitu, harapannya akan terbentuk individu-individu unggul di berbagai bidang yang berpegang teguh pada agama.  

Selain itu, juga memberikan dukungan kepada pesantren untuk meningkatkan penyelenggaraan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, sesuai dengan amanah perundang-undangan.

"Melalui Pergub ini, kita mengapresiasi pondok pesantren, dan tentu di sana ada anggaran pendidikan untuk pesantren dan diniyah," ucap Wagub.