Follow Us :              

Wakil Gubernur: Jawa Tengah Tidak Butuh Superman, tetapi Superteam

  10 June 2025  |   09:45:00  |   dibaca : 203 
Kategori :
Bagikan :


Wakil Gubernur: Jawa Tengah Tidak Butuh Superman, tetapi Superteam

10 June 2025 | 09:45:00 | dibaca : 203
Kategori :
Bagikan :

Foto : Medianto (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Medianto (Humas Jateng)

SEMARANG – “Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan forum untuk memperkuat kerja tim dalam membangun daerah. 

“Jawa Tengah tidak butuh superman, tetapi kita butuh superteam. Itu yang kita lakukan,” ucap Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di sela memberikan materi dalam salah satu sesi retret, di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa, 10 Juni 2025.

Ia menyebut, konsep retret ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, bahwa era birokrasi saat ini kita harus bisa bekerja bersama-sama dan saling menguatkan.

Wagub menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan pada 10-16 Juni 2025 ini menjadi momentum untuk membangun kebersamaan dan sinergi lintas sektor, guna menyatukan arah pembangunan Jateng.

Harapannya, forum ini mampu memperkuat keterikatan antardaerah dan mendorong pemerataan pembangunan yang lebih terarah dan kolaboratif.

“Kami ingin adanya kebersamaan untuk membangun Jawa Tengah,” ucap Wagub. 

Menurutnya, kegiatan retret menjadi cara baru dalam menyambungkan atau mengintegrasikan program antarinstansi sehingga tercipta kebersamaan dalam memajukan daerah. 

Selama enam hari penyelenggaraannya, Wagub meminta seluruh peserta retret berupaya memahami program satu sama lain, memperkuat sinergi, dan menghindari tumpang tindih yang mungkin terjadi.

“Semua dikumpulkan, sehingga mereka akan tahu program satu dengan yang lainnya, yang bisa disinkronisasikan, bisa digabungkan, bisa dihubungkan, sehingga pembangunan ini tidak terpecah-pecah, tidak terkotak-kotakkan,” paparnya.

Melalui kegiatan retret ini, ia optimis akan terbangun hubungan atau keterikatan antarpemimpin daerah, sehingga arah pembangunannya bisa selaras. 
 
Pada kesemapatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, dalam laporannya menjabarkan, ada sebanyak 438 peserta retret, yang terdiri dari Wakil Bupati atau Wakil Wali Kota sebanyak 35 orang dan Pejabat Tim Percepatan Pembangunan Daerah sebanyak 5 orang.

Kemudian, Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebanyak 40 orang, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 42 orang, Jabatan Administrator sebanyak 298 orang, dan Analis Kebijakan Madya Setda Jateng sebanyak 18 orang.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis dan responsif dalam aspek geopolitik, pelayanan publik, maupun stabilitas keamanan daerah,” katanya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik, serta membumikan Asta Cita Presiden di Jawa Tengah.


Bagikan :

SEMARANG – “Manunggal Leadership Retret: Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan forum untuk memperkuat kerja tim dalam membangun daerah. 

“Jawa Tengah tidak butuh superman, tetapi kita butuh superteam. Itu yang kita lakukan,” ucap Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di sela memberikan materi dalam salah satu sesi retret, di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang pada Selasa, 10 Juni 2025.

Ia menyebut, konsep retret ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., dan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Ace Hasan Syadzily, bahwa era birokrasi saat ini kita harus bisa bekerja bersama-sama dan saling menguatkan.

Wagub menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan pada 10-16 Juni 2025 ini menjadi momentum untuk membangun kebersamaan dan sinergi lintas sektor, guna menyatukan arah pembangunan Jateng.

Harapannya, forum ini mampu memperkuat keterikatan antardaerah dan mendorong pemerataan pembangunan yang lebih terarah dan kolaboratif.

“Kami ingin adanya kebersamaan untuk membangun Jawa Tengah,” ucap Wagub. 

Menurutnya, kegiatan retret menjadi cara baru dalam menyambungkan atau mengintegrasikan program antarinstansi sehingga tercipta kebersamaan dalam memajukan daerah. 

Selama enam hari penyelenggaraannya, Wagub meminta seluruh peserta retret berupaya memahami program satu sama lain, memperkuat sinergi, dan menghindari tumpang tindih yang mungkin terjadi.

“Semua dikumpulkan, sehingga mereka akan tahu program satu dengan yang lainnya, yang bisa disinkronisasikan, bisa digabungkan, bisa dihubungkan, sehingga pembangunan ini tidak terpecah-pecah, tidak terkotak-kotakkan,” paparnya.

Melalui kegiatan retret ini, ia optimis akan terbangun hubungan atau keterikatan antarpemimpin daerah, sehingga arah pembangunannya bisa selaras. 
 
Pada kesemapatan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, dalam laporannya menjabarkan, ada sebanyak 438 peserta retret, yang terdiri dari Wakil Bupati atau Wakil Wali Kota sebanyak 35 orang dan Pejabat Tim Percepatan Pembangunan Daerah sebanyak 5 orang.

Kemudian, Direktur Utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebanyak 40 orang, Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebanyak 42 orang, Jabatan Administrator sebanyak 298 orang, dan Analis Kebijakan Madya Setda Jateng sebanyak 18 orang.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah menyiapkan pemimpin yang humanis dan responsif dalam aspek geopolitik, pelayanan publik, maupun stabilitas keamanan daerah,” katanya.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat nilai integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan publik, serta membumikan Asta Cita Presiden di Jawa Tengah.


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu