Follow Us :              

Jalur Alami Tour de Borobudur Bikin Peserta Ketagihan

  04 November 2018  |   12:00:00  |   dibaca : 524 
Kategori :
Bagikan :


Jalur Alami Tour de Borobudur Bikin Peserta Ketagihan

04 November 2018 | 12:00:00 | dibaca : 524
Kategori :
Bagikan :

Foto : Handy (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Handy (Humas Jateng)

MAGELANG - Gelaran Tour de Borobudur XVIII 2018 sukses dilaksanakan. Ajang yang dihelat Bank Tabungan Negara (BTN) bersama Komunitas Samba Bikers ini berhasil membuat ribuan peserta terpuaskan.


Tak lain adalah pemilihan jalur oleh pihak panitia. Selain melalui jalan Tol Semarang-Batang yang sedang dibangun, jalur yang dipilih juga melewati sejumlah obyek wisata yang menawarkan keindahan bangunan serta keindahan alam dalam event bertema Banyak Jalan Menuju Borobudur itu.


Mulai start di Balai Kota Semarang pada Sabtu (3/11/2018), peserta diajak menikmati jalur diantaranya melewati Jalur Tol Semarang-Batang, Klenteng Sam Poo Kong, Goa Kreo, Plantera Kendal, Jembatan Kalikuto, Perkebunan Ngobo, Rawa Pening, dan Kawasan Kopeng. 


Sementara pada Minggu (4/11/2018) para peserta diajak menjelajah rute jalan di lereng Gunung Merapi, dengan pemandangan pedesaan yang asri. Kemudian, peserta finish di pelataran Candi Borobudur Magelang.


"Kegiatannya bagus, rutenya itu yang membuat peserta senang karena menawarkan pemandangan alam yang indah," kata Ahmad Mustafa (35), peserta asal Makassar.

Selain pemandangan alam, makanan khas serta kesenian tradisional juga sangat menarik.


"Kalau tahun depan ada lagi, saya akan ikut. Saya pasti ajak teman dan saudara saya ikut. Nanti pulang foto-foto kegiatan hari ini akan saya pamerkan," ujarnya.


Event Tour de Borobudur 2018 diikuti oleh ribuan peserta. Mereka terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori A sepanjang 200 KM, kategori B 100 KM, dan kategori VVIP yang akan menempuh jarak antara 35 KM sampai dengan 40 KM.


"Tujuan dari Tour de Borobudur ini salah satunya untuk pengembangan sport tourism. Jadi selain olahraga, kami ingin ajang ini memberikan dampak bagi kemajuan parwisata Jawa Tengah," kata Koordinator kegiatan, Hendra Dharmanto.


Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut gelaran Tour de Borobudur beserta istri, Siti Atikoh mengaku puas dengan gelaran tahun ini. Ia berharap tahun depan kegiatan kembali digelar dan lebih sukses dan meriah dibanding tahun ini.


"Kalau tema tahun lalu kependidikan, tahun ini penghijauan, maka tahun depan saya ingin lebih dikreasikan pada kunjungan wisata. Bisa saja nanti titik-titik pemberhentian itu berada di desa wisata atau desa kreatif yang memproduksi sesuatu yang menjadi keunggulan masing-masing daerah," kata Ganjar.


Hal itu lanjut Politisi PDI Perjuangan tersebut akan berdampak baik pada perkembangan wisata di Jawa Tengah khususnya wisata pedesaan. Akan banyak cerita yang bisa diberikan, termasuk bagaimana melibatkan masyarakat dalam event berskala internasional tersebut.


"Misal nanti titik pemberhentian pertama di desa wisata kerajinan unggulan, titik kedua di tempat kuliner khas unggulan, ketiga di batik unggulan dan sebagainya. Maka nanti akan mengenalkan potensi wisata yang ada dan diharapkan wisatawan jadi semakin banyak yang datang," pungkasnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Ganjar Makin Optimis Magelang Jadi 'Bali' Baru di Indonesia


Bagikan :

MAGELANG - Gelaran Tour de Borobudur XVIII 2018 sukses dilaksanakan. Ajang yang dihelat Bank Tabungan Negara (BTN) bersama Komunitas Samba Bikers ini berhasil membuat ribuan peserta terpuaskan.


Tak lain adalah pemilihan jalur oleh pihak panitia. Selain melalui jalan Tol Semarang-Batang yang sedang dibangun, jalur yang dipilih juga melewati sejumlah obyek wisata yang menawarkan keindahan bangunan serta keindahan alam dalam event bertema Banyak Jalan Menuju Borobudur itu.


Mulai start di Balai Kota Semarang pada Sabtu (3/11/2018), peserta diajak menikmati jalur diantaranya melewati Jalur Tol Semarang-Batang, Klenteng Sam Poo Kong, Goa Kreo, Plantera Kendal, Jembatan Kalikuto, Perkebunan Ngobo, Rawa Pening, dan Kawasan Kopeng. 


Sementara pada Minggu (4/11/2018) para peserta diajak menjelajah rute jalan di lereng Gunung Merapi, dengan pemandangan pedesaan yang asri. Kemudian, peserta finish di pelataran Candi Borobudur Magelang.


"Kegiatannya bagus, rutenya itu yang membuat peserta senang karena menawarkan pemandangan alam yang indah," kata Ahmad Mustafa (35), peserta asal Makassar.

Selain pemandangan alam, makanan khas serta kesenian tradisional juga sangat menarik.


"Kalau tahun depan ada lagi, saya akan ikut. Saya pasti ajak teman dan saudara saya ikut. Nanti pulang foto-foto kegiatan hari ini akan saya pamerkan," ujarnya.


Event Tour de Borobudur 2018 diikuti oleh ribuan peserta. Mereka terbagi dalam tiga kategori, yakni kategori A sepanjang 200 KM, kategori B 100 KM, dan kategori VVIP yang akan menempuh jarak antara 35 KM sampai dengan 40 KM.


"Tujuan dari Tour de Borobudur ini salah satunya untuk pengembangan sport tourism. Jadi selain olahraga, kami ingin ajang ini memberikan dampak bagi kemajuan parwisata Jawa Tengah," kata Koordinator kegiatan, Hendra Dharmanto.


Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ikut gelaran Tour de Borobudur beserta istri, Siti Atikoh mengaku puas dengan gelaran tahun ini. Ia berharap tahun depan kegiatan kembali digelar dan lebih sukses dan meriah dibanding tahun ini.


"Kalau tema tahun lalu kependidikan, tahun ini penghijauan, maka tahun depan saya ingin lebih dikreasikan pada kunjungan wisata. Bisa saja nanti titik-titik pemberhentian itu berada di desa wisata atau desa kreatif yang memproduksi sesuatu yang menjadi keunggulan masing-masing daerah," kata Ganjar.


Hal itu lanjut Politisi PDI Perjuangan tersebut akan berdampak baik pada perkembangan wisata di Jawa Tengah khususnya wisata pedesaan. Akan banyak cerita yang bisa diberikan, termasuk bagaimana melibatkan masyarakat dalam event berskala internasional tersebut.


"Misal nanti titik pemberhentian pertama di desa wisata kerajinan unggulan, titik kedua di tempat kuliner khas unggulan, ketiga di batik unggulan dan sebagainya. Maka nanti akan mengenalkan potensi wisata yang ada dan diharapkan wisatawan jadi semakin banyak yang datang," pungkasnya.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Ganjar Makin Optimis Magelang Jadi 'Bali' Baru di Indonesia


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu