Follow Us :              

Wagub Ajak Masyarakat Bergandeng Tangan Jaga Kerukunan

  25 September 2018  |   09:00:00  |   dibaca : 358 
Kategori :
Bagikan :


Wagub Ajak Masyarakat Bergandeng Tangan Jaga Kerukunan

25 September 2018 | 09:00:00 | dibaca : 358
Kategori :
Bagikan :

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Bintoro (Humas Jateng)

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat khususnya umat muslim menguri-uri atau melestarikan tradisi haul yang diwariskan oleh nenek moyang. Tradisi ini pun sudah dilakukan secara turun-temurun oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Haul sendiri merupakan peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya sesorang yang ditokohkan oleh masyarakat baik tokoh perjuangan, atau tokoh ulama kenamaan.


Gus Yasin panggilan akrabnya mengatakan tradisi haul memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT. Selain itu sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu dengan mengenang dan mendoakan jasa-jasa besar dalam mewariskan nilai-nilai kebaikan dan keislaman kepada masyarakat. Selain itu, salah satu manfaat yang dikandung dalam tradisi ini adalah sebagai cerminan dalam memperkuat persaudaraan, kerukunan, keguyuban, dan kegotongroyongan di kalangan masyarakat.


“Selain tujuan utama, di dalam haul tidak ada yang bahas pilpres, tidak ada yang bahas pileg di sini. Yang mungkin jenengan sama yang disebelahnya beda pilihan dan kemarin tukaran dewe-dewe tapi di sini tidak ada yang tukaran, sehingga pemerintah provinsi, Pak Kapolsek dan Pak Camat ini berterima kasih kepada masyarakat bisa berkumpul seperti ini,” katanya saat menghadiri acara Haul Masyayikh Wa A’wanihim di Desa Bandungsari Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, Selasa (25/9/2018).


Menurutnya kerukunan ini merupakan wajah asli dari Islam yang Rahmatan Lil ‘alamin yang dirindukan oleh banyak masyarakat karena bisa memberikan rahmat kepada alam semesta, penuh toleransi dan menciptakan kesejukan dalam bermasyarakat. Karenanya, pemerintah dan masyarakat harus saling bergandengan tangan untuk terus menciptakan suasana seperti ini agar pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan lancar dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan.

 
Mantan anggota DPRD Jateng ini menjelaskan menciptakan situasi yang kondusif memang menjadi kewajiban pemerintah namun tanpa dukungan dari masyarakat akan sulit terwujud. Oleh karenanya masyarakat dan pemerintah harus bisa merawat dan memperkuat persatuan dan kesatuan agar stabilitas pemerintah mulai dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota bisa berjalan dengan baik.

 
 “Ayo kita bersama-sama apalagi sebentar lagi akan ada tahun politik, jangan sampai gonthok-gonthokan agar Pemerintah Jawa Tengah bisa kerja dengan baik karena tenang daerahnya, santun masyarakatnya. Dan akhirnya orang-orang mau berinvestasi ke Jawa Tengah, sehingga ekonomi bisa berjalan,” ujarnya.
 

Maka dari itu, Gus Yasin berpesan kepada masyarakat untuk memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang bisa menciptakan keguyuban warga, meredam perpecahan dan menciptakan kedamaian.

 
“Saya pesan kepada masyarakat dan kepada diri saya sendiri ayo wujudkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah yang bisa guyub seperti saat ini kita uri-uri, tahlilan ayo kita tambah yang banyak, maulidan ayo kita besarkan,”pungkasnya.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Ajak Masyarakat Doakan Pesta Demokrasi Damai


Bagikan :

GROBOGAN - Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen meminta masyarakat khususnya umat muslim menguri-uri atau melestarikan tradisi haul yang diwariskan oleh nenek moyang. Tradisi ini pun sudah dilakukan secara turun-temurun oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Haul sendiri merupakan peringatan yang diadakan setahun sekali bertepatan dengan wafatnya sesorang yang ditokohkan oleh masyarakat baik tokoh perjuangan, atau tokoh ulama kenamaan.


Gus Yasin panggilan akrabnya mengatakan tradisi haul memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT. Selain itu sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu dengan mengenang dan mendoakan jasa-jasa besar dalam mewariskan nilai-nilai kebaikan dan keislaman kepada masyarakat. Selain itu, salah satu manfaat yang dikandung dalam tradisi ini adalah sebagai cerminan dalam memperkuat persaudaraan, kerukunan, keguyuban, dan kegotongroyongan di kalangan masyarakat.


“Selain tujuan utama, di dalam haul tidak ada yang bahas pilpres, tidak ada yang bahas pileg di sini. Yang mungkin jenengan sama yang disebelahnya beda pilihan dan kemarin tukaran dewe-dewe tapi di sini tidak ada yang tukaran, sehingga pemerintah provinsi, Pak Kapolsek dan Pak Camat ini berterima kasih kepada masyarakat bisa berkumpul seperti ini,” katanya saat menghadiri acara Haul Masyayikh Wa A’wanihim di Desa Bandungsari Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan, Selasa (25/9/2018).


Menurutnya kerukunan ini merupakan wajah asli dari Islam yang Rahmatan Lil ‘alamin yang dirindukan oleh banyak masyarakat karena bisa memberikan rahmat kepada alam semesta, penuh toleransi dan menciptakan kesejukan dalam bermasyarakat. Karenanya, pemerintah dan masyarakat harus saling bergandengan tangan untuk terus menciptakan suasana seperti ini agar pembangunan di Jawa Tengah bisa berjalan dengan lancar dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan.

 
Mantan anggota DPRD Jateng ini menjelaskan menciptakan situasi yang kondusif memang menjadi kewajiban pemerintah namun tanpa dukungan dari masyarakat akan sulit terwujud. Oleh karenanya masyarakat dan pemerintah harus bisa merawat dan memperkuat persatuan dan kesatuan agar stabilitas pemerintah mulai dari pusat, provinsi, dan kabupaten/kota bisa berjalan dengan baik.

 
 “Ayo kita bersama-sama apalagi sebentar lagi akan ada tahun politik, jangan sampai gonthok-gonthokan agar Pemerintah Jawa Tengah bisa kerja dengan baik karena tenang daerahnya, santun masyarakatnya. Dan akhirnya orang-orang mau berinvestasi ke Jawa Tengah, sehingga ekonomi bisa berjalan,” ujarnya.
 

Maka dari itu, Gus Yasin berpesan kepada masyarakat untuk memperbanyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang bisa menciptakan keguyuban warga, meredam perpecahan dan menciptakan kedamaian.

 
“Saya pesan kepada masyarakat dan kepada diri saya sendiri ayo wujudkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin. Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah yang bisa guyub seperti saat ini kita uri-uri, tahlilan ayo kita tambah yang banyak, maulidan ayo kita besarkan,”pungkasnya.

(Kukuh/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Ajak Masyarakat Doakan Pesta Demokrasi Damai


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu