Follow Us :              

Pelajar Jateng Paling Banyak Diterima di UGM

  06 August 2018  |   10:00:00  |   dibaca : 1128 
Kategori :
Bagikan :


Pelajar Jateng Paling Banyak Diterima di UGM

06 August 2018 | 10:00:00 | dibaca : 1128
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

YOGYAKARTA – Sebanyak 9.125 mahasiswa baru UGM berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2018, di Lapangan Pancasila, kompleks kampus UGM, Senin (6/8/2018) pagi.

Dari total jumlah mahasiswa baru yang diterima UGM, paling banyak berasal dari Jawa Tengah yakni 2.737 mahasiswa. Sementara keterwakilan mahasiswa paling sedikit berasal dari Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat, masing-masing sebanyak tiga mahasiswa.

Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang menghadiri pembukaan PPSMB UGM 2018 mengaku bangga dengan banyaknya mahasiswa baru asal Jawa Tengah yang belajar di UGM. Menurutnya mahasiswa tersebut kedepan bisa menjadi harapan bagi pembangunan Jawa Tengah pada khususnya dan Nasional pada umum.

“Ini artinya anak-anak di Jawa Tengah cukup cerdas. Anak-anak Jawa Tengah menjadi harapan pembangunan di Jawa Tengah khususnya dan pada umumnya di nasional,” katanya.

Puryono yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen KAGAMA Pusat ini mengatakan UGM sebagai universitas tertua dan terbesar di Indonesia selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan Pancasila kepada mahasiswanya. Karenanya, lulusan UGM memiliki nilai lebih saat berkompetisi di dunia kerja.

Puryono berpesan agar para mahasiswa memanfaatkan waktunya belajar di UGM dengan sebaik-baiknya dan belajar setekun mungkin. Namun demikian dirinya mengingatkan untuk menjadi orang sukses tidak cukup bermodal ilmu pengetahuan saja, mahasiswa harus mengimbanginya dengan mempertebal ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu juga meningkatkan keterampilan-keterampilan lain selama belajar di UGM dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian di lingkungan kampus agar menjadi sarjana yang memiliki nilai kompetensi yang dibandingkan sarjana lainnya. “Harapan saya adik-adik saya yang diterima di UGM ini belajar yang tekun dan baik tapi kita tidak cukup hanya berbekal dengan ilmu saja harus juga diimbangi antara ilmu dan ketaqwaan,” ujarnya.

Sementara itu Mahfud MD yang hadir membacakan orasi kebangsaan mengatakan kepada mahasiswa baru, kesuksesan harus diupayakan dengan secermat-cermatnya dan seserius mungkin. Oleh karena itu, mahasiswa harus bekerja dengan keras dan meningkatkan ketaqwaan mereka.

Sebagai seorang alumnus UGM, Mahfud berpesan agar mahasiswa yang belajar di UGM tidak hanya menjadi sarjana saja namun harus menjadi sarjana yang sujana. Yaitu, sarjana yang baik hati, budiman, dan selalu ingin berkorban untuk kebaikan bangsa dan negaranya. 

“Mahasiswa harus jadi sarjana yang sujana yang dalam istilah sederhana biasa disebut cendekiawan atau intelektual. Jangan puas menjadi sarjana tapi harus menjadi cendekiawan yang punya kemampuan otak yang tajam, tapi juga punya kemuliaan watak yang dalam,” tegasnya

Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono mengatakan PPSMB ini akan berlangsung selama enam hari mulai 6-11 Agustus 2018. Tujuannya untuk mewujudkan kegiatan orientasi dan pengenalan kampus yang berorientasi pada nilai-nilai luhur dan jati diri universitas. Selain itu juga untuk membentuk karakter mahasiswa yang mengedepankan sikap sebagai intelektual yang mengandalkan kecerdasan berpikir, kedewasaan dalam bertutur kata dan bertindak, anti kekerasan, berbudaya, bermartabat, inspiratif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Dirinya mengatakan pihaknya akan mendidik para mahasiswa menjadi calon-calon pemimpin bangsa Indonesia dengan membekali mereka karakter sehingga menjadi pembelajar yang tanggung dan menjadi pejuang untuk meraih hal terbaik dalam hidup demi kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia. Meski demikian kesuksesan mahasiswa tidak hanya bergantung pada universitas tapi harus didukung dengan lingkungan yang kondusif agar mereka tidak terjebak pada kondisi yang mengurangi ketekunan dan kesuksesannya.

“Untuk itu para orang tua mahasiswa juga harus bisa mengingatkan untuk berhati-hati dalam pergaulan, sehingga semua bisa mendukung kesuksesan mahasiswa yang akan kami didik sekuat hati dan sepenuh tenaga,” pungkasnya.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Mahasiswa Ini Menangis di Hadapan Ganjar


Bagikan :

YOGYAKARTA – Sebanyak 9.125 mahasiswa baru UGM berkumpul untuk mengikuti Pelatihan Pembelajaran Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) UGM 2018, di Lapangan Pancasila, kompleks kampus UGM, Senin (6/8/2018) pagi.

