Follow Us :              

Lawan Hoaks, Ganjar: Sing Waras Ojo Ngalah

  16 December 2018  |   13:00:00  |   dibaca : 447 
Kategori :
Bagikan :


Lawan Hoaks, Ganjar: Sing Waras Ojo Ngalah

16 December 2018 | 13:00:00 | dibaca : 447
Kategori :
Bagikan :

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : Istimewa (Humas Jateng)

KABUPATEN SEMARANG - Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi musuh besar yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Musuh tersebut adalah fitnah yang marak terjadi di media sosial.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan orasi kebangsaan Merawat Kebhinekaan Untuk Keutuhan NKRI di Gelanggang Olahraga (GOR) Wujil Kabupaten Semarang, Minggu (16/12/2018). Acara dihadiri ratusan peserta baik dari sekolah, organisasi pemuda, organisasi masyarakat dan TNI/Polri.

"Banyak hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Saat ini yang sudah terjadi adalah fitnah yang marak bermunculan di media sosial," kata Ganjar.

Meski kecil, fitnah lanjut Ganjar tidak bisa dianggap sepele. Di dunia internasional sudah terbukti, bahwa fitnah dapat menghancurkan negara.

"Negara Suriah hancur itu hanya dua penyebabnya, pertama karena maraknya fitnah antar anak bangsa, yang kedua adalah intervensi asing," terangnya.

Fitnah lanjut Politisi PDI Perjuangan merupakan hal yang mudah memprovokasi sehingga membuat orang mudah marah. Hasilnya, masyarakat antar suku, agama, ras, kelompok saling bertengkar akibat fitnah yang keji.

"Lalu bagaimana kita mengatasi hal ini, kalau kata Gus Mus, Sing Waras Ojo Ngalah. Orang-orang yang mengetahui informasi yang benar, jangan hanya diam dan melihat saja, namun harus meluruskan informasi yang keliru," ucapnya.

Gus Mus sendiri lanjut Ganjar sudah melakukan hal itu. Sebagai seorang ulama yang memiliki ilmu pengetahuan luas, Gus Mus selalu aktif menggunakan media sosial untuk memberikan pengetahuan dan meluruskan informasi fitnah yang menyebar.

"Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua hadirin untuk ikut meneladani pepatah, Sing Waras Ojo Ngalah. Jadi yok kita bersama melawan fitnah, hoaks dan semua bentuk yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.

Seperti biasanya, Ganjar Pranowo selalu mengajak berdiskusi para peserta untuk berdialog. Salah satu siswa yang berani berdialog dengan Ganjar adalah Sapita Khairunnisa, siswa SMPN 1 Bawen.

Kepada Sapita, Ganjar mengeluarkan pertanyaan tentang apa saja yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

"Banyak pak, salah satunya tidak adanya rasa saling hormat menghormati baik antar suku, agama, ras dan menganggap mereka yang paling benar," kata dia.

Sapita juga menyinggung tentang maraknya informasi hoaks di media sosial. Ia juga mengatakan bahwa praktik politik di Indonesia menimbulkan rawan perpecahan.

"Di desa saya, pemilihan kepala desa saja bikin geger, ada yang menghasut, memfitnah dan melakukan kampanye hitam," ucapnya polos.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Guncang Dunia dengan Prestasi


Bagikan :

KABUPATEN SEMARANG - Bangsa Indonesia saat ini sedang menghadapi musuh besar yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Musuh tersebut adalah fitnah yang marak terjadi di media sosial.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan orasi kebangsaan Merawat Kebhinekaan Untuk Keutuhan NKRI di Gelanggang Olahraga (GOR) Wujil Kabupaten Semarang, Minggu (16/12/2018). Acara dihadiri ratusan peserta baik dari sekolah, organisasi pemuda, organisasi masyarakat dan TNI/Polri.

"Banyak hal yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ini. Saat ini yang sudah terjadi adalah fitnah yang marak bermunculan di media sosial," kata Ganjar.

Meski kecil, fitnah lanjut Ganjar tidak bisa dianggap sepele. Di dunia internasional sudah terbukti, bahwa fitnah dapat menghancurkan negara.

"Negara Suriah hancur itu hanya dua penyebabnya, pertama karena maraknya fitnah antar anak bangsa, yang kedua adalah intervensi asing," terangnya.

Fitnah lanjut Politisi PDI Perjuangan merupakan hal yang mudah memprovokasi sehingga membuat orang mudah marah. Hasilnya, masyarakat antar suku, agama, ras, kelompok saling bertengkar akibat fitnah yang keji.

"Lalu bagaimana kita mengatasi hal ini, kalau kata Gus Mus, Sing Waras Ojo Ngalah. Orang-orang yang mengetahui informasi yang benar, jangan hanya diam dan melihat saja, namun harus meluruskan informasi yang keliru," ucapnya.

Gus Mus sendiri lanjut Ganjar sudah melakukan hal itu. Sebagai seorang ulama yang memiliki ilmu pengetahuan luas, Gus Mus selalu aktif menggunakan media sosial untuk memberikan pengetahuan dan meluruskan informasi fitnah yang menyebar.

"Dalam kesempatan ini, saya mengajak semua hadirin untuk ikut meneladani pepatah, Sing Waras Ojo Ngalah. Jadi yok kita bersama melawan fitnah, hoaks dan semua bentuk yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan bangsa," pungkasnya.

Seperti biasanya, Ganjar Pranowo selalu mengajak berdiskusi para peserta untuk berdialog. Salah satu siswa yang berani berdialog dengan Ganjar adalah Sapita Khairunnisa, siswa SMPN 1 Bawen.

Kepada Sapita, Ganjar mengeluarkan pertanyaan tentang apa saja yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

"Banyak pak, salah satunya tidak adanya rasa saling hormat menghormati baik antar suku, agama, ras dan menganggap mereka yang paling benar," kata dia.

Sapita juga menyinggung tentang maraknya informasi hoaks di media sosial. Ia juga mengatakan bahwa praktik politik di Indonesia menimbulkan rawan perpecahan.

"Di desa saya, pemilihan kepala desa saja bikin geger, ada yang menghasut, memfitnah dan melakukan kampanye hitam," ucapnya polos.
(Bowo/Puji/Humas Jateng)

 

Baca juga : Guncang Dunia dengan Prestasi


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu