Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG – Para pemudik yang hendak masuk atau melintas di Jawa Tengah diminta untuk tetap waspada, lantaran hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan masih berpotensi terjadi selama sepekan ke depan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Jawa Tengah secara umum sudah melandai. Curah hujan mulai menurun dibandingkan beberapa pekan lalu. Akan tetapi, masih ada kemungkinan sewaktu-waktu dapat terjadi hujan dengan intensitas lebat, sangat lebat, atau ekstrem dengan durasi singkat.
"Itulah yang terus kami monitor, dan akan kami sampaikan, potensi (terjadinya hujan) itu kurang lebih 2-3 hari sebelumnya," ucapnya di sela audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kota Semarang pada Minggu, 23 Maret 2025.
Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada 23-27 Maret 2025. Wilayah Jateng bagian tengah, tepatnya di sekitar pegunungan, diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada periode dasarian III (rentang waktu 10 hari, tanggal 21-akhir bulan) Maret sampai dasarian I (tanggal 1-10) April 2025.
Sementara itu, banjir rob di sebagian wilayah pantura diprediksi juga akan terjadi pada 29 Maret 2025.
"Kami mengimbau masyarakat, (untuk) terus memonitor perkembangan informasi cuaca, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG. Di situ ada cuaca di jalur mudik dan cuaca di setiap desa," ucap Ka BMKG.
Ia menambahkan, kondisi cuaca masih sangat dinamis sehingga jika ada perubahan akan secara otomatis ter-update melalui aplikasi BMKG.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG tersebut maka pada puncak arus mudik, yakni 26-28 Maret 2025, dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Ia menambahkan, langkah-langkah antisipasi sudah disiapkan oleh personel gabungan yang bertugas di lapangan maupun ada di pos terpadu pemantauan arus mudik.
"Jateng merupakan tujuan dan lintasan mudik, tentu di jalur-jalur tertentu akan kami peringatkan," katanya.
Gubernur juga menyampaikan meskipun hujan lebat diperkirakan akan terjadi, akan tetapi operasi modifikasi cuaca baru akan diterapkan jika perubahan cuaca dirasa mengganggu aktivitas masyarakat dalam merayakan Hari Lebaran.
"(Modifikasi cuaca) sementara belum. Kan sudah mulai landai, kecuali hujan terus tidak berhenti-henti, mengganggu Lebaran, akan kita lakukan. Insyaallah tidak ada," kata Gubernur.
Selain memberikan informasi secara berkala, antisipasi terkait dampak curah ekstrem atau curah hujan tinggi juga akan dilakukan. Tim gabungan dari tingkat provinsi sampai desa juga disiagakan selama arus mudik-balik Lebaran 2025 dan perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H.
"Kita sudah membentuk desa tanggap bencana. Jadi, di masing-masing desa ini sudah ada Tagana (taruna siaga bencana), bahkan (relawan) disabilitas juga (turut berpartisipasi), dan sudah dijadikan role model di provinsi lain," ucap Gubernur.
SEMARANG – Para pemudik yang hendak masuk atau melintas di Jawa Tengah diminta untuk tetap waspada, lantaran hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan masih berpotensi terjadi selama sepekan ke depan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kondisi cuaca di Jawa Tengah secara umum sudah melandai. Curah hujan mulai menurun dibandingkan beberapa pekan lalu. Akan tetapi, masih ada kemungkinan sewaktu-waktu dapat terjadi hujan dengan intensitas lebat, sangat lebat, atau ekstrem dengan durasi singkat.
"Itulah yang terus kami monitor, dan akan kami sampaikan, potensi (terjadinya hujan) itu kurang lebih 2-3 hari sebelumnya," ucapnya di sela audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., di Kota Semarang pada Minggu, 23 Maret 2025.
Ia menjelaskan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah pada 23-27 Maret 2025. Wilayah Jateng bagian tengah, tepatnya di sekitar pegunungan, diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada periode dasarian III (rentang waktu 10 hari, tanggal 21-akhir bulan) Maret sampai dasarian I (tanggal 1-10) April 2025.
Sementara itu, banjir rob di sebagian wilayah pantura diprediksi juga akan terjadi pada 29 Maret 2025.
"Kami mengimbau masyarakat, (untuk) terus memonitor perkembangan informasi cuaca, melalui aplikasi mobile phone Info BMKG. Di situ ada cuaca di jalur mudik dan cuaca di setiap desa," ucap Ka BMKG.
Ia menambahkan, kondisi cuaca masih sangat dinamis sehingga jika ada perubahan akan secara otomatis ter-update melalui aplikasi BMKG.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG tersebut maka pada puncak arus mudik, yakni 26-28 Maret 2025, dimungkinkan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Ia menambahkan, langkah-langkah antisipasi sudah disiapkan oleh personel gabungan yang bertugas di lapangan maupun ada di pos terpadu pemantauan arus mudik.
"Jateng merupakan tujuan dan lintasan mudik, tentu di jalur-jalur tertentu akan kami peringatkan," katanya.
Gubernur juga menyampaikan meskipun hujan lebat diperkirakan akan terjadi, akan tetapi operasi modifikasi cuaca baru akan diterapkan jika perubahan cuaca dirasa mengganggu aktivitas masyarakat dalam merayakan Hari Lebaran.
"(Modifikasi cuaca) sementara belum. Kan sudah mulai landai, kecuali hujan terus tidak berhenti-henti, mengganggu Lebaran, akan kita lakukan. Insyaallah tidak ada," kata Gubernur.
Selain memberikan informasi secara berkala, antisipasi terkait dampak curah ekstrem atau curah hujan tinggi juga akan dilakukan. Tim gabungan dari tingkat provinsi sampai desa juga disiagakan selama arus mudik-balik Lebaran 2025 dan perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 H.
"Kita sudah membentuk desa tanggap bencana. Jadi, di masing-masing desa ini sudah ada Tagana (taruna siaga bencana), bahkan (relawan) disabilitas juga (turut berpartisipasi), dan sudah dijadikan role model di provinsi lain," ucap Gubernur.
Berita Terbaru