Dari total jumlah mahasiswa baru yang diterima UGM, paling banyak berasal dari Jawa Tengah yakni 2.737 mahasiswa. Sementara keterwakilan mahasiswa paling sedikit berasal dari Kalimantan Timur dan Sulawesi Barat, masing-masing sebanyak tiga mahasiswa.

Sekda Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang menghadiri pembukaan PPSMB UGM 2018 mengaku bangga dengan banyaknya mahasiswa baru asal Jawa Tengah yang belajar di UGM. Menurutnya mahasiswa tersebut kedepan bisa menjadi harapan bagi pembangunan Jawa Tengah pada khususnya dan Nasional pada umum.

“Ini artinya anak-anak di Jawa Tengah cukup cerdas. Anak-anak Jawa Tengah menjadi harapan pembangunan di Jawa Tengah khususnya dan pada umumnya di nasional,” katanya.

Puryono yang juga menjabat sebagai Wakil Sekjen KAGAMA Pusat ini mengatakan UGM sebagai universitas tertua dan terbesar di Indonesia selalu menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan Pancasila kepada mahasiswanya. Karenanya, lulusan UGM memiliki nilai lebih saat berkompetisi di dunia kerja.

Puryono berpesan agar para mahasiswa memanfaatkan waktunya belajar di UGM dengan sebaik-baiknya dan belajar setekun mungkin. Namun demikian dirinya mengingatkan untuk menjadi orang sukses tidak cukup bermodal ilmu pengetahuan saja, mahasiswa harus mengimbanginya dengan mempertebal ketaqwaan kepada Allah SWT.

Selain itu juga meningkatkan keterampilan-keterampilan lain selama belajar di UGM dengan mengikuti kegiatan-kegiatan keorganisasian di lingkungan kampus agar menjadi sarjana yang memiliki nilai kompetensi yang dibandingkan sarjana lainnya. “Harapan saya adik-adik saya yang diterima di UGM ini belajar yang tekun dan baik tapi kita tidak cukup hanya berbekal dengan ilmu saja harus juga diimbangi antara ilmu dan ketaqwaan,” ujarnya.

Sementara itu Mahfud MD yang hadir membacakan orasi kebangsaan mengatakan kepada mahasiswa baru, kesuksesan harus diupayakan dengan secermat-cermatnya dan seserius mungkin. Oleh karena itu, mahasiswa harus bekerja dengan keras dan meningkatkan ketaqwaan mereka.

Sebagai seorang alumnus UGM, Mahfud berpesan agar mahasiswa yang belajar di UGM tidak hanya menjadi sarjana saja namun harus menjadi sarjana yang sujana. Yaitu, sarjana yang baik hati, budiman, dan selalu ingin berkorban untuk kebaikan bangsa dan negaranya. 

“Mahasiswa harus jadi sarjana yang sujana yang dalam istilah sederhana biasa disebut cendekiawan atau intelektual. Jangan puas menjadi sarjana tapi harus menjadi cendekiawan yang punya kemampuan otak yang tajam, tapi juga punya kemuliaan watak yang dalam,” tegasnya

Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono mengatakan PPSMB ini akan berlangsung selama enam hari mulai 6-11 Agustus 2018. Tujuannya untuk mewujudkan kegiatan orientasi dan pengenalan kampus yang berorientasi pada nilai-nilai luhur dan jati diri universitas. Selain itu juga untuk membentuk karakter mahasiswa yang mengedepankan sikap sebagai intelektual yang mengandalkan kecerdasan berpikir, kedewasaan dalam bertutur kata dan bertindak, anti kekerasan, berbudaya, bermartabat, inspiratif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Dirinya mengatakan pihaknya akan mendidik para mahasiswa menjadi calon-calon pemimpin bangsa Indonesia dengan membekali mereka karakter sehingga menjadi pembelajar yang tanggung dan menjadi pejuang untuk meraih hal terbaik dalam hidup demi kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia. Meski demikian kesuksesan mahasiswa tidak hanya bergantung pada universitas tapi harus didukung dengan lingkungan yang kondusif agar mereka tidak terjebak pada kondisi yang mengurangi ketekunan dan kesuksesannya.

“Untuk itu para orang tua mahasiswa juga harus bisa mengingatkan untuk berhati-hati dalam pergaulan, sehingga semua bisa mendukung kesuksesan mahasiswa yang akan kami didik sekuat hati dan sepenuh tenaga,” pungkasnya.
(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Mahasiswa Ini Menangis di Hadapan Ganjar


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu