Follow Us :              

Kumpulkan 7.810 Kades, Gubernur Gelar Sekolah Antikorupsi Jateng

  28 April 2025  |   00:00:00  |   dibaca : 207 
Kategori :
Bagikan :


Kumpulkan 7.810 Kades, Gubernur Gelar Sekolah Antikorupsi Jateng

28 April 2025 | 00:00:00 | dibaca : 207
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

SEMARANG - Sebanyak 7.810 kepala desa di seluruh Jawa Tengah akan berkumpul di Kota Semarang, untuk mengikuti Sekolah Antikorupsi yang diinisiasi oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.

Sekolah Antikorupsi dengan tagline "Ngopeni Nglakoni Desa Tanpo Korupsi" itu akan digelar di GOR Indoor Kompleks Stadion Jatidiri Kota Semarang pada Selasa, 29 April 2025.

Gubernur mengatakan, kegiatan ini penting bagi orang nomor satu di desa atau kepala desa yang ada di seluruh Jawa Tengah. Dalam memimpin desa, mereka harus mengetahui dan memahami aturan-aturan pokok sehingga tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

"Kita akan kumpulkan kades (kepala desa). Ini sebagai upaya preventif (pencegahan) dan preemtif (pengawasan) terkait tindak pidana korupsi," ucapnya di Kota Semarang pada Senin, 28 April 2025.

Dalam acara itu, seluruh kades akan diberikan pembekalan terkait pembangunan, khususnya di pedesaan sehingga anggaran yang dimiliki dapat digunakan dengan tepat sasaran dan tidak melanggar aturan.

Dalam acara yang diinisasi oleh Gubernur Jateng ini, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fitroh Rohcahyanto, akan menjadi keynote speaker. Semantara itu, narasumber acara adalah Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol. Arif Budiman, S.I.K., M.H.; Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jateng, Tri Handoyo; dan Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Jateng, Sugeng. Kemudian, moderator acara adalah Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah, Siti Farida.

"Kita undang dari KPK, Ombudsman, Kejaksaan, Kepolisian, dan BPKP. Berikan pembekalan pada para kades dalam (melakukan) pembangunan yang taat aturan," ucap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur menekankan bahwa pembangunan desa-desa di Jawa Tengah harus maksimal. Sebab, desa dinilai bisa menjadi pusat perekonomian. Terlebih lagi banyak potensi yang dapat dikembangkan di masing-masing daerah.

Acara Sekolah Antikorupsi yang akan dimulai pukul 08.00 WIB pada Selasa, 29 April 2025 ini, juga akan disiarkan secara langsung melalui streaming di kanal youtube Pemprov Jateng.


Bagikan :

SEMARANG - Sebanyak 7.810 kepala desa di seluruh Jawa Tengah akan berkumpul di Kota Semarang, untuk mengikuti Sekolah Antikorupsi yang diinisiasi oleh Gubernur Jateng, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K.

Sekolah Antikorupsi dengan tagline "Ngopeni Nglakoni Desa Tanpo Korupsi" itu akan digelar di GOR Indoor Kompleks Stadion Jatidiri Kota Semarang pada Selasa, 29 April 2025.

Gubernur mengatakan, kegiatan ini penting bagi orang nomor satu di desa atau kepala desa yang ada di seluruh Jawa Tengah. Dalam memimpin desa, mereka harus mengetahui dan memahami aturan-aturan pokok sehingga tidak melanggar ketentuan perundang-undangan.

"Kita akan kumpulkan kades (kepala desa). Ini sebagai upaya preventif (pencegahan) dan preemtif (pengawasan) terkait tindak pidana korupsi," ucapnya di Kota Semarang pada Senin, 28 April 2025.

Dalam acara itu, seluruh kades akan diberikan pembekalan terkait pembangunan, khususnya di pedesaan sehingga anggaran yang dimiliki dapat digunakan dengan tepat sasaran dan tidak melanggar aturan.

Dalam acara yang diinisasi oleh Gubernur Jateng ini, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Fitroh Rohcahyanto, akan menjadi keynote speaker. Semantara itu, narasumber acara adalah Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol. Arif Budiman, S.I.K., M.H.; Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jateng, Tri Handoyo; dan Jaksa Fungsional Kejaksaan Tinggi Jateng, Sugeng. Kemudian, moderator acara adalah Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah, Siti Farida.

"Kita undang dari KPK, Ombudsman, Kejaksaan, Kepolisian, dan BPKP. Berikan pembekalan pada para kades dalam (melakukan) pembangunan yang taat aturan," ucap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur menekankan bahwa pembangunan desa-desa di Jawa Tengah harus maksimal. Sebab, desa dinilai bisa menjadi pusat perekonomian. Terlebih lagi banyak potensi yang dapat dikembangkan di masing-masing daerah.

Acara Sekolah Antikorupsi yang akan dimulai pukul 08.00 WIB pada Selasa, 29 April 2025 ini, juga akan disiarkan secara langsung melalui streaming di kanal youtube Pemprov Jateng.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu