Foto : Bintoro (Humas Jateng)
Foto : Bintoro (Humas Jateng)
SEMARANG - Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) merupakan ajang kompetisi dan pembelajaran, sekaligus menjaga Al-Quran serta mengajak umat Islam agar senantiasa membaca dan merenungkan kalam-kalam ilahi.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat memberi pengarahan pada pembukaan MHQ Pesantren XIII Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, di Asrama Transit Haji Kompleks Islamic Center, Kota Semarang, Senin (29/10/2018) malam.
Selain meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT, MTQ bertema "Wewujudkan Revolusi Mental Menuju Insan yang Qur'ani", ini menjadi wahana untuk mencintai, mendalami menghayati dan mengamalkan Al-Quran dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa.
Menurutnya, MHQ yang diikuti kurang lebih 350 peserta perwakilan dari 35 kabupaten/kota di Jateng, mempunyai cara berbeda untuk meraih kesuksesan dan mengamalkan Al-Quran. Demikian pula membangun negara dan peradaban juga melalui cara dan jalan yang berbeda tapi dengan tujuan sama, yakni menjaga persatuan bangsa, keutuhan NKRI, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia dengan beragam perbedaan mampu bersatu.
Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim adalah identitas, Islam Rahmatan lil Alamin. Menurutnya sebagai seorang mukmin tidak boleh mengatakan bahwa hanya golongan mukmin tertentu yang berhak menempati surga Allah, tetapi seluruh mukmin dengan berbagai aliran maupun organisasi-organisasinya.
"Seluruh umat yang ada di muka bumi ini mari kita sayangi. Kita sebagai mukmin harus bersama-sama menjaga kondusivitas dan saling meghargai. Terlebih tujuan kita sama, yakni menyebarkan syiar Islam dan menjaga persatuan bangsa," bebernya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur menyampaikan, kegiatan keagamaan seperti ini, sangat positif untuk membangun mental dan spiritual generasi muda, baik dari segi sosial maupun peningkatan kualitas moral dalam memahami nilai-nilai ajaran agama Islam, sekaligus sebagai sarana berlatih untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
MHQ merupakan event keagamaan yang reguler kita selenggarakan untuk itu harus ada hal baru, terobosan baru agar pelaksanaan MHQ ini lebih baik dan tentu saja menarik tidak hanya bagi Kafilah dari tiap-tiap daerah tetapi juga masyarakat sekitar, sehingga mereka tertarik dan kemudian dapat tertarik untuk terus mengikuti tahapan-tahapan event MHQ ini.
"Mari kita jadikan MHQ kali ini sebagai wahana untuk menciptakan generasi unggulan yang mampu menjadi teladan dan pelopor peradaban yang tidak hanya hafal Al Quran, tetapi juga mampu memprakteikannya serta menjunjung tinggi etika dan moral," terangnya.
Selain itu, MHQ ini juga harus menjadi ajang silaturahmi, bertukar pikiran, pengalaman dan meningkatkan solidaritas persaudaraan dalam rangka membangun rasa persatuan dan kesatuan. Gubernur berharap para santri mampu meraih prestasi setinggi mungkin, dengan tetap memperhatikan nilai sportivitas yang tinggi.
"Kepada yang sudah bekerja keras belajar dan berdoa, santai mawon, jangan gugup atau demam panggung. Yakinlah kalian bisa,” ujarnya.
Kepada panitia penyelenggara, diminta untuk melayani dan memperhatikan seluruh kafilah yang ada agar mereka bisa mengikuti MHQ dengan lancar dan baik. Tidak kalah penting, lakukan evaluasi setelah MHQ ini selesai sebagai bahan untuk penyelenggaraan MHQ yang akan datang.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Jangan Bersikap Apolitis
SEMARANG - Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) merupakan ajang kompetisi dan pembelajaran, sekaligus menjaga Al-Quran serta mengajak umat Islam agar senantiasa membaca dan merenungkan kalam-kalam ilahi.
Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat memberi pengarahan pada pembukaan MHQ Pesantren XIII Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, di Asrama Transit Haji Kompleks Islamic Center, Kota Semarang, Senin (29/10/2018) malam.
Selain meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Allah SWT, MTQ bertema "Wewujudkan Revolusi Mental Menuju Insan yang Qur'ani", ini menjadi wahana untuk mencintai, mendalami menghayati dan mengamalkan Al-Quran dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang beriman dan bertaqwa.
Menurutnya, MHQ yang diikuti kurang lebih 350 peserta perwakilan dari 35 kabupaten/kota di Jateng, mempunyai cara berbeda untuk meraih kesuksesan dan mengamalkan Al-Quran. Demikian pula membangun negara dan peradaban juga melalui cara dan jalan yang berbeda tapi dengan tujuan sama, yakni menjaga persatuan bangsa, keutuhan NKRI, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia dengan beragam perbedaan mampu bersatu.
Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim adalah identitas, Islam Rahmatan lil Alamin. Menurutnya sebagai seorang mukmin tidak boleh mengatakan bahwa hanya golongan mukmin tertentu yang berhak menempati surga Allah, tetapi seluruh mukmin dengan berbagai aliran maupun organisasi-organisasinya.
"Seluruh umat yang ada di muka bumi ini mari kita sayangi. Kita sebagai mukmin harus bersama-sama menjaga kondusivitas dan saling meghargai. Terlebih tujuan kita sama, yakni menyebarkan syiar Islam dan menjaga persatuan bangsa," bebernya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur menyampaikan, kegiatan keagamaan seperti ini, sangat positif untuk membangun mental dan spiritual generasi muda, baik dari segi sosial maupun peningkatan kualitas moral dalam memahami nilai-nilai ajaran agama Islam, sekaligus sebagai sarana berlatih untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi.
MHQ merupakan event keagamaan yang reguler kita selenggarakan untuk itu harus ada hal baru, terobosan baru agar pelaksanaan MHQ ini lebih baik dan tentu saja menarik tidak hanya bagi Kafilah dari tiap-tiap daerah tetapi juga masyarakat sekitar, sehingga mereka tertarik dan kemudian dapat tertarik untuk terus mengikuti tahapan-tahapan event MHQ ini.
"Mari kita jadikan MHQ kali ini sebagai wahana untuk menciptakan generasi unggulan yang mampu menjadi teladan dan pelopor peradaban yang tidak hanya hafal Al Quran, tetapi juga mampu memprakteikannya serta menjunjung tinggi etika dan moral," terangnya.
Selain itu, MHQ ini juga harus menjadi ajang silaturahmi, bertukar pikiran, pengalaman dan meningkatkan solidaritas persaudaraan dalam rangka membangun rasa persatuan dan kesatuan. Gubernur berharap para santri mampu meraih prestasi setinggi mungkin, dengan tetap memperhatikan nilai sportivitas yang tinggi.
"Kepada yang sudah bekerja keras belajar dan berdoa, santai mawon, jangan gugup atau demam panggung. Yakinlah kalian bisa,” ujarnya.
Kepada panitia penyelenggara, diminta untuk melayani dan memperhatikan seluruh kafilah yang ada agar mereka bisa mengikuti MHQ dengan lancar dan baik. Tidak kalah penting, lakukan evaluasi setelah MHQ ini selesai sebagai bahan untuk penyelenggaraan MHQ yang akan datang.
(Marni/Puji/Humas Jateng)
Baca juga : Jangan Bersikap Apolitis
Berita Terbaru