Follow Us :              

Cara Para Mahasiswa Bangkitkan Kepedulian Masyarakat Akan Ekosistem Laut

  18 November 2018  |   08:00:00  |   dibaca : 630 
Kategori :
Bagikan :


Cara Para Mahasiswa Bangkitkan Kepedulian Masyarakat Akan Ekosistem Laut

18 November 2018 | 08:00:00 | dibaca : 630
Kategori :
Bagikan :

Foto : Sigit (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Sigit (Humas Jateng)

SEMARANG - Sejumlah mahasiswi tampil "nyentrik" saat berlenggak-lenggok bak model di Jalan Pahlawan, Minggu pagi (18/11/2018). Alih-alih gaun menawan, mereka justru mengenakan kantung plastik hitam yang telah disulap menjadi dress. 


Pertunjukan unik itu dipersembahkan oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro sebagai wujud kampanye sosial "COSMIC: Eco Save Makes a Healthy Circle" untuk membangkitkan kepedulian masyarakat bahwa populasi sampah plastik semakin mengancam ekosistem laut Indonesia.


Wakil Dekan I FPIK Undip Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra menjelaskan, sampah plastik adalah salah satu dari sekian banyak sampah yang sulit sekali terurai oleh bakteri. Apabila sampah tersebut berserakan  di laut, maka hal itu dapat merusak ekosistem laut.


"Implikasi dari kerusakan ekosistem adalah produktivitas perikanan kita akan menurun. Sehingga konsumsi ikan oleh masyarakat juga berkurang. Implikasi luasnya adalah keseimbangan ekosistem kita akan terganggu," lanjutnya.


Oleh sebab itu, Suradi menegaskan, sangat penting untuk membuktikan kepedulian terhadap ekosistem lingkungan, khususnya laut, dari ancaman sampah plastik. Selain itu, ajak pula segenap elemen masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian ekosistem laut.


"Kita harus mulai hari ini, dari diri kita sendiri, di lingkungan kita sendiri. Kemudian mengajak masyarakat untuk sadar bahwa plastik sangat membayakan ekosistem di laut. Ajak masyarakat supaya jangan membuang sampah plastik di sembarang tempat," tegasnya.


Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen mengapresiasi langkah mahasiswa FPIK Undip yang telah menyelenggarakan kampanye sosial peduli kelestarian ekosistem laut dari ancaman sampah plastik.

"Pemprov Jateng menyampaikan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa FPIK Undip dan komunitas pecinta alam yang pada hari ini menggelar acara COSMIC 2018. Kalau bisa, jangan hari ini saja diselenggarakan, tapi setiap minggu kita lakukan agar masyarakat nanti benar-benar peduli dan sigap beraksi menjaga ekosistem laut. Karena laut kita itu nomor dua terbanyak di dunia penyumbang sampah plastiknya," harapnya.

Tak hanya ekosistem laut, Gus Yasin juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan alam. Kepedulian itu dapat diwujudkan dengan gerakan menanam pohon yang dimulai di sekitar tempat tinggal masing-masing supaya lingkungan ijo royo-royo.

"Ayo siapa yang mau menanam pohon, silakan. Sehingga alam kita menjadi ijo royo-royo. Yang tinggal di dekat perairan laut bisa menanam pohon-pohon yang akarnya kuat, sehingga jika hujan deras, longsor tidak terjadi," imbaunya.

Bersama para mahasiswa FPIK Undip, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu berkeliling kawasan Simpang Lima Semarang untuk mengajak masyarakat yang mengikuti car free day (CFD) agar memunguti sampah yang ada di sekitarnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Ajak Mahasiswa Tebarkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin


Bagikan :

SEMARANG - Sejumlah mahasiswi tampil "nyentrik" saat berlenggak-lenggok bak model di Jalan Pahlawan, Minggu pagi (18/11/2018). Alih-alih gaun menawan, mereka justru mengenakan kantung plastik hitam yang telah disulap menjadi dress. 


Pertunjukan unik itu dipersembahkan oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro sebagai wujud kampanye sosial "COSMIC: Eco Save Makes a Healthy Circle" untuk membangkitkan kepedulian masyarakat bahwa populasi sampah plastik semakin mengancam ekosistem laut Indonesia.


Wakil Dekan I FPIK Undip Dr. Ir. Suradi Wijaya Saputra menjelaskan, sampah plastik adalah salah satu dari sekian banyak sampah yang sulit sekali terurai oleh bakteri. Apabila sampah tersebut berserakan  di laut, maka hal itu dapat merusak ekosistem laut.


"Implikasi dari kerusakan ekosistem adalah produktivitas perikanan kita akan menurun. Sehingga konsumsi ikan oleh masyarakat juga berkurang. Implikasi luasnya adalah keseimbangan ekosistem kita akan terganggu," lanjutnya.


Oleh sebab itu, Suradi menegaskan, sangat penting untuk membuktikan kepedulian terhadap ekosistem lingkungan, khususnya laut, dari ancaman sampah plastik. Selain itu, ajak pula segenap elemen masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian ekosistem laut.


"Kita harus mulai hari ini, dari diri kita sendiri, di lingkungan kita sendiri. Kemudian mengajak masyarakat untuk sadar bahwa plastik sangat membayakan ekosistem di laut. Ajak masyarakat supaya jangan membuang sampah plastik di sembarang tempat," tegasnya.


Wakil Gubernur Jawa Tengah H. Taj Yasin Maimoen mengapresiasi langkah mahasiswa FPIK Undip yang telah menyelenggarakan kampanye sosial peduli kelestarian ekosistem laut dari ancaman sampah plastik.

"Pemprov Jateng menyampaikan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa FPIK Undip dan komunitas pecinta alam yang pada hari ini menggelar acara COSMIC 2018. Kalau bisa, jangan hari ini saja diselenggarakan, tapi setiap minggu kita lakukan agar masyarakat nanti benar-benar peduli dan sigap beraksi menjaga ekosistem laut. Karena laut kita itu nomor dua terbanyak di dunia penyumbang sampah plastiknya," harapnya.

Tak hanya ekosistem laut, Gus Yasin juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan alam. Kepedulian itu dapat diwujudkan dengan gerakan menanam pohon yang dimulai di sekitar tempat tinggal masing-masing supaya lingkungan ijo royo-royo.

"Ayo siapa yang mau menanam pohon, silakan. Sehingga alam kita menjadi ijo royo-royo. Yang tinggal di dekat perairan laut bisa menanam pohon-pohon yang akarnya kuat, sehingga jika hujan deras, longsor tidak terjadi," imbaunya.

Bersama para mahasiswa FPIK Undip, mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu berkeliling kawasan Simpang Lima Semarang untuk mengajak masyarakat yang mengikuti car free day (CFD) agar memunguti sampah yang ada di sekitarnya.
(Arifa/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Wagub Ajak Mahasiswa Tebarkan Islam Yang Rahmatan Lil Alamin


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu