Follow Us :              

“Mugi-mugi Jeglongan Sewu Dadi Jeglongan Siji”

  11 May 2017  |   00:00:00  |   dibaca : 463 
Kategori :
Bagikan :


“Mugi-mugi Jeglongan Sewu Dadi Jeglongan Siji”

11 May 2017 | 00:00:00 | dibaca : 463
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Humas Jateng)

Daftarkan diri anda terlebih dahulu

Foto : (Humas Jateng)

Sragen – Kamis (11/5), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP bersiap menghadiri Sholawatan bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf di Pondok Pesantren Manba’uth Thoyyibah Sempurejo, Jambangan, Mondokan, Kabupaten Sragen. Ganjar memilih berkendara melalui jalur Demak-Purwodadi-Sragen sembari memantau kondisi jalan terkini. 

Ketika memasuki jalan desa Jambangan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu disambut lebih dari seribu warga dan santri. Usai sholawatan, sejumlah warga mengeluh kepada gubernur karena masih terdapat kondisi jalan rusak di Kabupaten Sragen. Pengasuh Ponpes Manba’uth Toyyibah Gus Kharim berharap kondisi jalan rusak atau disebutnya “jeglongan sewu” itu dapat segera membaik.

Piknik sing paling penak kui ning Sragen. Yen Tawangmangu ono Grojogan Sewu, ning Semarang ono Lawang Sewu, ning Sragen ono “jeglongan sewu”. Mugi-mugi Pak Ganjar tindak mriki jeglongan sewu mung dadi jeglongan siji,” harapnya.

Senada dengan Gus Kharim, Ganjar mengakui sebagian jalan di Kabupaten Sragen memang kondisinya rusak. Namun, dia mengacungi jempol terhadap upaya sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Grobogan yang berinisiatif menambal jalan. Menurutnya, tindakan itu menginspirasi warga lainnya untuk lebih peduli terhadap persoalan yang dialami bersama.

“Jangan khawatir, Sragen itu jalannya memang jelek. Kalau sampeyan khawatir dan jalannya tidak pernah dibangun, sampeyan paling mung nesu, marah, nggrundhel. Tapi di Grobogan dan Sragen ada tokoh masyarakat yang tidak perlu disuruh-suruh, tidak perlu marah-marah, apalagi misuh-misuh, wis ditambali dhewe,” bebernya.

Mantan anggota DPR RI itu menceritakan, semula dirinya mengetahui tindakan inspiratif itu dari sebuah foto yang dikirimkan oleh salah seorang pengguna media sosial. Tanpa perlu waktu lama, informasi tersebut menjadi viral. Ganjar pun segera menghubungi bupati setempat untuk memberikan respon cepat.

Alhamdulillah pagi harinya langsung direspon. Pemkab turun, pemprov turun, kontraktor turun. Tapi sudah baik belum? Belum karena itu tindakan sementara. Alhamdulillah Sragen sudah mau meningkatkan anggarannya untuk infrastruktur. Bupati, DPRD bicara kepada saya. Pak Gubernur, mbok niki ditambahi. Syarate dienggo mbenakke dalan sik. Prioritas lho ya. Insya Allah mulai tahun ini kita tambah anggarannya untuk Sragen. Moga-moga jalannya lebih baik,” jelasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng


Bagikan :

Sragen – Kamis (11/5), Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo SH MIP bersiap menghadiri Sholawatan bersama Habib Syekh bin Abdul Qodir Assegaf di Pondok Pesantren Manba’uth Thoyyibah Sempurejo, Jambangan, Mondokan, Kabupaten Sragen. Ganjar memilih berkendara melalui jalur Demak-Purwodadi-Sragen sembari memantau kondisi jalan terkini. 

Ketika memasuki jalan desa Jambangan, orang nomor satu di Jawa Tengah itu disambut lebih dari seribu warga dan santri. Usai sholawatan, sejumlah warga mengeluh kepada gubernur karena masih terdapat kondisi jalan rusak di Kabupaten Sragen. Pengasuh Ponpes Manba’uth Toyyibah Gus Kharim berharap kondisi jalan rusak atau disebutnya “jeglongan sewu” itu dapat segera membaik.

Piknik sing paling penak kui ning Sragen. Yen Tawangmangu ono Grojogan Sewu, ning Semarang ono Lawang Sewu, ning Sragen ono “jeglongan sewu”. Mugi-mugi Pak Ganjar tindak mriki jeglongan sewu mung dadi jeglongan siji,” harapnya.

Senada dengan Gus Kharim, Ganjar mengakui sebagian jalan di Kabupaten Sragen memang kondisinya rusak. Namun, dia mengacungi jempol terhadap upaya sejumlah tokoh masyarakat di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Grobogan yang berinisiatif menambal jalan. Menurutnya, tindakan itu menginspirasi warga lainnya untuk lebih peduli terhadap persoalan yang dialami bersama.

“Jangan khawatir, Sragen itu jalannya memang jelek. Kalau sampeyan khawatir dan jalannya tidak pernah dibangun, sampeyan paling mung nesu, marah, nggrundhel. Tapi di Grobogan dan Sragen ada tokoh masyarakat yang tidak perlu disuruh-suruh, tidak perlu marah-marah, apalagi misuh-misuh, wis ditambali dhewe,” bebernya.

Mantan anggota DPR RI itu menceritakan, semula dirinya mengetahui tindakan inspiratif itu dari sebuah foto yang dikirimkan oleh salah seorang pengguna media sosial. Tanpa perlu waktu lama, informasi tersebut menjadi viral. Ganjar pun segera menghubungi bupati setempat untuk memberikan respon cepat.

Alhamdulillah pagi harinya langsung direspon. Pemkab turun, pemprov turun, kontraktor turun. Tapi sudah baik belum? Belum karena itu tindakan sementara. Alhamdulillah Sragen sudah mau meningkatkan anggarannya untuk infrastruktur. Bupati, DPRD bicara kepada saya. Pak Gubernur, mbok niki ditambahi. Syarate dienggo mbenakke dalan sik. Prioritas lho ya. Insya Allah mulai tahun ini kita tambah anggarannya untuk Sragen. Moga-moga jalannya lebih baik,” jelasnya.

 

Penulis : Ar, Humas Jateng

Editor : Ul, Diskominfo Jateng


Bagikan :
Daftarkan diri anda terlebih dahulu