Foto : Sigit (Humas Jateng)
Foto : Sigit (Humas Jateng)
KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak masyarakat dan seluruh pecinta otomotif, khususnya hard enduro untuk ikut meramaikan event Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7.
Diikuti peserta nasional dan internasional, event tersebut akan digelar pada tanggal 4-6 Juli 2025 di Kawasan Stadion Kebondalem, Kabupaten Kendal.
Kompetisi motor trail ekstrem bertaraf internasional ini memadukan skill ekstrem, yaitu hill climb dan enduro/ketahanan, serta kekompakan komunitas dan promosi potensi daerah.
Gubernur mengungkapkan, secara tidak langsung penyelenggaraan ajang ini akan mengembangkan potensi wilayah Kendal maupun Jawa Tengah, baik dalam hal olahraga hard enduro, sport tourism (wisata olahraga), perekonomian, dan lainnya.
"Ini merupakan suatu potensi wilayah. Tidak hanya terkait enduro, tetapi di situ juga ada UMKM, ada BMW Bike Week, dan kegiatan otomotif lainnya,” ucap Gubernur usai meninjau kesiapan sirkuit pada Minggu, 22 Juni 2025.
Koordinator Hiu Selatan International Hard Enduro, Lau Aguan, mengatakan, persiapan event ini sudah mencapai 90%. Sirkuit dan jalur sudah hampir 100%, tersisa pemasangan banner, tenda, dan fasilitas pendukung lainnya yang biasa dikerjakan H-7 acara.
Penyelenggaraan event Hiu Selatan International Hard Enduro 2025 di Kendal ini merupakan gelaran ketujuh dari ajang tersebut. Gelaran event sebelum-sebelumnya, bahkan berhasil menarik animo peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.
"Jadi tahun ini acara Hiu Selatan agak berbeda, final diambil malam hari. Diikuti oleh 20 negara, termasuk dari ASEAN (negara-negara di Asia Tenggara), peserta dari mancanegara sebanyak 32 orang, sisanya 400-an peserta dari lokal dan nasional. Enam event sebelumnya, diselenggarakan di Kabupaten Cilacap. Tahun ini, kami menyapa teman-teman di luar Cilacap, yaitu di Kendal," katanya saat ditemui di lokasi.
Ia mengungkapkan, Kendal dipilih karena letak geografisnya yang mudah dijangkau oleh para peserta, baik peserta dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, maupun dari daerah lain di luar Pulau Jawa. Mengingat Kendal sangat dekat dengan Tol Trans Jawa dengan gerbang keluar tol yang tidak jauh dari lokasi acara.
"Sekarang pendaftar sudah tembus 312 (orang), biasanya bisa 400-an peserta. Ada 9 kategori yang dipertandingkan, yaitu Internasional Pro, Internasional Amatir, Nasional Pro, dan Nasional Amatir. Terus ada kategori 35+, 45+, women, junior, dan lokal," jelasnya.
Pria yang merupakan pendiri Hiu Selatan sekaligus penggagas Hiu Selatan International Hard Enduro itu berharap, ke depannya pemerintah terus mendukung kegiatan hard enduro. Menurutnya, potensi ajang ini sangat besar, baik di Jawa Tengah maupun nasional.
Ia menyampaikan, acara ini berpotensi memberikan pemasukan yang sangat luar biasa bagi daerah tempat digelarnya acara. Lau mencontohkan dalam gelaran event-event sebelumnya, setidaknya ada 5.000-7.000 orang terlibat, mulai dari peserta kompetisi sekitar 400-500 orang, teknisi yang jumlahnya tidak sedikit, sampai orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pendukung.
"Nanti juga ada yang bawa keluarga, belum lagi warga setempat yang ikut menonton. Bayangkan ribuan manusia datang ke satu kota. Potensinya sangat bagus dan memberikan pemasukan kepada daerah setempat," katanya.
KENDAL - Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.St.M.K., mengajak masyarakat dan seluruh pecinta otomotif, khususnya hard enduro untuk ikut meramaikan event Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7.
Diikuti peserta nasional dan internasional, event tersebut akan digelar pada tanggal 4-6 Juli 2025 di Kawasan Stadion Kebondalem, Kabupaten Kendal.
Kompetisi motor trail ekstrem bertaraf internasional ini memadukan skill ekstrem, yaitu hill climb dan enduro/ketahanan, serta kekompakan komunitas dan promosi potensi daerah.
Gubernur mengungkapkan, secara tidak langsung penyelenggaraan ajang ini akan mengembangkan potensi wilayah Kendal maupun Jawa Tengah, baik dalam hal olahraga hard enduro, sport tourism (wisata olahraga), perekonomian, dan lainnya.
"Ini merupakan suatu potensi wilayah. Tidak hanya terkait enduro, tetapi di situ juga ada UMKM, ada BMW Bike Week, dan kegiatan otomotif lainnya,” ucap Gubernur usai meninjau kesiapan sirkuit pada Minggu, 22 Juni 2025.
Koordinator Hiu Selatan International Hard Enduro, Lau Aguan, mengatakan, persiapan event ini sudah mencapai 90%. Sirkuit dan jalur sudah hampir 100%, tersisa pemasangan banner, tenda, dan fasilitas pendukung lainnya yang biasa dikerjakan H-7 acara.
Penyelenggaraan event Hiu Selatan International Hard Enduro 2025 di Kendal ini merupakan gelaran ketujuh dari ajang tersebut. Gelaran event sebelum-sebelumnya, bahkan berhasil menarik animo peserta dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.
"Jadi tahun ini acara Hiu Selatan agak berbeda, final diambil malam hari. Diikuti oleh 20 negara, termasuk dari ASEAN (negara-negara di Asia Tenggara), peserta dari mancanegara sebanyak 32 orang, sisanya 400-an peserta dari lokal dan nasional. Enam event sebelumnya, diselenggarakan di Kabupaten Cilacap. Tahun ini, kami menyapa teman-teman di luar Cilacap, yaitu di Kendal," katanya saat ditemui di lokasi.
Ia mengungkapkan, Kendal dipilih karena letak geografisnya yang mudah dijangkau oleh para peserta, baik peserta dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, maupun dari daerah lain di luar Pulau Jawa. Mengingat Kendal sangat dekat dengan Tol Trans Jawa dengan gerbang keluar tol yang tidak jauh dari lokasi acara.
"Sekarang pendaftar sudah tembus 312 (orang), biasanya bisa 400-an peserta. Ada 9 kategori yang dipertandingkan, yaitu Internasional Pro, Internasional Amatir, Nasional Pro, dan Nasional Amatir. Terus ada kategori 35+, 45+, women, junior, dan lokal," jelasnya.
Pria yang merupakan pendiri Hiu Selatan sekaligus penggagas Hiu Selatan International Hard Enduro itu berharap, ke depannya pemerintah terus mendukung kegiatan hard enduro. Menurutnya, potensi ajang ini sangat besar, baik di Jawa Tengah maupun nasional.
Ia menyampaikan, acara ini berpotensi memberikan pemasukan yang sangat luar biasa bagi daerah tempat digelarnya acara. Lau mencontohkan dalam gelaran event-event sebelumnya, setidaknya ada 5.000-7.000 orang terlibat, mulai dari peserta kompetisi sekitar 400-500 orang, teknisi yang jumlahnya tidak sedikit, sampai orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pendukung.
"Nanti juga ada yang bawa keluarga, belum lagi warga setempat yang ikut menonton. Bayangkan ribuan manusia datang ke satu kota. Potensinya sangat bagus dan memberikan pemasukan kepada daerah setempat," katanya.
Berita Terbaru